Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kepribadian Dalam Dunia Maya: Apakah Kita Menjadi Orang Yang Berbeda?
20 Desember 2024 15:24 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari harsha paramestya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi, terutama media sosial dan platform digital, telah menciptakan dunia baru bagi banyak orang. Dalam dunia maya, kita sering melihat sisi lain dari seseorang yang mungkin berbeda dari kepribadian mereka di dunia nyata. Pertanyaannya, apakah dunia virtual benar-benar mengubah kepribadian kita, atau hanya memperlihatkan sisi lain yang selama ini tersembunyi?
Kepribadian dalam Dunia Maya
ADVERTISEMENT
Menurut penelitian oleh Syamsuddin (2023), pola komunikasi seseorang cenderung berubah di dunia maya karena faktor anonimitas dan jarak emosional. Individu pemalu, misalnya, sering menjadi lebih percaya diri saat berinteraksi di media sosial. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa perbedaan ini bukan berarti kepribadian berubah, tetapi lebih pada sisi lain dari diri seseorang yang muncul.
Studi oleh Haryanto et al. (2021) menunjukkan bahwa dunia virtual seperti game online dapat memperkuat kepribadian tertentu. Contohnya, seseorang yang lebih terbuka terhadap pengalaman baru cenderung lebih aktif mengeksplorasi berbagai permainan, sementara mereka yang introvert lebih nyaman bermain sendiri.
Apa yang Mengubah Kita di Dunia Virtual?
Ada beberapa faktor yang memengaruhi bagaimana kepribadian terlihat di dunia maya:
ADVERTISEMENT
1. Tidak Dikenal
Dunia maya memberikan kebebasan berekspresi tanpa takut dihakimi secara langsung (Syamsuddin, 2023).
2. Kemudahan Berkomunikasi
Komunikasi melalui teks sering kali mengurangi hambatan sosial yang biasanya muncul dalam interaksi tatap muka (Haryanto et al., 2021).
3. Ekspektasi Sosial yang Berbeda
Di dunia maya, norma dan ekspektasi sosial lebih fleksibel, sehingga memungkinkan individu lebih bebas berekspresi (Syamsuddin, 2023).
Dampak pada Kehidupan Nyata
Namun, perbedaan kepribadian ini tidak selalu positif. Penelitian oleh Lestari (2020) menemukan bahwa individu yang lebih vokal di dunia maya terkadang menyalahgunakan kebebasan tersebut untuk perilaku negatif seperti cyberbullying.
Di sisi lain, dunia maya juga dapat menjadi ruang untuk mengembangkan kepribadian positif. Seperti yang disebutkan oleh Haryanto et al. (2021), individu yang pemalu dapat melatih keterampilan sosial di platform digital sebelum menerapkannya di kehidupan nyata.
ADVERTISEMENT
Bagaimana Kita Bisa Menyeimbangkannya?
1. Kenali Diri Sendiri
Penting untuk sadar bagaimana kita bertindak di dunia maya dibandingkan dengan kehidupan nyata.
2. Gunakan Dunia Maya untuk Hal Positif
Manfaatkan dunia virtual untuk belajar dan memperbaiki diri.
3. Menjadi Diri Sendiri
Berusaha menjadi diri sendiri, baik di dunia maya maupun nyata, akan menjaga keseimbangan emosional dan hubungan sosial.
Kesimpulan
Dunia virtual memberikan kebebasan berekspresi yang berbeda, tetapi kita tetap harus bijak menggunakannya. Dengan mengenali bagaimana kepribadian kita beradaptasi di dunia maya, kita dapat memanfaatkan teknologi untuk kebaikan tanpa kehilangan jati diri.
Referensi
Haryanto, F., Syamsuddin, T., & Lestari, A. (2021). Hubungan Antara Dimensi Kepribadian Big Five dengan Kecanduan Game Online pada Remaja di Kota Makassar. Jurnal Psikologi, 7(2), 145-160.
Lestari, A. (2020). Hubungan antara Tipe Kepribadian Ekstrovert dengan Cyberbullying pada Remaja. Jurnal Psikologi Sosial, 5(1), 87-96.
ADVERTISEMENT
Syamsuddin, T. (2023). Pola Komunikasi: Apakah Berpengaruh Terhadap Tipe Kepribadian? Jurnal Ilmu Komunikasi, 10(3), 223-240.