Persiapan Wajib Sebelum Merayakan 17 Agustus 2019 di Gunung Rinjani

Harley B Sastha
Book Author, Travel Writer, Mountaineer, IG-Twitter: harleysastha, Youtube: Harley Sastha
Konten dari Pengguna
26 Juli 2019 22:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Harley B Sastha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Salah satu sudut Gunung Rinjani (2012). Foto: Harley Sastha
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu sudut Gunung Rinjani (2012). Foto: Harley Sastha
ADVERTISEMENT
Hanya dalam hitungan hari atau kurang dari seminggu kita akan memasuki bulan Agustus. Bulan yang sangat penting artinya bagi negara kita. Pada bulan tersebut, 74 tahun yang lalu, tepatnya 17 Agustus 1945, Republik Indonesia lahir.
ADVERTISEMENT
Banyak cara dilakukan masyarakat Indonesia untuk mengungkapkannya, dari yang biasa sampai hal-hal unik. Mulai dari lomba tradisional, karnaval budaya, pertunjukkan seni dan budaya, lintas alam, napak tilas perjuangan, hingga upacara pengibaran bendera di dalam laut dan puncak-puncak gunung.
Upacara pengibaran bendera merah putih dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Indonesia di gunung-gunung Indonesia sudah menjadi tradisi para pegiat alam terbuka sejak puluhan tahun lalu. Salah satunya, di Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).
Siapa yang tidak mengenal dan terpikat akan pesona, atraksi, dan bentang alam gunung api di Pulau Lombok yang mempunyai ketinggian sekitar 3.726 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut. Namanya terkenal hingga ke mancanegara.
Salah satu bentang alam Gunung Rinjani. Foto: Harley Sastha
Sebelum terjadinya bencana gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat, 29 Juli 2018, yang juga berdampak besar pada Gunung Rinjani, yang kemudian seluruh aktivitas pendakian ditutup total, upacara bendera biasanya dilakukan di sekitar Danau Segara Anak. Namun, kini sejak dibukanya kembali untuk pendakian mulai 14 Juni 2019, para pendaki belum boleh mendaki menuju puncak Rinjani dan Danau Segara Anak.
ADVERTISEMENT
Istilahnya, Gunung Rinjani sementara dibuka terbatas sampai ada pemberitahuan secara resmi dari pihak TNGR.
Jadi, para pendaki yang ingin melakukan kegiatan upacara bendera di Gunung Rinjani pada 17 Agustus nanti harus menginformasikannya kepada pihak Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR).
Sudiyono, Kepala Balai TNGR, melalui pesan WhatsApp mengatakan untuk teman-teman yang akan melakukan upacara bendera harus di lokasi yang aman. Jangan memaksakan harus merayakan di lokasi yang pemandangannya bagus kalau itu malah berisiko. Untuk itu, koordinasikan dan informasikan rencana kegiatan kepada pihak Balai TNGR.
“Bawa bekal yang cukup. Jaga kesehatan dan kekompakan tim dalam satu rombongan. Ikuti aturan dan SOP yang berlaku di Taman Nasional Gunung Rinjani,” kata Sudiyono. Prosedur dan buku PDF berisi SOP Pendakian Gunung Rinjani bisa dilihat dan diunduh melalui Prosedur Pendakian.
Mekanisme Booking Online Pendakian Gunung Rinjani. Infogafis: Balai Taman Nasional Gunung Rinjani
Bagi kalian yang ingin mendaki gunung termasuk upacara bendera, salah satu hal yang harus diingat yaitu namanya gunung, pasti mempunyai suhu yang lebih dingin dan cuaca yang kadang bisa berubah dengan cepat.
ADVERTISEMENT
Karena itu, pastikan segala keperluan disiapkan dengan matang. Baik fisik maupun mental. Perlengkapan dan logistik makanan serta minuman wajib dipersiapkan sebaik-baiknya. Jaga juga adab kalian selama di jalan pun di sekitar gunung tersebut, saat melakukan pendakian hingga sesudahnya. Hormati adat dan budaya setempat.
Jangan merusak sarana prasarana dan fasilitas yang dibangun oleh pengelola taman nasional. Tidak melakukan vandalisme dan menjaga kebersihan serta kelestarian kawasan. Jangan mendadak atau persiapkan jauh hari sebelum hari-H pendakian.
Beberapa Hal yang Harus Diketahui Sebelum Naik Gunung Rinjani
Selain beberapa persiapan penting yang telah disebutkan di atas, sejak dibukanya kembali aktivitas pendakian, ada beberapa proses, aturan, informasi, dan tahapan yang harus kalian ketahui jika ingin melakukan kegiatan pendakian di Gunung Rinjani. Termasuk upacara bendera dalam rangka memperingati hari kemerdekaan 17 Agustus.
ADVERTISEMENT
Dikatakan oleh Sudiyono beberapa waktu lalu saat aktivitas pendakian dibuka, bahwa untuk setiap orang yang akan mendaki Gunung Rinjani saat ini hanya bisa melakukan pendaftaran melalui sistem daring. Kalian dapat melakukan pendaftaran online melalui aplikasi erinjani yang dapat diunduh melalui Playstore pada sistem Android dan website resmi TNGR di http://tngr.menlhk.go.id.
Empat tahapan mudah langkah menggunakan eRinjani. Infografis: Balai Taman Nasional Gunung RInjani
Dalam aplikasi tersebut, sudah terdapat tiket online-nya. Adapun aturan ini dibuat dengan tujuan untuk memberi kenyamanan, kemanan, dan keselamatan para pendaki serta menjaga kelestarian kawasan karena adanya pemberlakuan kuota yang per harinya dibatasi 500 orang, sudah termasuk dengan porter dan pemandu.
Adapun pendakian Gunung Rinjani, saat ini dibatasi hanya sampai Pelawangan. Belum diperbolehkan menuju puncak Rinjani dan Danau Segara Anak. Jalur resmi pendakian ada empat pintu dengan masing-masing jumlah kuota: Sembalun 150 orang per hari, Senaru 150 orang per hari, Aik Berik 100 orang per hari, dan Timbanuh 100 orang per hari.
ADVERTISEMENT
Menurut Sudiyono, kuota ini sudah disesuaikan dengan kondisi jalur pendakian masing-masing. Terkait peringatan kemerdekaan 17 Agustus 2019, pengelola tidak memberlakukan penambahan kuota alias tetap sesuai pembatasan kuota yang berlaku saat ini.
Adapun tarif pendakian untuk pengunjung atau pendaki lokal dikenakan tiket PNBP sebesar Rp 5.000 per orang per hari pada hari biasa. Kalau hari libur Rp 7.500 per orang per hari. Sedangkan wisatawan asing dikenakan Rp 150.000 per orang per hari pada hari biasa dan Rp 250.000 per orang per hari pada hari libur.
Tarif masuk pendakian masuk kawasan TNGR. Infografis: Balai Taman Nasional Gunung Rinjani
Peta jalur pendakian Rinjani terbaru dapat kalian unduh di website resmi TNGR Peta Jalur Pendakian. Dalam peta tersebut, kalian dapat mengetahu informasi rute pendakian, pos-pos pendakian, lokasi mata air, kondisi terbaru jalur pendakian, rambu-rambu yang menjelaskan daerah aman dan rawan yang ditandai dengan warna sesuai di lapangan serta foto-foto terbaru jalur pendakian.
ADVERTISEMENT
Warna merah menggambarkan bahwa tempat tersebut merupakan zona rawan, jadi tidak boleh berhenti lama di tempat tersebut. Untuk warna kuning, kalian boleh berhenti sebentar atau sesaat sambil mengambil foto misalnya. Tetapi tetap tidak boleh terlalu lama. Sedangkan rambu ketiga yang berwana biru artinya tempat tersebut adalah zona aman dan dapat digunakan untuk mendirikan camp untuk kalian berkemah.
Jadi dengan aturan tersebut di atas, setiap pendaki akan terdata dengan baik. Tidak ada lagi pendaki ilegal. Semua tercatat, terdata, dan menggunakan tiket resmi.
Jadi gimana, berencana naik Gunung Rinjani dan melakukan upacara pengibaran bendera pada hari kemerdekaan 17 Agustus 2019? Jangan lupa ya, persiapkan semuanya dengan baik. Jadilah pendaki yang cerdas dan bertanggung jawab.
Di Puncak Gunung Rinjani (2011). Foto: Ha;ley Sastha
ADVERTISEMENT