Konten dari Pengguna

Berawal dari Kosong, Berakhir hingga Kosong

Hasan Aji Bima Priyambada
Pustakawan - Perpustakaan Nasional- Penggiat Literasi, Game, dan Sastra
5 November 2024 14:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hasan Aji Bima Priyambada tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bearded Man Reading a Book (sumber: Photo by cottonbro studio: https://www.pexels.com/photo/bearded-man-reading-a-book-4033939/)
zoom-in-whitePerbesar
Bearded Man Reading a Book (sumber: Photo by cottonbro studio: https://www.pexels.com/photo/bearded-man-reading-a-book-4033939/)
ADVERTISEMENT
Berawal dari pencarian makna dan nilai dalam hidup mengharuskan manusia untuk terus menerus berjuang. Mereka memiliki kebebasan yang tidak terbatas dalam menemukannya. Sehingga nilai dan makna setiap individu akan berbeda satu dengan lainnya. Hal ini akan mengakibatkan terbenturnya makna dan nilai dalam kehidupan. Tapi dalam hidup ini nilai dan makna tidak memiliki akar kebenaran. Nilai dari setiap individu tidak mewakili kebenaran sama sekali.
ADVERTISEMENT
Nilai dan makna yang manusia peroleh berasal dari ketiadaan, kekosongan atau nihil. Manusia akan melewati fase tersebut untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Tapi manusia juga harus hati-hati dalam pencarian makna yang terus berulang karena malah mengarahkan kepada kekosongan total. Dari kekosongan ini manusia dapat membuat sebuah nilai yang tidak bisa divalidasi oleh sosial dan budaya yang ada. Menciptakan sebuah individu yang terisolir dan terbatasi oleh dinding-dinding keterbatasan. Hal ini tidak salah karena kesendirian adalah obat terbaik dalam mengerti makna hidup diri sendiri. Kesendirian sering dianggap sebagai sarana untuk mencapai kedamaian batin dan pemahaman diri, terutama oleh beberapa filsuf terkenal. Salah satu yang terkenal dengan pandangannya tentang kesendirian adalah Arthur Schopenhauer, filsuf Jerman dari abad ke-19. Schopenhauer percaya bahwa kesendirian dapat membantu seseorang melepaskan diri dari keinginan-keinginan dan gangguan duniawi, yang menurutnya adalah sumber utama penderitaan manusia. Setiap makna yang telah terbuat bukan semata-mata harus diterima oleh masyarakat luas tapi harus diterima dan dipahami oleh diri sendiri.
ADVERTISEMENT
Semakin orang mencapai nilai maka nilai itu akan menghantarkaannya kepada kehampaan. Manusia akan tetap terus mencari makna dan nilai hingga mereka akan menyadari bahwa nilai dan makna hidup yang mereka jalani tidak ada gunanya jika mereka telah mengetahui akan sebuah kematian. Nilai dan makna yang berawal dari kekosongan akan kembali lagi kedalam bentuk dan wadah yang baru yaitu kematian. Fase yang akan dialami setiap manusia dan tidak akan ada yang bisa menghindarinya.