Konten dari Pengguna

Kiat dan Tips Cegah Dehidrasi saat Mendaki Gunung

Harley B Sastha
Book Author, Travel Writer, Mountaineer, IG-Twitter: harleysastha, Youtube: Harley Sastha
3 Mei 2020 19:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Harley B Sastha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tumbler atau botol air minum yang dapat diisi ulang. Foto: Harley Sastha
zoom-in-whitePerbesar
Tumbler atau botol air minum yang dapat diisi ulang. Foto: Harley Sastha
ADVERTISEMENT
Dehidrasi merupakan salah satu hal yang bisa terjadi dan seringkali ditemukan pada setiap orang yang melakukan kegiatan pendakian gunung atau pun hiking. Hal ini dapat terjadi di mana saja dan kapan saja.
ADVERTISEMENT
Untuk kamu yang sering mendaki gunung, coba diingat-ingat. Pernahkah kamu mengalami dehidrasi. Misalnya, merasakan haus yang teramat sangat. Apakah waktu itu saat di musim panas atau kemarau. Mungkin juga ketika cuaca sedang dingin-dinginnya. Karena, dalam beberapa kasus, dehidrasi dialami saat sedang dingin dan berada di ketinggian.
Ketika cuaca sedang dingin dan kamu berada di luar, ternyata tubuh bekerja lebih keras untuk melembabkan udara yang dihirup, untuk memberi efek hangat. Jadi, otomatis membutuhkan minum dan makan lebih banyak.
Coba diingat lagi, saat di pagi buta atau dini hari sebelum subuh, ketika kamu summit attack, semakin ke atas, rasa haus yang kamu rasakan akan semakin meningkat. Walaupun saat itu cuaca dingin, hembusan angin yang terasa lebih dingin dan kering turut memicu rasa haus tersebut.
ADVERTISEMENT
Dirangkum dari berbagai sumber, dehidrasi merupakan masalah serius dalam aktifitas petualangan di luar ruang, seperti mendaki gunung atau hiking dan backpacking. Dapat terjadi pada musim dingin atau musim panas. Baik itu ekspedisi yang membutuhkan waktu berhari-hari ke pedalaman dan hanya mendaki atau hiking satu hari. Penyebab terjadinya dehidrasi tersebut, di antaranya: panas berlebih, olahraga berat, dan kekurangan air bersih.
Hilangnya cairan lebih banyak dari tubuh daripada yang kamu minum merupakan salah satu terjadinya dehidrasi. Kehilangan cairan tubuh yang cepat terjadi karena berbagai kondisi. Bukan satu atau dua sebab saja.
Pastikan tubuh selalu terhidrasi dengan selalu cukup minum air saat mendaki. Foto: Harley Sastha
Keringat berlebih yang keluar dari tubuh merupakan salah satu sebab dehidrasi terjadi. Karena, tidak perlu cuaca yang panas atau cukup panas untuk berkeringat lebih banyak. Misalnya, karena pemakaian jaket yang tidak tepat saat mendaki gunung, menyebabkan keringat yang keluar jauh lebih banyak. Jadi, pilihlah yang breathable – mempunyai kemampuan bernafas atau dapat menyalurkan uap yang dihasilkan dalam tubuh menuju keluar jaket. Demam dan kondisi tertentu juga dapat menyebabkan dehidrasi.
ADVERTISEMENT
Penting banget para pejalan, pendaki gunung, hiker ataupun backpacker menjaga agar tubuh selalu terhidrasi agar tidak mengalami dehidrasi. Karena, dehidrasi sendiri merupakan gerbang dari kondisi medis serius yang dapat terjadi kemudian setelahnya. Di antaranya hypotermia dan heat stroke atau serangan panas serta hipertermia - suhu tubuh meningkat tajam dan terjadi secara tiba-tiba dalam waktu sangat singkat. Akibatnya, tubuh tidak mempunyai waktu untuk mendinginkan diri. Penyebabnya, karena paparan suhu panas di lingkugan sekitar dan rasa lelah karen aktifitas fisik yang tinggi.
Tidak sedikit pendaki gunung mengalami kecelakaan atau ditemukan meninggal dunia, salah satunya akibat mengalami dehidrasi. Beberapa gejala umum yang dapat diketahui, jika mengalami dehidrasi, di antaranya: rasa haus, kelelahan, mual, pusing, sakit kepala, jarang buang air kecil, warna urine sedikit gelap, terengah-engah dan kram serta kebingungan dan tidak fokus.
ADVERTISEMENT
Tentu kamu ingat dengan iklan salah satu merk air mineral yang menggambarkan salah satu bintang iklannya menabrak pintu kaca, akibat tidak fokus, kurang minum air putih. Jika, sudah merasakan gejala seperti dehidrasi, lebih baik berhenti dan beristirahat, cari tempat teduh dan terlindung. Kemudian minum air dan makan buah-buahan agar tubuh terhidrasi hingga terasa lebih segar.
Nah, agar petualangan dan pendakian gunung kamu tetap berjalan lancar, persiapkan segala sesuatunya dengan baik. Salah satunya pastikan tubuh kamu tetap dan selalu terhidrasi selama perjalanan. Berikut beberapa tips dan kiatnya.
Sungai, air terjun dan danau merupakan diantara sumber-sumber air yang dapat ditemukan di gunung. Foto: Harley Sastha
1. Ketahui Sumber Air
Pastikan kamu mengetahui sumber-sumber air bersih dan layak minum di sepanjang dan sekitar jalur pendakian gunung yang didaki. Lakukan riset untuk mengetahuinya. Di antaranya dengan cara membaca tulisan-tulisan perjalanan mengenai gunung yang akan kamu daki, membaca buku, website mengenai gunung tersebut, bertanya kepada teman atau orang-orang yang pernah mendakinya, media sosial, kepada penduduk setempat di sekitar jalur pendakian dan petugas pintu masuk pendakian. Jika gunung tersebut merupakan kawasan konservasi seperti taman nasional dan taman wisata alam, kamu dapat menanyakannnya kepada petugas dan lihat peta jalur pendakian di mana sumber-sumber air berada. Semua untuk memastikan berapa kebutuhan air yang kamu perlu bawa selama mendaki nantinya.
ADVERTISEMENT
Kamu juga dapat mempelajari dari buku, internet dan lainnya mengenai cara-cara mendapatkan air di alam dan mengetahui ciri-ciri sumber air.
2. Minum Yang Cukup Sebelum Mendaki
Sebelum mulai mendaki, sebaiknya kamu minum air putih terlebih dahulu untuk memastikan tubuh tetap terhidrasi. Bukan hanya saat di basecamp, tetapi, juga setiap kamu akan memulai pendakian hari berikutnya setelah bangun tidur di areal camp. Demikian halnya saat kamu bangun tidur, minumlah beberapa teguk air putih.
Ilustrasi minum air untuk menecegah dehidrasi. Sumber: Pixabay.
3. Membawa Air dan Makanan Yang Cukup
Keduanya merupakan hal penting yang wajib kamu bawa saat hiking atau pendakian gunung. Ingat, air merupakan faktor utama agar kamu tetap terhidrasi. Sedangkan makanan adalah faktor penting kebutuhan bahan bakar dan elektrolit tubuh kamu. Keduanya harus seimbang. Bawa juga buah-buahan yang cukup mengandung air dan kalium. Misalnya: pisang, pear, apel, pepaya, semangka, jeruk dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
4. Tempat Air Mudah Dijangkau
Pastikan selama mendaki, mudah untuk menjangkau botol air minum kamu. Kalau ransel kamu mempunyai tempat peyimpanan kantung air yang memakai selang atau water bladder, cek kembali sebelum kamu mendaki, apakah masih dapat digunakan dan tidak bocor. Isi sesuai takarannya. Jika, tidak ada, kamu dapat membawa air menggunakan botol-botol air. Kemudian, isi ulang tempat air kamu, begitu melewati sumber air.
Water Bladder. Foto: instragram.com/hikenrun
5. Minum Sebelum Haus
Sebaiknya minumlah sebelum kamu merasa haus. Alih-alih ingin irit air dan menunggu haus dulu, kemudian minum banyak setelah berjalan jauh, ternyata kamu sudah terkena dehidrasi. Minum sedikit lebih banyak atau ekstra saat kamu bangun tidur. Itu untuk mengganti berkurangnya cairan yang cukup banyak saat tidur.
ADVERTISEMENT
Jadi, tidak peduli saat itu cuaca sedang panas atau dingin, kamu tetap harus minum. Minum, sedikit atau seteguk dua teguk selama kamu mendaki adalah lebih baik. Sehingga dapat memastikan tubuh kamu tetap terhidrasi.
6. Gunakan Pelindung
Menggunakan topi sebagai pelindung, cukup membantu membuat temperatur tubuh lebih dingin. Topi dan menggunakan kaus atau kemeja lengan panjang selama mendaki membantu meminimalisr paparan langsung sinar matahari pada tubuh kamu. Gunakan pakaian yang cepat kering atau bahan quick dry.
7. Mendaki Lebih Awal
Sebaiknya mendaki pada waktu pagi, saat cuaca masih segar dan matahari belum tinggi. Kemudian istirahat jelang tengah hari, untuk makan siang. Cari tempat teduh dan terlindung, sebelum kamu melanjutkan pendakian kembali. Kamu juga dapat menggunakan bangunan shelter yang telah disediakan pengelola.
Tumlbr atau botol air minum isi ulang yang dapat menyimpan air dingin dan panas. Foto: instagram.com/gsioutdoorsindonesia
8. Batasi Minum Cafein dan Hindari Alkohol
ADVERTISEMENT
Bukannya tidak boleh, sebaiknya saat mendaki, kamu batasi minum-minuman yang mengandung cafein, seperti kopi dan cola. Karena akan meningkatkan hilangnya cairan tubuh. Sesekali saat berkemah dan malam hari, kamu dapat minum kopi panas. Tetapi, pastikan tubuh kamu tetap terhidrasi dengan minum air putih. Hindari juga minuman beralkohol, karena itu salah satu yang mempermudah terjadinya dehidrasi.
9. Batasi Minuman Mengandung Gula
Saat masih dalam perjalanan mendaki, sebaiknya batasi minuman mengandung gula. Selain menghalangi kemampuan tubuh untuk menyerap cairan, kadar gula yang tinggi membuat kamu sering buang air kecil. Karena reaksi tubuh untuk membuang glukosa yang terlalu tinggi. Dengan begitu, tubuh mudah mengalami dehidrasi karena cairan tubuh yang berkurang.
10. Minum Setelah Mendaki
ADVERTISEMENT
Setelah mendaki dan tiba kembali di basecamp, pastikan kamu tetap minum untuk mengganti cairan yang hilang. Agar tubuh kamu tetap terhidrasi.
Gimana sobat kumparan, yuk cegah dehidrasi saat mendaki gunung dengan melakukan persiapan yang baik dan benar. Pastikan tubuh kita selalu dalam keadaan terhidrasi. Jaga kebersihan dan kelestarian sumber-sumber air yang kamu temui. Tidak meninggalkan sampah dan kotoran pribadi disana. Agar tetap terjaga sebagaimana mestinya. Selamat mendaki gunung.
Pastikan botol air minum mudah diakses atau dijangkau sekama pendakian. Foto: instagram.com/gsioutdoorsindonesia