Jambore Nasional HKAN 2019 Berlangsung di Batam

Harley B Sastha
Book Author, Travel Writer, Mountaineer, IG-Twitter: harleysastha, Youtube: Harley Sastha
Konten dari Pengguna
6 Agustus 2019 1:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Harley B Sastha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jambore Nasional HKAN 2019 Berlangsung di Batam
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mendengar nama Kota Batam, siapapun yang mendengarnya pasti yang paling diingat adalah kota industri dengan segala hiruk pikuk keramaian dan permasalahannya. Nyaris tidak terdengar kalau Batam juga masih menyimpan dan mempertahankan kawasan konservasi di tengah tekanan industrialisasi kotanya. Itulah salah satu yang melatarbelakangi di tunjuknya wilayah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Singapura ini menjadi puncak Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2019 yang biasa diperingati pada 10 Agustus setiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
Hari Konservasi Alam Nasioal diadakan dengan maksud ingin mengkampanyekan gerakan konservasi alam Indonesia untuk mendapatkan peran nyata masyarakat luas dalam menyelamatkan keanekaragaman hayati, kawasan konservasi dan lingkungan hidup. Juga dengan harapan mendapat dukungan kuat dari media, pelaku usaha, lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat itu sendiri.
“Ditunjuknya Batam sebagai tuan rumah peringatan HKAN 2019 merupakan isu yang sangat strategis. Sebagai wilayah industrial estate, Batam mampu mempertahankan kawasan konservasi di tengah laju industrialisasi,” kata Suharyono, Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, saat dihubungin melalui sambungan telepon beberapa waktu lalu.
Puncak HKAN 2019 sendiri berlangsung di Taman Wisata Alam (TWA) Muka Kuning, pada 5-8 Agustus 2019. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Jambore Nasional HKAN menjadi bagian rangkaian kegiatan. Berdasarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009, tentang HKAN, yang menetapkan tanggal 10 Agustus sebagai Hari Konservasi Alam Nasional. Namun, untuk pelaksanaan tahun ini, tidak dilaksanakan sesuai dengan tanggal tersebut dengan pertimbangan berdekatan dengan Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada 11 Agustus 2019.
ADVERTISEMENT
Spirit Konservasi Alam Milenial, menjadi tema HKAN 2019. Tujuannya selain ingin terus berupaya memasyarakatkan secara nasional konservasi alam sebagai sikap hidup dan budaya bangsa, tetapi juga ingin membangun spirit pengelolaan alam dan lingkungan secara bijak. Sehingga antara manfaat dan pelestarian alam dapat berjalan beriringan dan berkesinambungan. Juga ingin melibatkan langsung para generasi muda, khususnya milenial tentang pentingnya kawasan konsevasi dan bagaimana melakukan kegiatan di dalamnya secara baik, benar dan bertanggungjawab. Membangun kesadaran bahwa mengenal, mencintai dan menjaga keberlangsungan kawasan konservasi itu adalah sesuatu yang keren dan kekinian.
Peringatan HKAN sendiri antar tahun 2009-2013 hanya diisi dengan kegiatan-kegiatan seperti workshop, sarasehan dan sejenisnya. Baik itu tingkat regional maupun nasional tentang peranan generasi muda terhadapa konservasi.
ADVERTISEMENT
Kemudian mulai tahun 2014, untuk pertama kalinya peringatan HKAN di peringati di alam terbuka. Tepatnya di Taman Nasional Gunung Halimun. Dimana salah satu kegiatannya berupa Jambora Nasional Konservasi Alam. Lalu, berturut-turut berikutnya: pada 2015 di Taman Nasional Ujung Kulon denga penambahan beberapa kegiatan seperti Pamera Konservasi dan Pemberian Penghargaan terhadap para pelaku Konservasi Alam.
Lalu, pada 2016 di Taman Nasional Bali Barat, peringatan HKAN terus mengalami perkembangan. Sebelum puncak acara, diselenggarakan pula kegiatan Road To HKAN, yang diisi berbagai kegiatan terkait konservasi dan sosialisan HKAN. Mulai dari Jakarta hingga beberapa daerah. Salah satu diantaranya Buyan Jungle Run, yang kemudian kini telah menjadi kegiatan tahunan Road To HKAN.
Berturut-turut, berikutnya pada 2017, di Taman Nasional Baluran denga isu tumbuhan asing atau alien yang mendesak tanaman asli kawasan konservasi. Lalu, pada 2018 di Taman Wisata Alam Batu Putih, Bitung, Sulawesi Utara dengan salah satu isunya tentang satwa dilindungi dan terancam punah Yaki.
ADVERTISEMENT
Kini, pada peringatan HKAN yang ke-11, Batam di tunjuk sebagai tuan rumah. Keberadaan kawasan konservasi TWA Muka Kuning di tengah gempuran dan tekanan industri yang massif menjadi salah salah satu isu utamannya. Mempertahankan kawasan konservasi di tengah-tengah industrial estate. Dan berapa kegiatan dalam rangka Road To HKAN 2019 yang melibatkan para generasi muda milenial pun diselenggarakan di berbagai daerah. Termasuk di propinsi Riau dan Kepulauan Riau dalam hal ini Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.
“Dari tahun ke tahun, kita selalu mengambil tema yang berbeda dalam memperingati HKAN. Seperti tahun 2018 lalu, tema yang diambil ‘Harmonisasi Alam dan Budaya’. Sedankan pada tahun 2019, kita melihat potensi anak-anak muda dalam konteks pembangunan konservasi alam itu sangat potensial. Karenanya kita coba menggugah hal tersebut dengan tema ‘Spirit Konervasi Alam Milenial’,” kata Asep Sugiharta, Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Menurutnya lagi hal tema tersebut tersebut maksudnya agar menjadi branding ketika hal itu dikomunikasikan kepublik bahwa ada sentuhan konservasi alam kepada generasi muda yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.