Konten dari Pengguna

Menakar Makna Kata ‘BerChandaAaa’ di Media Sosial dari Segi Ontologis

Hartanto Dewantoro
A Prospective Student in Master of Consumer Studies at Wageningen University
7 September 2023 21:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hartanto Dewantoro tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Wisatawan Indonesia asyik bercanda saat traveling Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Wisatawan Indonesia asyik bercanda saat traveling Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Berdasarkan tangkapan media sosial, istilah 'BerChandaAaa' menjadi populer setelah Abigail Manurung mengatakannya dengan cara yang tidak biasa ketika diwawancarai oleh seniornya di Universitas Gadjah Mada. Kata-katanya secara tidak langsung mengganggu pikiran mahasiswa jurusan Psikologi tersebut karena terdengar sepanjang waktu. Lantas, mengapa demikian?
ADVERTISEMENT
Dalam studi Jurnalistik oleh Luciana, media sosial dipandang sebagai instrumen pemicu konten yang dapat menghasilkan materi informasi berdasarkan postingan viral atau hook yang disukai oleh sebagian besar audiens. Ini menyiratkan bahwa selain dari faktor algoritma, konsep ontologis tentang kebenaran moral objektif dan universal dapat digunakan dalam pengaturan media sosial yang bertujuan menghasilkan keuntungan. Dengan demikian, kata ‘BerChandaAaa’ banyak diincar oleh banyak brand untuk disematkan pada konten sosial media mereka.
Di sisi lain, kata tersebut diucapkan pada momen yang cukup relevan dengan serangkaian kasus-kasus yang terjadi di Indonesia sepanjang 2021-2023. Tidak dapat disangkal bahwa audiens merasa kasus-kasus berikut bisa menggelitik nalar kita. Mau tahu lebih lanjut? Simak deretan kasusnya:

Diskon besar-besaran soal hukuman bagi Jaksa Pinangki dan Djoko Tjandra

Pada awalnya, majelis hakim tingkat I menjatuhkan hukuman pada Jaksa Pinangki selama 10 tahun penjara atas tindakan menerima suap dan gratifikasi dari Djoko Tjandra. Untuk memperjelas, kasus tersebut telah melanggar berbagai pasal, salah satunya adalah Pasal 11 UU Tipikor.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, putusan Pengadilan Tinggi Jakarta memberikan diskon sebesar 6 tahun terhadap Jaksa Pinangki, sehingga menjadi 4 tahun penjara. Hal itu dikarenakan dirinya adalah seorang Ibu yang mempunyai anak berusia balita dan wanita yang harus diberikan perhatian, perlindungan, dan perlakuan secara adil.

Kesalahan media Singapura dalam meliput kasus Mario Dandy

Seperti yang telah diketahui, tindakan kekerasan yang Mario lakukan terhadap David mengundang berbagai media untuk menyorotinya. Akibatnya, salah satu media Singapura (The Strait Times) ikut andil dalam membahas kasus tersebut di platform miliknya. Naasnya, mereka melakukan kesalahan yang fatal di mana foto yang dipublikasikan ke media massa adalah wajah David Gadgetin.

Keputusan Hakim Agung mengubah hukuman Ferdy Sambo menjadi seumur hidup

Secara eksplisit, mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Kepolisian RI dijatuhi vonis hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas perbuatannya, yakni melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua Hutabarat.
ADVERTISEMENT
Namun, terjadi perubahan hukuman mati menjadi seumur hidup berdasarkan putusan Mahkamah Agung (MA). Faktanya, pakar hukum pidana, Asep Irwan Iriawan, merasa terheran-heran dan berkata “putusan MA tidak logis secara hukum”.

Wacana Kominfo Menjadikan Artis sebagai Duta Anti Judi Online pasca mempromosikan situs Judi

Sejumlah artis Indonesia diduga melakukan promosi judi online di akun media sosialnya. Alhasil, salah satu aktris tersohor, Wulan Guritno, dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Asosiasi Lawyer Muslim Indonesia (ALMI) atas konten video yang beredar di akunnya bermuatan situs judi online. Meskipun demikian, dia berdalih bahwa laman yang tercantum di video itu adalah situs game online bersertifikat.
Alih-alih mengajak influencer yang lain, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Ari Setiadi, ingin menjadikan artis yang diduga telah mempromosikan situs judi itu sebagai duta anti judi online. Sungguh terlalu!
ADVERTISEMENT
Dalam hal itu, pesan yang disampaikan oleh Abigail menjadi semakin berkembang karena memiliki hakikat kebenaran dan kenyataan informasi yang bersifat universal, serta mampu meningkatkan literasi digital dan membangun kesadaran moral masyarakat terhadap isu-isu yang sedang berkembang di khalayak umum.
Mengingat bukti ini, sangat jelas bahwa tren 'BerChandaAaa' bisa dikaitkan dalam konteks produk atau konten apa pun. Singkatnya, hal itu bergantung pada bagaimana cara kita mengemasnya dengan kreatif.