Konten dari Pengguna

Video Game Juga Koleksi Perpustakaan

Hasan Aji Bima Priyambada
Pustakawan - Perpustakaan Nasional- Penggiat Literasi, Game, dan Sastra
18 Agustus 2024 9:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hasan Aji Bima Priyambada tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Koleksi Perpustakaan
zoom-in-whitePerbesar
Koleksi Perpustakaan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Video game juga merupakan suatu hasil dari kebudayaan. Pada mulanya Video game diciptakan tanpa adanya sebuah narasi atau cerita di dalamnya. Bisa kita lihat di awal dari video game tercipta dari grafis dimana video game masih menggunakan 8-bit. game ini tidak memiliki sebuah cerita didalamnya dan diperuntukan untuk menghibur saja. tetapi tuntutan zaman, akhirnya tercipta video game yang memiliki cerita dan plot dalam game tersebut.
ADVERTISEMENT
Cerita dalam video game mengajak pemain untuk berinteraksi dalam mengemvangkan cerita dalam permainan tersebut. Pengalaman ini menciptakan pemain dapat lebih merasakan menjadi tokoh dalam cerita yang dimainkan. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri dalam pengembangan karya sastra. Secara Keseluruhan, Video game memiliki plot ataupun cerita yang berada di persimpangan antara seni, narasi, dan teknologi. ini menciptakan medium yang unik dimana saling dipadukan antara ketiga kategori tersebut sehingga dapat dieksplorasi dan dianalisis seperti halnya karya sastra.

Perpustakaan sebagai penghimpun hasil kebudayaan

Perpustakaan sebuah sumber ilmu pengetahuan yang memiliki berbagai macam hasil pengetahuan dan kebudayaan. Haruslah memiliki banyak sumber kebudayaan dari berbagai macam bentuk tidak hanya buku saja. Sehingga dalam hal ini Video game juga harus menjadi koleksi Perpustakaan. Karena dalam video game itu juga merupakan produk sastra yang merupakan hasil dari kebudayaan. Bahkan perpustakaan harus memiliki layanan game yang bisa diakses oleh pengunjung.
ADVERTISEMENT
Bahkan dalam UU Nomor 13 tahun 2018 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam seharusnya video game juga masuk karya yang harus disimpan dan diserahkan ke Perpustakaan Nasional. Seperti halnya karya cetak yang berupa buku atau karya rekam, video game juga harus termasuk ke dalamnya. Banyak produk game yang berasal dari dalam negeri yang berkembang pesat dan pangsa pasarnya pun tidak hanya dalam negeri melainkan luar negeri. Bangsa ini memiliki hasil kebudayaan yang diarsipkan atau disimpan ke lembaga yang dapat menyimpan hasil budaya tersebut. Bahwa kita memiliki hasil Budaya yang berupa video game.
Video game juga merupakan hasil produk budaya. Maka dari itu Video game ini juga harus menjadi salah satu koleksi Perpustakaan. barang ini akan menjadi koleksi khusus seperti halnya karya rekam lainnya. jika video game ini dihimpun dan menjadi koleksi perpustakaan maka dapat mewujudkan perpustakaan sebagai tempat menyimpan hasil kebudayaan.
ADVERTISEMENT