Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tentang Kak Ida, Jalan Suka Karya, dan Pentingnya Baca Berita
4 April 2023 10:46 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Hasbullah Tanjung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kak Ida Yulita Susanti, lagi-lagi viral. Kali ini, kak Ida dibuat viral oleh Bro Bambang, pemilik akun tiktok garasi_dokter. Bro Bambang menyudutkan kak Ida yang sudah memperjuangkan perbaikan di Jalan Suka Karya, jalan yang memang sangat memprihatinkan.
ADVERTISEMENT
Ceritanya gini, Kak Ida posting video tiktok perbaikan jalan di Suka Karya, dan dalam video itu kak Ida menjelaskan bahwa perbaikan ini adalah bantuan dari Gubernur Riau, Pak Syamsuar.
Nah, Bro Bambang tiba-tiba nge-stitch video itu, intinya, Bro Bambang ini mempersoalkan diksi 'bantuan' yang disampaikan Kak Ida, dan juga menyinggung soal perbaikan yang hanya sebatas penimbunan Pasir dan Batu (Sirtu).
Dari cara bicaranya, saya melihat Bro Bambang ini memiliki sifat arogan, entah memang sifat aslinya atau karena mabuk oleh popularitasnya sekarang. Maklum aksi Bro Bambang diliput oleh media nasional.
Selain arogansi tadi, Bro Bambang ini sepertinya tidak memiliki wawasan yang cukup dalam memahami tata kelola pemerintahan, begitu juga dengan cakupan informasi yang dia terima. Sangat minim. Saya jadi penasaran, portal berita apa yang diakses oleh Bro Bambang, sampai informasi seperti ini pun dia tak tahu.
ADVERTISEMENT
Bro Bambang hanya mengedepankan sentimen pribadi, yang kemudian di-aminkan oleh pengikutnya. Pujian ini yang bikin Bro Bambang tidak menyadari kekeliruan dia.
Saya sudah coba stitch di video Bro Bambang, tapi sayangnya Bro Bambang tidak memberi akses orang untuk nge-stitch kontennya.
Jadi saya jelaskan disini saja dengan bahasa yang sangat sederhana, karena saya tahu Bro Bambang dan para pengikutnya susah mencerna istilah politik dan pemerintahan.
Pertama, saya bahas dulu soal diksi 'bantuan'. Kenapa Kak Ida memakai istilah bantuan karena memang itu bukan kewenangannya. Jabatan Kak Ida sebagai Anggota DPRD Pekanbaru tidak punya ikatan kerja dengan Dinas PUPR Provinsi Riau, sehingga tidak bisa memerintahkan untuk perbaikan jalan itu.
ADVERTISEMENT
"Kalau tidak berwenang memanggil Dinas PUPR Provinsi Riau, kenapa tidak Dinas PUPR Kota Pekanbaru saja?" Nah pertanyaan ini untuk jawaban selanjutnya.
Kembali ke istilah bantuan, karena menyadari tak punya ikatan kerja dengan Dinas PUPR Provinsi Riau, Kak Ida mencoba berkomunikasi dengan gubernur selaku pucuk pimpinan di Pemerintah Provinsi Riau.
Karena keduanya sama-sama kader Partai Golkar, komunikasi politik lebih mudah terjalin.
Jalan Suka Karya adalah jalan yang secara status pengelolaan berada di Pemerintah Kota Pekanbaru, yang punya kewajiban memperbaiki jalan itu adalah Pemerintah Kota Pekanbaru, bukan Pemerintah Provinsi.
Makanya, perbaikan sementara yang diperjuangkan Kak Ida lewat Gubernur adalah sifatnya bantuan.
Soal alasan kenapa Kak Ida tidak menelepon Dinas PUPR Kota Pekanbaru, nah saya jawab sekaligus komplain Bro Bambang yang bilang perbaikan hanya sebatas Sirtu.
ADVERTISEMENT
Dinas PUPR Kota Pekanbaru merupakan bagian dari Pemerintah Kota Pekanbaru, yang setiap tahunnya selalu menyusun dan menjalankan APBD Kota Pekanbaru. Nah, di tahun 2023 ini, DPRD dan Pemko sudah menganggarkan perbaikan di Jalan Suka Karya, lengkap dengan pengaspalan ulang dan penataan drainase.
Penganggaran untuk Jalan Suka Karya ini ada peran Kak Ida, yang saat ini tercatat sebagai Anggota DPRD Kota Pekanbaru dari Fraksi Partai Golkar. Jadi, secara tanggungjawab jabatan, Kak Ida sudah menjalankan tugasnya. Ujung pena Kak Ida ini sudah berpihak kepada rakyat.
Hanya saja, yang namanya anggaran pemerintah, tentu butuh proses panjang, apalagi ini anggarannya mencapai miliaran rupiah. Salah-salah prosedur, pejabat Dinas PUPR bisa tersangkut hukum. Perlu kehati-hatian.
ADVERTISEMENT
Kak Ida sudah menjelaskan bahwa jalan ini akan diperbaiki secara menyeluruh dan saat ini sedang dalam proses tender. Tapi lubang yang semakin dalam, dan korban yang jatuh makin banyak, membuat masyarakat masih mengeluh.
Sampai Bulan April, lelang untuk perbaikan jalan itu belum juga selesai, hingga akhirnya masyarakat mengadu ke Kak Ida. Makanya, Kak Ida menghubungi Gubernur, karena di Dinas PUPR ada yang namanya UPT, dan alat beratnya itu bisa dipakai. Akhirnya Dinas PUPR Provinsi Riau melakukan perbaikan sementara dengan menimbun Sirtu.
Yang saya jelaskan ini, sepertinya Bro Bambang tidak tahu dan tidak paham sebelumnya. Tapi penjelasan sederhana saya tadi, saya rasa bisalah membuat Bro paham, karena saya yakin Bro ini tidak bodoh, hanya minim wawasan saja.
ADVERTISEMENT
Kalau masyarakat di sekitar lokasi perbaikan jalan sudah paham yang saya sampaikan ini, karena Kak Ida sudah turun langsung kesana. Saya juga menyesalkan Bro Bambang tidak melakukan komunikasi dengan masyarakat setempat.
Oh iya, Bro Bambang dalam video itu bilang kalau cuma nimbun Sirtu, tidak usah minta ke gubernur, langsung WA Bro Bambang saja.
Tapi sejauh ini saya lihat Bro Bambang hanya memperbaiki jalan di Parit Indah saja. Sementara banyak netizen yang minta diperbaiki jalannya sama Bro Bambang.
Tawaran Bro Bambang ke Kak Ida sebaiknya dialihkan ke netizen yang sudah komentar di akun tiktok Bro Bambang saja.
Kalau Bro Bambang sudah memperbaiki jalan di rumah netizen, takkan muncul anggapan "paja ko, baru nimbun Jalan Parit Indah, alah bantuak apaknyo yang bangun Pakanbaru ko".
ADVERTISEMENT
Kedepannya, Bro Bambang harus memahami tentang tata kelola pemerintahan, supaya tidak malu-maluin dalam menyampaikan kritikan. Bro Bambang memang dipuji sama netizen, tapi di sisi lain Bro Bambang sedang ditertawakan.
"Paja ko ndak ngarati do, tapi syur-syur surang, kudo buto, kusia buto, yo sasek lah urang dek paja ko," kekira begini tanggapan mereka yang paham tata kelola pemerintahan.
Saya juga angkat topi ke Kak Ida yang tidak terpancing sama kritikan Bro Bambang, beliau tidak mau Bro Bambang terlihat bodoh nanti sama pengikut Bro Bambang. "Kalau viral-viral ko lah biasa kakak lah, tapi ndak ado yang berubah, kakak ke masyarakat dan masyarakat ke kakak tetap kayak gitu juga kan."
ADVERTISEMENT
Nah, saya juga punya pandangan pribadi untuk Bro Bambang, boleh dong, Bro Bambang menyudutkan Kak Ida tanpa dasar yang jelas saja tidak apa-apa.
Bro Bambang, kalau memang mau mengkritik pemerintah sebaiknya bikin akun pribadi saja, jangan pakai akun yang isi kontennya jualan. Semua konten jualan Bro Bambang tak ada yang fyp, hanya konten perbaiki jalan Parit Indah saja yang fyp.
Makanya, Bro Bambang memilih menyudutkan Kak Ida yang kontennya sedang fyp, supaya konten Bro Bambang bisa viral lagi dan akunnya dikunjungi orang. Bro Bambang menyadari potensi ini, makanya Bro Bambang tawarkan jualan dan 'narok' nomor wa di bio akun mendsos.
Terakhir ni Bro Bambang, cukup lah Kak Ida yang bro ginikan. Ada 45 Anggota DPRD Kota Pekanbaru, lebih baik Bro Bambang pantau saja kinerja mereka satu persatu, supaya Bro Bambang bisa menilai kalau Kak Ida ini satu dari sedikit Anggota DPRD Pekanbaru yang aktif membantu masyarakat.
ADVERTISEMENT
Kalau Bro terus begini, saya takut banyak Anggota DPRD yang akhirnya memilih diam karena malas ribut-ribut sama Bro Bambang.
"Ancak diam se wak lai, makan gaji buto, bergerak wak bantu rakyat, ado juo yg protes, salah se wak taruih. Beko pas Pemilu awak siram samo pitih saratuih ribu se lah masyarakat ko,".
Saya rasa Bro Bambang tidak mau juga muncul pandangan seperti itu dalam benak wakil rakyat kita.
Tak hanya kesana saja dampaknya, masyarakat juga menjadi semakin anti politik karena Bro Bambang menyudutkan wakil rakyat. Masyarakat akan malas menyalurkan hak pilihnya.
Hargai Bro perjuangan penyelenggara dalam mensosialisasikan Pemilu, jangan Bro diskreditkan wakil rakyat dengan cara memukul rata semua. Lagian, Kak Ida ini cuma legislatif, tugasnya meneruskan aspirasi, kritikan harusnya lebih banyak ke eksekutif. Kalau Bro Bambang tak ngerti, coba baca-baca tentang konsep 'trias politica'.
ADVERTISEMENT
Saya tunggu ajakan ngopi Bro Bambang, saya stand bye di Mabest Kopi, Jalan Rambutan, Pekanbaru. Di Mabest Kopi ada Bintang, nanti Bintang juga ikut diskusi sama kita. Anggap saja tulisan ini sebagai titik awal pertemanan kita..
Selamat menjalankan ibadah puasa ramadhan, Bro Bambang...