Kenali 6 Taman Nasional Terluas dan Terbesar di Indonesia

Harley B Sastha
Book Author, Travel Writer, Mountaineer, IG-Twitter: harleysastha, Youtube: Harley Sastha
Konten dari Pengguna
6 Februari 2020 4:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Harley B Sastha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Taman Nasional Teluk Cendrawasih. Foto: Tangkapan layar channel YouTube Balai Besar TN Teluk Cendrawasih
zoom-in-whitePerbesar
Taman Nasional Teluk Cendrawasih. Foto: Tangkapan layar channel YouTube Balai Besar TN Teluk Cendrawasih
ADVERTISEMENT
Bicara Taman Nasional (TN) Indonesia sepertinya tidak akan ada pernah habisnya. Karena begitu besar potensi alam yang ada di dalamnya. Bentang dan lanskap alamnya, kekayaan flora dan faunanya, jejak peradaban budaya manusia yang hidup berdampingan di dalam dan sekitarnya, menjadi sebagian alasan kamu harus mengunjunginya.
ADVERTISEMENT
Mengunjungi satu taman nasional sekali saja tidak akan cukup. Karena setiap taman nasional mempunyai potensi, keunikan dan kekhasannya masing-masing. Bahkan beberapa di antaranya mempunyai luas ratusan ribu hingga lebih dari 1 juta hektare. Setiap sudut taman nasional tersebut menyajikan pesona yang akan selalu membuat kamu berdecak kagum. Nah, berikut ini 6 taman nasional terbesar di Indonesia yang masing-masing luasnya lebih dari 1 juta hektare.

1. Taman Nasional Lorentz

Taman Nasional Lorentz. Foto: Tangkapan layar channel youtube Balai TN Lorentz.
Berada paling timur nusantara, Papua, TN Lorentz yang menghampar luas mencapai 2.505.600 hektare mentasbihkannya sebagai taman nasional terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Berada di titik tumbukan lempeng besar benua aktif dunia: Australia dan Pasifik, membentang mulai dari pegunungan Jayawijaya dengan titik tertingginya Puncak Catentz 4.884 mdpl (salah satu puncak dari 7 tertinggi dunia) – salah satu gunung favorit para pendaki gunung – hingga tepi laut Arafuru.
ADVERTISEMENT
Kawasan konservasi ini ekosistemnya sangat lengkap bahkan disebut-sebut sebagai yang terlengkap di Asia Pasifik. Mulai dari ekosistem perairan laut hingga ekosistem salju abadi. Banyak spesies baru dan endemik yang ditemukan didalamnya dan masih banyak juga yang belum teridentifikasi.
Sebagai rumah dari beragam spesies satwa dan tumbuhan khas timur wilayah Indonesia, sejak tahun 1999 telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia (World Heritage Site) oleh UNESCO. Salah satu alasannya karena satu-satunya taman nasional di muka bumi yang memiliki tipe ekosistem dalam satu kesatuan yang utuh, pegunungan hingga samudra. Tidak hanya itu, empat tahun kemudian, pada tahun 2003, juga ditetapkan sebagai Asean Heritage Parks. Di antara satwa khas dan unik yang menempati kawasan Hutan Lorenzt, dua di antaranya Cendrawasih elok (Macgregoria pulchra) dan Kangguru pohon (Dendrolagus spp).
Taman Nasional Lorentz. Foto: Tangkapan layar channel youtube Balai TN Lorentz.
Nama Lorentz sendiri diambil dari nama seorang penjelajah berkebangsaan Belanda yang bernama Herikus Albertus Lorentz, dalam ekspedisinya yang ke-10 pada tahun 1909.
ADVERTISEMENT
Dua yang khas dan unik lainnya dari TN Lorentz adalah adanya gletser pada bagian puncak tertingginya dan sungai yang alirannya sebagian masuk ke dalam gua karst di Lembah Baliem. Tidak hanya kekayaan hayatinya, keragaman adat dan budaya dari beberapa suku yang menjadi bagiannya juga sangat mengagumkan. Datanglah saat Festival Lembah Baliem berlangsung, biasanya di bulan Agustus. Saat itu, kamu dapat melihat dan mengikuti berbagai tarian dan tradisi budaya yang disajikan.

2. Taman Nasional Teluk Cendrawasih

Taman Nasional Teluk Cendrawasih. Foto: Tangkapan layar channel youtube Balai Besar TN Teluk Cendrawasih
Setelah dari Papua, kita lompat ke tetangganya, Papua Barat, tempat TN Teluk Cendrawasih berada. Dengan luas mencapai 1.453.500 hektar, Teluk Cendrawasih merupakan 1 dari 7 taman nasional laut di Indonesia dan sekaligus yang terbesar.
Berada pada daerah aktif pertemuan lempeng besar benua Australia dan Pasifik, keanekaragaman hayati taman nasional yang didominasi perairan laut – sekitar 90 persen – dalam kawasan Samudra Pasifik ini terkenal berlimpah. Membentang terhampar luas mulai dari selatan, Kepulauan Auri hingga utara, Pulau Rumberpon.
ADVERTISEMENT
Sebagai rumah dan surganya terumbu karang dan beragam biota laut, menjadikan kawasan ini juga sebagai surga para pecinta diving atau selam dan snorkeling. Kawasan konservasi yang berada di bagian kepala burung, pulau Papua, merupakan gabungan ekosistem terumbu karang dan hutan tropis terestrial.
Perwakilan lengkap ekosistem terumbu karang, pantai, mangrove dan hutan dataran tropis. Jadi, kekhasan ekosistemnya sangat tinggi. Khususnya ekosistem laut. Salah satu yang paling kaya di Indonesia. Inilah taman bermain Hiu Paus (Rhinocodon typus). Mudahnya terlihat dan ditemukan, salah satu satwa terbesar dunia tersebut menjadikannya daya tarik tersendiri, terutama bagi para penyelam. Empat spesies penyu, duyung dan lumba-lumba.
Seorang penyelam bersama Hiu Paus di Taman Nasional Teluk Cendrawasih. Foto: Tangkapan layar channel youtube Balai Besar TN Teluk Cendrawasih
Mengunjungi beberapa pulau kecil yang ada di taman nasional ini sambil melihat aktivitas para nelayan juga merupakan kegiatan yang menarik. Di antaranya, disana kamu dapat menemui air terjun serta air panas alami yang menyatu dengan perairan laut. Jadi, bukan hanya dibawah lautnya saja, potensi yang ada di hutan tropis pulau-pulau tersebut juga beragam. Beberapa gua dan peninggalan budaya serta sejarah juga dapat kamu temui disini.
ADVERTISEMENT

3. Taman Nasional Aketajawe Lolobata

Bidadari Halmahera. Foto: Tangkapan layar video dokumentasi tim Ekspedisi Lolobata 2017. Balai TN Aketajawe Lolobata
Kawasan konservasi seluas 1.453.500 hektare di Pulau Halmahera, Propinsi Maluku Utara, merupakan rumah dari sang Bidadari Halmahera (Semioptera wallacei). Setiap pagi dan sore, sang pejantan burung surga ini akan menampilkan tariannya yang elok sambil memperlihatkan bulu-bulunya yang berhias indah. Ia akan terus menari di tempat tertentu mengembangkan bulu-bulu hiasnya untuk memikat sang betina.
Biasanya, pohon Binuang yang menjadi panggung tariannya. Walaupun disebut bidadari, tetapi hanya pejantanlah yang memiliki bulu-bulu yang indah tersebut. Maluku utara merupakan surganya para pengamat burung, termasuk di dalamnya TN Aketajawe Lolobata yang menjadi istana beragam jenis burung.
Sebagaimana kawasan konservasi lain, taman nasional ini juga kaya akan keanekaragaman hayati. Merupakan wilayah yang memiliki ekosistem hutan hujan dataran rendah hingga hutan hujan pegunungan. Selain burung, Aketajawei Lolobata, juga merupakan rumah dari sejumlah kupu-kupu, reptil dan amphibi. Beberapa di antaranya merupakan endemik Halmahera.
ADVERTISEMENT
Untuk para penggemar kegiatan alam terbuka, taman nasional ini juga merupakan surganya. Berbagai kegiatan dapat kamu lakukan disini. Bahkan di antaranya memacu adrenalin kamu. Di antaranya: menyusuri sungai, trekking menjelajahi belantara, susur gua – mulai yang bertingkat, horisontal hingga vertikal – dan mengunjungi air terjun berdinding karst raksasa serta sekadar kamping bersama kerabat dan teman. Beberapa air terjun mempunyai keunikan tersendiri, berundak-undak.
Sungai dan belantar Taman Nasional Aketajawe Lolobata. Foto: Tangkapan layar video dokumentasi tim Ekspedisi Lolobata 2017. Balai TN Aketajawe Lolobata
Melihat dan mempelajari cara hidup nomaden masyarakat asli suku togutil atau tobelo dalam yang mendiami wilayah taman nasional ini. Memanfaatkan alam secara bijak kehidupannya sesuai kebutuhannya. Mereka yang masih hidup di dalam hutan, hidup secara sederhana, mengonsumsi sagu, berburu dan mencari ikan. Sedangkan yang berdiam di tepi hutan, telah hidup berdampingan dengan masyarakat di sekitar taman nasional, berkebun dan berladang.
ADVERTISEMENT
Selain itu, sejak Juni 2019, TN Aketajawo Lolobata, memiliki Suaka Paruh Bengkok – satu-satunya pusat rehabilitasi burung Paruh Bengkok khas Maluku Utara – berkonsep Konservasi, Edukasi dan Rekreasi. Keren, kan.

4. Taman Nasional Wakatobi

Taman Nasional Wakatobi. Foto: Tangkapan layar channel youtube Balai TN Wakatobi
Inilah salah satu surga bawah laut dunia yang ada di Sulawesi. Bagian dari jantung Segita Terumbu Karang Dunia. Menghampar seluas 1.390.000 hektare, kawasan konservasi yang berada di Sulawesi Tenggara ini kaya akan spesies koral. Bayangkan, setidaknya 750 dari 850 spesies koral dunia ada disini. Saat ini, TN Wakatobi menjadi laboratorium pusat penelitian bawah laut dunia. Keindahan dan kekayaan bawah lautnya tidak terbantahkan. Salah tempat diving favorit dan impian para penyelam dunia. Selain itu, kamu juga dapat melakukan aktivitas snorkeling, berenang dan memancing.
ADVERTISEMENT
Gugusan terumbu karang sepanjang ratusan kilometer garis pantai, menjadi salah satu kekhasan dari taman nasional yang namanya merupakan akronim dari 4 nama pulau utama yang menjadi bagiannya: Wangi-Wangi, Kaleidupa, Tomia dan Binongko.
Kaledupa, Kapota dan Tomia merupakan tiga atol yang sangat dikenal di sini. Dan Kaledupa Atol merupakan komunitas atol yang memiliki kekhasan tersendiri, terpanjang di dunia, sekitar 48 kilometer, rumah banyak jenis spesies laut. Ada juga Pulau Hoga dengan tebing lautnya yang berliku-liku serta gua-gua berukuran kecil. Tidak heran, jika kemudian TN Wakatobi, pada 2012 ditasbihkan masuk bagian Jaringan Cagar Biosfer Dunia.
Taman Nasional Wakatobi. Foto: Tangkapan layar channel youtube Balai TN Wakatobi
Untuk para penyelam, TN Wakatobi tidak akan habis untuk menuntaskan hasrat kamu mengenai dunia bawah laut. Puluhan titik selam tersebar disini. Namun, tidak hanya aktivitas tersebut, berbagai aktivitas dan pengalaman menarik lainnya juga bisa kamu dapat lakukan di taman nasional. Seperti, melihat dan mengenal cara hidup, adat, tradisi, asal usul, seni dan budaya suku Bajoe yang mendapat julukan manusia laut. Sebagian besar kehidupan dan pekerjaan mereka tidak lepas dari laut, termasuk rumah atau tempat tinggalnya.
ADVERTISEMENT
Mengunjungi hutan mangrove di Pulau Kaledupa merupakan salah satu aktivitas yang sayang untuk dilewatkan. Hutannya sangat luas dan cukup rimbun. Tempat hidup berbagai jenis fauna. Sore hari adalah saat yang tepat untuk kamu menjejakkan kaki disini. Rasakan suasana yang magis saat matahari perlahan terbenam kembali ke peraduannya. Sinar kemerahannya terlihat memesona menerobos celah-celah rimbunnya hutan Mangrove.

5. Taman Nasional Kayan Mentarang

Taman Nasional Kayan Mentarang. Foto: Tangkapan layar channel youtube Balai TN Kayan Mentarang
Membentang seluas 1.360.500 hektare di Kalimantan Utara, TN Kayang Mentarang merupakan kawasan konservasi yang sekaligus menjadi tapal batas wilayah Indonesia dengan Malaysia, tepatnya dengan Serawak di bagian barat dan Sabah di sebelah utara.
Kawasan konservasi yang merupakan saksi perjalanan peradaban manusia sejak jaman purba dan zaman batu ini, didalamnya tumbuh dan berkembang kawasan hutan tertua dan terbesar di Pulau Kalimantan dan bahkan asia tenggara. Bukti-bukti peninggalan berupa kuburan purba, piranti zaman batu tersebar pada sejumlah situs arkeologi yang ditemukan di dalam kawasan. Usianya diperkirakan lebih dari 350 tahun.
ADVERTISEMENT
Kayan Mentarang merupakan rumah dari beberapa kelompok etnis dayak yang hidup harmonis bersenyawa dengan alam sejak beratus tahun yang lalu. Sungai-sungai besar menjadi jalur transportasi utama mereka.
Taman Nasional Wakatobi. Foto: Tangkapan layar channel youtube Balai TN Wakatobi
Bentang dan lanskap alamnya begitu memesona. Menyimpan beragam keunikan kekayaan alam dari ekosistem hutan hujan pegunungan rendah hingga hutan hujan pegunungan tinggi. Kaya akan jenis anggrek, palem dan kantong semar. Suaka bagi sekitar 100 jenis mamalia Borneo atau Kalimantan, dua diantaranya: Macan Dahan (Neofelis nebulosa) dan Lutung dahi putih (Presbytis fontata). Gajah kerdil atau kecil borneo yang oleh masyarakat setempat disebut nenek, jejaknya masih masih sering dijumpai di pedalaman taman nasional. Kekayaan alam kalimantan di Kayang Mentarang, seperti tidak terbatas jumlahnya.
Para penggemar wisata petualangan, TN Kayan Mentarang merupakan salah satu surganya. Kamu dapat menjelajahi alamnya, menembus belantara, mengarungi jeram-jeram sungai memacu adrenalin dan bermalam di kediaman masyarakat Dayak, sehingga dapat melihat, belajar dan ikut merasakan cara hidup, adat, seni dan budaya mereka. Hal ini akan menjadi salah satu pengalaman yang paling berharga yang dapat kamu rasakan.
ADVERTISEMENT

6. Taman Nasional Kerinci Seblat

Gunung Kerinci. Taman Nasional Kerinci Seblat. Foto: shutterstock
Kerucut sempurna gunung Kerinci yang tingginya mencapai 3.805 mdpl, menjadi salah satu ikon dari taman nasional yang luasnya mencapai 1.389.509,867 hektare. Gunung api tertinggi di Indonesia merupakan salah satu favorit dan impian para pendaki gunung. Titik tertinggi Pulau Sumatera. Keunikan bentang dan lanskap alamnya memang memesona, menampilkan wajah lembahan, pegunungan, hutan, dan danau. Rangkaian tidak terputus hutan hujan dataran rendah hingga pegunungan. Kawasan koservasi yang berada dalam cakupan wilayah Jambi, Sumatera Selatan, Sumatera Barat dan Bengkulu, seolah menjadi titik temu.
Keragaman hayati kawasan yang ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu warisan dunia Tropical Rainforest Heritage of Sumatera bersama-sama dengan TN Gunung Leuser dan TN Bukit Barisan Selatan pada 2004, terkenal sangat tinggi. Kaya akan flora dan fauna. Setidaknya menjadi tempat tumbuh dan berkembang sekitar 4.000 spesies tumbuhan. Di antaranya yang terkenal di dunia jenis tumbuhan Rafflesia Arnoldii dan Amorphophallus Titanum serta ratusan jenis anggrek. Untuk jenis faunanya, kawasan ini merupakan rumah dari sekitar 371 jenis burung, 85 jenis mamalia, tujuh jenis primata, enam jenis amfibi, dan sepuluh jenis reptil. Merupakan salah satu habitat dari Harimau Sumatera. Sebelumnya, pada 2003, TN Kerinci Seblat juga sudah ditetapkan sebagai Asean Heritage Park.
Danau Gunung Tujuh, Taman Nasional Kerinci Seblat. Foto: Balai TN Kerinci Seblat https://tnkerinciseblat.or.id/
Selain mendaki gunung Kerinci, kamu juga dapat trekking menuju Danau Gunung Tujuh di ketinggian sekitar 1.950 mdpl – danau kaldera tertinggi di Asia Tenggara. Tidak hanya itu, disini juga terdapat mata air panas, gua-gua, sungai-sungai beraliran deras dan air terjun. Dijamin, hasrat petualangan kamu akan terbayar saat mengunjungi TN Kerinci.
ADVERTISEMENT
Nah, gimana menurut kamu? Makin bangga dong pastinya dengan taman nasional kita. Yuk, bersama kita terus jaga kelestariannya dengan mengunjunginya secara bijak, benar dan bertanggung jawab.