Kisah Haru Induk Gajah Menolong Anaknya yang Terperosok Lubang Galian

Harley B Sastha
Book Author, Travel Writer, Mountaineer, IG-Twitter: harleysastha, Youtube: Harley Sastha
Konten dari Pengguna
15 November 2022 10:35 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Harley B Sastha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gajah Seruni masih memeluk anaknya (gajah Rimba) sesaat setelah berhasil diselamatkan, sebelum pergi mengikuti kelompoknya kembali. Foto: Doc. Balai Besar KSDA Riau.
zoom-in-whitePerbesar
Gajah Seruni masih memeluk anaknya (gajah Rimba) sesaat setelah berhasil diselamatkan, sebelum pergi mengikuti kelompoknya kembali. Foto: Doc. Balai Besar KSDA Riau.
ADVERTISEMENT
Sebuah video menarik dan mengharukan dikirim oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Riau, pada Senin, 14 November 2022, yang memerlihatkan satu individu gajah dewasa, sedang menjaga dan melindungi anakya yang jatuh terperosok ke dalam galian dengan posisi terguling – badan bagian punggung menghadap bawah dan perut serta kempat kakinya ke atas – berusaha melawan alat berat (excavator) yang berusaha membantu mengangkatnya.
ADVERTISEMENT
Awalnya, gajah dewasa tersebut seperti memerhatikan dan memantau saja, saat excavator mulai bergerak pada sisi anak gajah yang tergulisng. Namun, ia mulai bereaksi saat melihat alat berat tersebut seperti ingin mencelakai anaknya. Ia berusaha menghalangi excavator mendekati anaknya.
Gajah Seruni melindungi anaknya dan berusaha menolongnya untuk bangkit, saat operator menggerakan excavator untuk membantunya. Foto: Doc. Balai Besar KSDA Riau.
Menurut Kepala Balai Besar KSDA Riau, Genman S. Hasibuan, kejadian berawal pada Senin, 14 November 2022, pukul 06.30 WIB. Saat itu, karyawan PT. Arara Abadi dan Masyarakat Peduli Gajah Desa Lubuk Umbut – binaan Balai Besar KSDA Riau dan Rimba Satwa Foundation (RSF) yang sedang berpatroli menemukan seekor anak gajah tergelincir dan masuk lubang galian tanah sedang ditunggui induknya, di KM 80, Desa Lubuk Umbut, Kecamatan Sungai Mandau, Kabupaten Siak, Porvinsi Riau.
ADVERTISEMENT
Setelah melihat GPS Collar yang terpasang di leher gajah, terindentifikasilah, ternyata ia adalah gajah Seruni yang berusaha membantu anaknya yang bernama Rimba.
Kemudian, masyarakat melaporkan kepada Balai Besar KSDA Riau, yang selanjutnya melakukan koordinasi dengan pihak perusahaan. Salah satunya agar bisa mendatangkan alat berat (excavator), untuk segera memberi pertolongan pertolongan pada gajah Rimba. Karena posisinya yang jatuh terlentang dapat membahayakan dirinya.
“Awalnya Seruni seperti berusaha untuk berontak dan mempertahankan anaknya. Karena beranggapan hal itu akan mencelakakan Rimba. Namun melihat situasi yang cukup memprihatinkan, operator segera melakukan tindakan yang tepat dengan tetap mencoba membuat Rimba dapat bangkit kembali dengan bantuan induknya, hingga Seruni dapat menggapai anaknya. Akhirnya Rimba dapat kembali berdiri dan kedua gajah tersebut melenggang pergi,” ujar Genman.
ADVERTISEMENT
Dalam video memang terlihat, gajah Seruni terus berusaha membantu anaknya untuk bangkit. Setelah berhasil, seolah ingin mengucapkan terima kasih, sebelum pergi, ia memandang sejenak kearah penolongnya. Gajah Seruni dan anaknya pun kembali berjalan mengikuti kelompoknya.
Kemudian, Geman mengatakan, saat tim Balai Besar KSDA Riau dan RSF masih dalam perjalanan menuju lokasi, mendapat kabar, bahwa, gajah Seruni dan gajah Rimba telah kembali berjalan mengikuti kelompoknya yang berbeda di Hutan Tanaman Indsutri (HTI) PT. Arara Abadi.
Gajah Seruni sedang membantu anakanya untuk bangkit dengan bantuan excavator,. Foto: Doc. Balai Besar KSDA Riau.
Balai Besar KSDA Riau, memerkirakan, gajah Rimba tergelincir dan masuk dalam lubang galian dikarenakan hujan yang mengguyur wilayah tersebut semalam dan membuat tepian galian licin. Gajah Rimba jatuh telentang dan sulit bangun sendiri. Sementara, gajah Seruni tidak dapat membantunya, dikarenakan galian yang cukup dalam. Lalu, untuk mencegah hal serupa tidak terjadi lagi, saat ini, galian ditutup.
ADVERTISEMENT
Kisah Gajah Seruni: Sang Soulmate Gajah Dita yang Berkaki Tiga
Ada kisah menarik tentang gajah Seruni – induk gajah Rimba – berhubungan dengan kisah gajah Dita yang bertahan hidup dengan tiga kakinya – kaki kirinya buntung akibat terkena jerat pemburu pada 2014. Sebelumnya akhirnya, gajah Dita ditemukan mati membusuk pada 7 Oktober 2019. Terjerembab di kubangan dalam usia 25 tahun.
Gajah Seruni dan gajah Rimba yang berhasil diselamatkan dari lubang galian, saat berjalan mengikuti kelompoknya yang berbeda di HTI PT. Arara Abadi. Foto: Doc. Balai Besar KSDA Riau.
Ada hal menarik lain tentang kehidupan Dita. Sebuah kisah persahabatan dia. Ternyata, Dita selama ini mempunyai sahabat, seekor Gajah betina juga yang bernama Seruni yang mempunyai anak seekor Gajah jantan bernama Bara yang sudah menginjak usia sekitar 10 tahun. Mereka berdualah yang kemudian selalu menemani Dita. Ke mana-mana, mereka selalu tolong-menolong.
ADVERTISEMENT
Sebagai Gajah jantan, selama ini, Bara sangat sigap membantu Dita di lapangan. Bara selalu siap mendorong tubuh Dita untuk membantunya saat kesulitan untuk berjalan. Sebenarnya, tidak hanya Bara. Seruni juga turut menolongnya. Mereka terlihat sangat kompak.
Dari salah satu rekaman video, terlihat betapa kompaknya mereka. Seruni dan anaknya, Bara, sudah seperti menjadi soulmate-nya Dita. Keduanya sangat perhatian dengan nasibnya Dita.
Sekitar akhir 2017, Bara dinyatakan mulai masuk masa remaja. Kemudian, ia harus keluar dari kelompok kecil tersebut. Karena, memang dalam sejarahnya, seekor anak Gajah jantan, jika sudah menginjak masa remaja harus meninggalkan kelompoknya. Tetapi, setelahnya, Seruni melahirkan anak pada awal 2018 – diberi nama gajah Rimba, yang jatuh terperosok dalam lubang galian pada Senin (14/11/2022).
ADVERTISEMENT
Sepeninggal Bara dan Seruni yang kembali memiliki anak yang masih kecil, akhirnya Dita seperti kehilangan soulmate. Karena, Seruni sudah tidak dapat sepenuhnya mendampingi Dita. Jadi, Dita seperti kurang terurus. Sedangkan kondisi kakinya dalam keadaan cacat, hingga akhirnya ditemukan mati,
Melihat kejadian ini, bukan hanya jerat satwa yang dapat mengancam keberadaan dan keberlangsungan satwa liar. Tetapi, galian tanah yang tidak bertanggungjawab pun dapat membahayakan mereka. Bahkan, juga nyawa manusia.
Dari kejadian ini juga, semoga semakin banyak pihak yang peduli terhadap keberadaan, keberlanjutan dan kelestarian satwa liar yang dilindungi. Karena, itu semua, sejatinya itu menjadi tugas bersama.