Urgensi Standarisasi dalam Bahasa Arab

Hasby Cholili
Mahasiswa Dirasat Islamiyah UIN Jakarta
Konten dari Pengguna
18 April 2024 10:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hasby Cholili tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Seorang gadis Palestina Fajr Hmaid (13) mengajar anak-anak tetangganya pelajaran bahasa Arab di rumah keluarganya di Gaza, Selasa (19/5). Foto: REUTERS / Mohammed Salem
zoom-in-whitePerbesar
Seorang gadis Palestina Fajr Hmaid (13) mengajar anak-anak tetangganya pelajaran bahasa Arab di rumah keluarganya di Gaza, Selasa (19/5). Foto: REUTERS / Mohammed Salem
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bahasa Arab, sebagai bahasa utama dalam agama Islam, memegang peran krusial dalam kehidupan umat Muslim di seluruh dunia. Kitab suci Al-Qur'an dan hadis Nabi Muhammad ditulis dalam bahasa Arab, menjadikannya bahasa yang sangat penting bagi pemahaman dan praktik agama.
ADVERTISEMENT
Namun, menguasai bahasa Arab bukanlah tugas yang mudah. Dengan struktur gramatika yang kompleks, sistem penulisan yang berlawanan, dan pelafalan yang sulit bagi non-penutur asli, bahasa Arab seringkali dianggap sebagai salah satu bahasa yang paling sulit untuk dipelajari.
Menurut laporan Foreign Service Institute (FSI), bahasa Arab ditempatkan sebagai bahasa kedua tersulit di dunia setelah bahasa Mandarin. Kendati begitu, minat untuk mempelajari bahasa ini terus meningkat, terutama di negara-negara dengan populasi Muslim yang besar seperti Indonesia.
Di Indonesia, hampir semua perguruan tinggi memiliki program studi bahasa dan sastra Arab. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya bahasa Arab dalam konteks pendidikan dan keagamaan di Indonesia.
Namun, kebutuhan akan standarisasi dalam bahasa Arab menjadi semakin mendesak. Jika kita melihat pada bahasa internasional lainnya, seperti bahasa Inggris, standarisasi yang jelas telah diterapkan melalui tes seperti TOEFL (Test of English as a Foreign Language) dan IELTS (International English Language Testing System). Tes ini diakui secara global oleh lembaga-lembaga pendidikan dan pengguna bahasa Inggris di seluruh dunia sebagai ukuran kemampuan berbahasa Inggris.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, dalam konteks bahasa Arab, standarisasi masih menjadi tantangan yang besar. Meskipun ada beberapa tes seperti Test of Arabic as a Foreign Language (TOAFL), tes ini masih belum memiliki validitas internasional yang kuat karena masih dibuat oleh lembaga dalam negeri dan belum memiliki kerja sama dengan negara-negara penutur asli bahasa Arab.
Sebagai contoh, tes TOAFL belum secara konsisten diakui sebagai standar internasional dalam penilaian kemampuan bahasa Arab. Ini membuatnya sulit bagi pengajar dan pembelajar bahasa Arab untuk memiliki panduan yang konsisten dalam mengukur kemampuan mereka secara global.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal "International Journal of Education and Research" oleh Al-Hariri et al. (2020) menyoroti pentingnya standarisasi dalam bahasa Arab dan dampaknya terhadap pembelajaran dan pengajaran bahasa Arab di berbagai negara, termasuk Indonesia. Studi tersebut menunjukkan bahwa kekurangan standar yang jelas dapat menghambat efektivitas pengajaran dan pembelajaran bahasa Arab, serta mempersulit evaluasi kemampuan berbahasa.
Sumber : www.freepik.com
di sisi lain, Seharusnya hidup di antara umat muslim sangat memudahkan seseorang yang sedang mempelajari bahasa arab. Akan tetapi, dalam penerapannya, pembelajaran di Indonesia sangatlah sulit. Hal ini karena bahasa Arab selalu berkaitan erat dengan Agama Islam.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, orang orang yang mempelajari bahasa Arab seakan-akan sedang mengucapkan kalimat-kalimat suci yang menyebabkan lingkungan sekitar merasa aneh dan heran ketika ada yang mengucapkan bahasa arab. Gengsi yang tinggi karena hidup di negara yang mayoritas muslim, membuat para pembelajar bahasa arab merasa malu untuk mengucapkannya.
Tak jarang, banyak dari lingkungan sekitar mereka mencemooh karena seakan akan dianggap aneh dan tidak nasionalis. Hal inilah yang menjadi tantangan besar dalam menerapkan bahasa arab. ditambah lagi dengan tidak adanya standarisasi yang menjadi tolak ukur dalam bahasa Arab.
Pentingnya standarisasi dalam bahasa Arab tidak hanya relevan dalam konteks pendidikan, tetapi juga dalam hubungan internasional, perdagangan, dan komunikasi lintas budaya. Dengan adanya standar yang jelas, pengguna bahasa Arab dari berbagai negara dapat memiliki panduan yang konsisten untuk mengukur kemampuan mereka, meningkatkan aksesibilitas terhadap pendidikan bahasa Arab, serta mempromosikan pemahaman dan komunikasi yang lebih baik antara penutur bahasa Arab di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, upaya untuk mencapai standarisasi yang lebih baik dalam bahasa Arab harus diperjuangkan secara bersama-sama oleh negara-negara penutur asli dan masyarakat internasional. Dengan adanya standar yang jelas, bahasa Arab dapat menjadi lebih mudah diakses dan dipelajari oleh orang-orang di seluruh dunia, serta dapat memperkuat hubungan dan pemahaman lintas budaya.