Yuk, Dukung Bangkitnya Kembali Pariwisata Alam Indonesia

Harley B Sastha
Book Author, Travel Writer, Mountaineer, IG-Twitter: harleysastha, Youtube: Harley Sastha
Konten dari Pengguna
25 November 2021 16:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Harley B Sastha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pantai Lasiana, TWA Teluk Kupang, salah satu spot terbaik untuk melihat sunset di Kota Kupang. Foto: Harley Sastha
zoom-in-whitePerbesar
Pantai Lasiana, TWA Teluk Kupang, salah satu spot terbaik untuk melihat sunset di Kota Kupang. Foto: Harley Sastha
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Siapa sih yang sudah tidak kangen dan rindu berwisata alam. Terlebih di masa pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung hampir dua tahun, sempat membuat Obyek Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA) di kawasan konservasi termasuk yang ditutup untuk kunjungan wisatawan. Semata-mata guna mencegah penyebaran Covid-19 tersebut.
ADVERTISEMENT
Kamu yang suka mendaki gunung, diving, snorkling, memancing, bird watching dan melakukan wisata alam lainnya di dalam kawasan konservasi, tentu sudah ingin kembali melakukan perjalanan dan aktifitas-aktifitas di alam tersebut.
Wisata mangrove di pantai Oesapa, TWA Teluk Kupang. Foto: Harley Sastha
Nah, dengan adanya program reaktivasi wisata alam di kawasan konservasi di 106 Taman Nasional (TN) dan Taman Wisata Alam (TWA), yang sudah dilakukan beberapa waktu lalu, berhasil membuat gairah bangkitnya pariwisata alam Indonesia. Menjadi salah satu pendorong bangkitnya pariwisata dan ekonomi.
Namun, momentum kebangkitan tersebut, harus disertai dengan strategi perubahan pengelolaan pariwisata alam menjadi lebih mengutaman keamanan, kenyamanan, keselamatan dan kesehatan pengunjung sebagai strategi adaptasi di era Covid-19. Mau tidak mau dan suka tidak suka, kamu pun harus mengikutinya.
Salah satu spot di pantai Tablolong, TWA Teluk Kupang. Selain berpasir putih, perairan pantai Tablolong merupakan jalur migrasi dari Laut Timor menuju Laut Sawu, juga penghasil rumput laut terbesar di NTT. Foto: PJLHK/Instagram Ayo ke Taman Nasional.
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong, pada puncak Perayaan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2021 di Pantai Lasianan, Taman Wisata Alam (TWA) Teluk Kupang, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada Rabu (24/11/2021), yang mengatakan pandemi Covid-19, mengakibatkan krisis yang sangat berdampak pada seluruh aspek kehidupan manusia. Salah satunya yang sangat terpukul adalah pariwisata alam.
ADVERTISEMENT
Mendengarkan langsung apa yang disampaikan Alue Dohong, sambil melihat panorama Pantai Lasiana yang eksotis, saya pun berharap agar kondisi dan situasi seperti ini dapat segera pulih dan pariwisata alam Indonesia bangkit.
Tenun ikat NTT yang sangat indah denegan pewarna alami. Bukti harmonisasi alam dan budaya telah berjalan berabad lamanya di bumi nusantara. Foto: Harley Sastha
“Tema Bhavana Satya Alam Budaya Nusantara: Memupuk Kecintaan pada Alam dan Budaya Nusantara pada acara peringatan HKAN 2021 yang diterjemahkan lewat living with nature and culture sejalan dengan pembelajaran yang diberikan pandemi covid-19 hampir dua tahun ini,” ungkap Alue Dohong.
Semakin melandainya angka Covid-19, Alue Dohong merasa optimis, kala ke depan sektor pariwisata alam bakal menjadi tujuan utama masyarakat. Perubahan preferensi masyarakat untuk hidup lebih sehat menjadi salah satu pendorongnya.
Burung Pelikang, salah burung migrasi yang dapat dilihat saat berkunjung di kawasan TWA Teluk Kupang. Foto: BBKSDA NTT.
Kalau melihat geliat anak-anak muda yang semakin tinggi untuk berwisata alam, tidak heran kalau Alue Dohong merasa begitu optimis. Salah satunya lebih memilih menghabiskan waktu liburannya di alam atau kembali ke alam atau back to nature.
ADVERTISEMENT
Nah, untuk para pengelola wisata alam, peluang ini harus dapat ditangkap. Semakin kreatif lagi untuk menciptakan produk-produk wisata yang mengutamakan quality tourism dan mendorong terciptanya wellnes tourism.
Melalui Festival TN/TWA dalam puncak perayaan HKAN, aneka produk ekonomi kreatif, kopi, madu dan lainnya yang ditawarkan kepada wisatawasan jika berkunjung ke TN Kelimutu. Foto: Harley Sastha.
“Diversifikasi produk wisata, antara alam dan budaya masyarakat adalah kombinasi paling menarik sebagai strategi pengembangan wisata alam di era adaptasi covid-19. Dari strategi ini diharapkan pemulihan ekonomi melalui reaktivasi wisata alam akan terus meningkat,” jelas Wamen.
Dengan berwisata alam di dalam kawasan konservasi seperti di taman nasional dan taman wisata alam, kamu bukan hanya sekedar dapat menikmati keindahannya saja. Tetapi, kamu akan mendapatkan paket lengkap. Karena, tempat-tempat tersebut bukanlah hanya tempat biasa. Jika, dilakukan dengan benar, kamu akan mendapatkan pengalaman yang tidak akan terlupakan dan pastinya menyehatkan jiwa raga.
ADVERTISEMENT
Alue Dohong berharap HKAN dapat memotivasi gerakan kolektif yang menjadikan konservasi sebagai gaya hidup anak muda di era digital, new life style for young generation.
Hari Konservasi Alam Nasional menunjukkan kalau sejatinya betapa harmonisnya budaya dan alam berjalan. Seperti Wamen LHK Alue Dohong yang mengenakan kain tenun ikat NTT pada perayaan HKAN 2021 di Pantai Lasiana, TWA Teluk Kupang, NTT. Foto: Harley Sastha.
Gimana sobat kumparan, siap menjawab tantangan dan ajakan pak wamen, menjadikan konservasi sebagai bagian dari gaya hidup kita sehari-hari? Termasuk dalam berwisata alam tentunya. Jadi, pastikan untuk selalu membawa botol air minum atau tumbler sendri dan terus berkomitmen mengurangi sampah plastik serta menjadi pejalan yang bijak, cerdas dan bertanggungjawab. Jadi, yuk, bersama kita dukung kebangkitan kembali pariwisata alam Indonesia.