Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Resolusi Kementerian Ketenagakerjaan RI Tahun 2022
6 Januari 2022 14:28 WIB
Tulisan dari Hartanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di hari pertama kerja tahun 2022, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI mengawali kegiatan dengan melaksanakan apel pagi rutin setiap hari Senin yang dihadiri oleh seluruh pegawai. Apel pagi kali ini dipimpin langsung oleh Menteri Ketenagakerjaan Ibu Ida Fauziyah.
ADVERTISEMENT
Dalam arahannya, beliau menyampaikan bahwa “terkait pembangunan ketenagakerjaan, Presiden telah menetapkan target dan sasaran dimana tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2022 nanti menurun pada kisaran 5,5 % hingga 6,3%. Oleh karena itu program ketenagakerjaan yang berkaitan dengan penyediaan lapangan kerja, peningkatan daya saing dan produktivitas tenaga kerja serta kondusifitas iklim usaha harus tetap menjadi prioritas di tahun 2022”.
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan langkah-langkah nyata untuk mewujudkannya. Kemnaker RI melakukan terobosan dengan mencanangkan tiga resolusi untuk hadapi tantangan di tahun 2022.
Resolusi Tahun 2022
Banyak hal yang harus diperbaiki dan ditingkatkan mengenai program kerja dari Kemnaker. Ada 3 hal yang menjadi perhatian utama yaitu:
1. Sembilan lompatan ketenagakerjaan
2. Penguatan komitmen reformasi birokrasi
ADVERTISEMENT
3. Dukungan untuk menyukseskan perhelatan G20
Sembilan Lompatan Besar Ketenagakerjaan
Sembilan lompatan besar ketenagakerjaan dilaksanakan berdasarkan mandat dari Presiden dalam rangka akselerasi tujuan pembangunan nasional serta menghadapi kompleksitas tantangan pembangunan ketenagakerjaan. Hal itu dilakukan dengan cara mengoptimalkan kekuatan dan memperbaiki kelemahan yang ada dalam arah kebijakan dan strategi Kemnaker RI.
Sembilan lompatan ketenagakerjaan harus dilaksanakan untuk membantu pemulihan ekonomi nasional dari sisi pembangunan ketenagakerjaan. Lompatan dan arah kebijakan tersebut diantaranya:
1. Transformasi Balai Latihan Kerja
Arah kebijakan: Mengubah secara total BLK sebagai Balai Pelatihan Vokasi yang menjadi pusat pengembangan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja yang berdaya saing di tingkat nasional dan internasional.
2. Link and Match Ketenagakerjaan
Arah kebijakan: Membangun integrasi, pelatihan, sertifikasi dan penempatan tenaga kerja dalam sebuah bisnis proses yang utuh dan efektif untuk mempertemukan pencari kerja dengan permintaan pasar kerja.
ADVERTISEMENT
3. Transformasi Program Perluasan Kesempatan Kerja
Arah kebijakan: Mengembangkan program tenaga kerja mandiri yang efektif untuk membentuk tenaga kerja mandiri dalam rangka memperluas kesempatan kerja yang terukur dan berkelanjutan.
4. Pengembangan Talenta Muda
Arah kebijakan: Mengembangkan dan mengelola potensi kreatif generasi milenial menjadi talenta muda yang siap menyambut future job yang dinamis dan fleksibel.
5. Perluasan Pasar Kerja Luar Negeri
Arah kebijakan: Mengembangkan pasar kerja luar negeri dengan memperluas negara penempatan Pekerja Migran Indonesia sektor formal dan memasifikasi pengisian jabatan di sektor formal.
6. Visi Baru Hubungan Industrial
Arah kebijakan: Mengembangkan hubungan industrial yang lebih berkualitas dan adil serta berorientasi pada peningkatan kualitas dan kesejahteraan tenaga kerja secara berkelanjutan.
7. Reformasi Pengawasan Ketenagakerjaan
ADVERTISEMENT
Arah kebijakan: Meningkatkan kualitas dan efektivitas sistem pengawasan ketenagakerjaan yang dapat menjamin pelaksanaan pengawasan ketenagakerjaan dan K3 yang berintegritas dan kredibel.
8. Pengembangan Ekosistem Digital Ketenagakerjaan
Arah kebijakan: Mengembangkan sistem informasi dan pelayanan ketenagakerjaan sebagai ekosistem digital ketenagakerjaan terbesar di Indonesia.
9. Reformasi Birokrasi
Arah kebijakan: Mengembangkan birokrasi yang bersih, akuntabel, profesional, lincah, inovatif dan responsif untuk mencapai kinerja maksimal dan penyelenggaraan pelayanan publik yang prima.
Penguatan Komitmen Birokrasi
Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik merupakan langkah awal untuk mewujudkan reformasi birokrasi. Birokrasi pemerintah berhubungan dengan pemberian pelayanan publik yang optimal kepada masyarakat dengan cara transparan, akuntabel serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Dalam penguatan komitmen ini, Menteri Ketenagakerjaan memberikan arahan agar segera melakukan:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dukungan untuk Menyukseskan Perhelatan G20
Semua unit kerja di lingkungan Kemnaker harus saling mendukung dan berkolaborasi untuk menyukseskan perhelatan G20. Bendera Presidensi G20, terutama EWG (Employment Working Group) telah diserahkan Italia kepada Indonesia pada 3 November 2021 lalu. Hal itu menandakan bahwa pelaksanaan G20 terutama EWG dan LEMM (Labour And Employment Ministers Meeting) 2022, sudah menjadi tanggung jawab Indonesia
Pada sisi substansi, G20 bidang ketenagakerjaan akan mengangkat tema Improving The Employment Condition To Recover Together (meningkatkan kondisi pekerjaan untuk pulih bersama). Hal tersebut guna mendukung tujuan G20 Presidensi Indonesia 2022, yaitu Recover Together, Recover Stronger (pulih bersama, pulih lebih kuat).
Ketiga resolusi Kemnaker RI tersebut diharapkan mampu untuk mengantisipasi dan menyelesaikan tantangan – tantangan nasional di bidang ketenagakerjaan.
ADVERTISEMENT