Rimba Nyiut (2): Tantangan Perjalanan Menuju Dusun Asri di Kaki Gunung Nyiut

Harley B Sastha
Book Author, Travel Writer, Mountaineer, IG-Twitter: harleysastha, Youtube: Harley Sastha
Konten dari Pengguna
19 November 2022 18:32 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Harley B Sastha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Suasana pagi di Dusun Kulum, Desa Tengon. Tampah asri dan damai. Foto: Doc. Tim Jelajah CA Gunung Nyiut 2022 BKSDA Kalbar.
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pagi di Dusun Kulum, Desa Tengon. Tampah asri dan damai. Foto: Doc. Tim Jelajah CA Gunung Nyiut 2022 BKSDA Kalbar.
ADVERTISEMENT
Udara yang sejuk dan sinar matahari pagi yang cerah di Dusun Kulum, Desa Tengon, Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Senin (15/08/2022), terasa begitu menyegarkan sekaligus menghangatkan tubuh kami. Mengobati rasa lelah yang kami rasakan usai perjalanan panjang dari Kota Pontianak, sehari sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Dusun inilah yang menjadi titik awal penjelajahan kami yang bertajuk Scitientific Explorastion and Expediton CA Gunung Nyiut 2022, yang digagas oleh BKSDA Kalbar. Kawasan yang merupakan rumah flora dan fauna mengagumkan di titik tertinggi Kalimantan Barat.
Siang hari itu, Minggu (14/08/2022), setelah menempuh perjalanan lebih dari 6 jam dari Kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Kalbar di Kota Pontianak, kami tiba di Resort Konservasi Serimbu, BKSDA Kalbar di Desa Serimbu, Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak.
Dusun Kulum Desa Tengon di kaki Gunung Nyiut, tampak dikeliligin hutan yang masih berkabut saat pagi hari. Foto: Doc. Tim Jelajah CA Gunung Nyiut 2022 BKSDA Kalbar.
Kemudian, kami berganti kendaraan menggunakan motor menuju Dusun Kulum. Semua peralatan dan logistik, diangkut menggunakan keranjang. Sedangkan perlengkapan pribadi, kami bawa sendiri-sendiri.
Hari sudah menjelang sore, atau sekitar pukul 15.30 WIB, saat kami meninggalkan Resort Konservasi Serimbu. Menurut informasi Kepala Resort Konservasi Serimbu, Ardi, dibutuhkan waktu sekitar 5-6 jam untuk sampai di Dusun Kulum. Tetapi, dengan catatan tidak turun hujan. Karena, kondisi jalannya berupa tanah merah yang tidak mulus dan berbukit – menanjak dan menurun cukup curam. Banyak yang berlubang karena sering tergerus air.
Perjalanan menuju Desa Tengon memang mempunyai tantangan tersendiri. Terlebih saat turun hujan. Butuh perjuangan karena medannya yang tidak mudah. Tim Jelajah CA Gunung Nyiut 2022 BKSDA Kalbar.
Kalau hujan, beberapa bagian jalan menjadi kubangan lumpur. Tanah pun lengket dan licin. Menyeberangi beberapa sungai serta melewati puluhan dusun dan beberapa desa. Salah satu yang menarik, kami juga melewati 5 jembatan gantung yang tidak semuanya dalam kondisi baik.
ADVERTISEMENT
Nah, karena malam sebelumnya turun hujan, kondisi medan yang harus kami tempuh pun akhirnya menjadi lebih sulit. Beberapa insiden terjadi di jalan. Mulai dari ban bocor hingga tergelincir.
Perjalanan menuju Desa Tengon memang mempunyai tantangan tersendiri. Terlebih saat turun hujan. Butuh perjuangan karena medannya yang tidak mudah. Foto: Doc. Tim Jelajah CA Gunung Nyiut 2022 BKSDA Kalbar.
Benar-benar perjalanan yang cukup menantang dan melelahkan. Waktu tempuh perjalanan akhirnya molor hingga lebih dari 10 jam. Jadi, kami tiba di rumah mantan Sekretaris Desa Tengon, Salius, sudah lewat tengah malam, tepat pukul satu dini hari. Walapun begitu, perjalanan ini sejatinya sungguh menakjubkan. Membelah hutan melewati perkampungan dengan pemandangan yang sangat menarik.
Suasana Desa Tengon yang tenang, jauh dari hiruk pikuk keramaian kota, menjadi penyemangat kami untuk segera memulai perjalanan penjelajahan di kawasan CA Gunung Nyiut.
Berada di antara rimbunnya hutan belantara dan tempat tinggal yang didominasi rumah panggung berdinding kayu, benar-benar terasa damai dan menentramkan. Warga desa pun begitu hangat menyambut kehadiran kami yang tinggal sementara dan berkumpul di rumah kepala dusun.
ADVERTISEMENT
Hanya berjarak sekitar 300 meter dari dusun, terdapat sebuah air terjun yang memiliki pemandangan cantik disekitarnya. Airnya yang cukup deras, dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik micro hydro. Saat pagi hari, kabut yang turun menyelimuti hutan dan aliran sungai serta air terjun, terlihat begitu magis.
Pemandangan pagi hari saat matahari terbit di sekitar air terjun yang ada di Dusun Kulum, Desa Tengon. Foto: Doc. Tim Jelajah CA Gunung Nyiut 2022 BKSDA Kalbar.
Penduduk Desa Tengon adalah Suku Dayak Bidayuh yang berbicara dalam bahasa Tengon atau bahasa Bedeneh atau bahasa Bidayuh atau bahasa Kumba. Berbeda dengan bahasa-bahasa Dayak lainnya di Kalimantan. Mereka kalau berbicara lebih banyak melalui hidung (sengau).
Berada pada ketinggian sekitar 670 meter di atas permukaan laut (mdpl), Desa Tengon beriklim sejuk. Mata pencahariannya mereka dari berladang dan berkebun. Tidak heran kalau pagi itu, suasana dusun sudah tampak sepi. Karena, sejak pagi-pagi sekali, sebagian besar warga sudah pergi ke ladang. Dan, ada juga yang pergi mengantar anak-anaknya pergi ke sekolah di desa lain yang jaraknya lumayan jauh.
Suasana saat sunrise di Desa Tengon yang syahdu dan magis. Foto: Doc. Tim Jelajah CA Gunung Nyiut 2022 BKSDA Kalbar.
Selain mengamati, mendokumentasikan dan mengambil spesimen, kami juga melakukan teknik wawancara dengan warga, mengenai tumbuhan dan hewan yang biasa mereka lihat. Salah satunya dengan memperlihatkan kartu bergambar. Tujuannya, untuk memudahkan mereka mengingat ciri-ciri, bentuk, tanda dan warna tumbuhan dan satwa yang pernah dilihat mereka.
ADVERTISEMENT
Setelah melakukan briefing dan membaca kembali peta lokasi expedisi dan explorasi, kesyahduan serta harmonisasinya alam dan budaya yang berjalan di Desa Tengon pun, mengantarlan kami masuk menuju jantung rimba belantara Nyiut. Untuk menggali dan mengungkap potensi keanekaragaman hayati di dalamnya yang masih belum terungkap.
Tim Scitientific Explorastion and Expediton CA Gunung Nyiut 2022, bersama masyarakat Desa Tengon, siap-siap menuju titik awal pendakian. Foto: Doc. Tim Jelajah CA Gunung Nyiut 2022 BKSDA Kalbar.