Gali Potensi Anak Desa Lewat ALP League

Haryo Pamungkas
Majnun yang mencariMu. Mahasiswa FEB Universitas Jember dan asisten bidang IT dan Publikasi Imaji Sociopreneur.
Konten dari Pengguna
4 September 2022 18:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Haryo Pamungkas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Fina (kiri) dan para Pemenang Lomba Menyanyi Tunggal ALP League Desa Lojejer. Foto: Haryo Pamungkas.
zoom-in-whitePerbesar
Fina (kiri) dan para Pemenang Lomba Menyanyi Tunggal ALP League Desa Lojejer. Foto: Haryo Pamungkas.
ADVERTISEMENT
Nuzulia Alfina Rahma, gadis cilik berusia 10 tahun itu berjalan mantap ke arah panggung. Mengenakan seragam putih-biru, murid MI Nuris Lojejer itu mengangguk kecil ketika ditanya kesiapan sebelum lagu pengiring diputar. Pagi itu, di hadapan dua dewan juri dan puluhan penonton, Fina menyanyikan lagu Imaji Academy dan Bunda.
ADVERTISEMENT
Fina adalah satu di antara belasan murid SD/ MI se-desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember, Jawa Timur yang mengikuti lomba menyanyi tunggal seleksi ALP League tingkat desa pada Rabu (31/08).
Dimulai sejak 25 Agustus - 3 September 2022, ALP League merupakan kegiatan kolaborasi antara Imaji Sociopreneur, PT. Universal Tempu Rejo, pemerintah desa dan PGRI ranting Lojejer untuk memberikan kesempatan dan wadah mengembangkan prestasi anak-anak desa di bidang olahraga sepakbola, voli, kasti, menyanyi, dan baca puisi.
“Lewat ALP League, kami ingin memberikan akses dan kesempatan bagi anak-anak di 15 desa yang kami dampingi untuk mengembangkan minat, bakat, dan prestasinya di bidang olahraga dan seni. Karena nanti pemenang ALP League desa akan ditandingkan di tingkat kabupaten pada bulan Desember,” tutur direktur Imaji Sociopreneur Moch. Musta’Anul Khusni.
Finalis cabang sepakbola ALP League Desa Lojejer. Foto: Haryo Pamungkas
Selain itu, ia menambahkan, kegiatan ini pun menjadi upaya pihaknya mencegah anak-anak terjebak dalam hal yang destruktif.
ADVERTISEMENT
“Dengan ada kegiatan lomba ini, karena harus latihan terus menerus, fokus anak-anak bisa teralihkan dari gadget, misalnya. Anak-anak juga bisa belajar apa itu sportifivitas, kompetisi, dan utamanya bisa mencegah anak-anak dari hal yang bisa merenggut hak mereka seperti terjun menjadi pekerja anak,” tambahnya.
Senada dengan Anul, Kepala Desa Lojejer M. Sholeh pun mengapresiasi terselanggaranya gelaran ALP League. Dalam sambutan pada pembukaan ALP League, Sholeh menyebut kolaborasi ini dapat berkontribusi dalam pengembangan SDM desa ke depannya dan selaras dengan semangat kebersamaan menyambut HUT RI ke-77.
“Terlebih kegiatan semacam ini libur dua tahun akibat pandemi, tentu anak-anak dan masyarakat sangat rindu dan antusias menyambut,” ujarnya.
Apresiasi juga datang dari ketua PGRI ranting Lojejer Sandim Edy. Menurutnya, perlombaan ALP League turut menjadi ajang memasyarakatkan olahraga dan seni serta mengajarkan pentingnya bersikap sportif dalam hal apapun.
Final sepakbola ALP League Desa Lojejer. Foto Haryo Pamungkas
“Ini juga bisa menjadi ajang masing-masing sekolah unjuk keterampilan dan kemampuan muridnya. Terlebih, perlombaan semarak semacam ini sudah terhenti dua tahun selama pandemi, jadi ini menjadi kesempatan berharga sekaligus awal untuk terus mengembangkan potensi murid ke depannya,” tandasnya.
ADVERTISEMENT
Selain dimeriahkan berbagai lomba, ALP League juga dimeriahkan dengan serangkaian karnaval, malam pentas seni, dan pasar merdeka UMKM desa Lojejer pada malam puncak dalam menyambut HUT RI ke-77. (*)