Konten dari Pengguna

Inovasi Berbasis Cloud dan Edge Computing: Katalis Pertumbuhan Industri 4.0

Hasdi Putra
Dosen Fakultas Teknologi Informasi Universitas Andalas, Anggota Dewan Pakar Smart City
3 Oktober 2024 12:33 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hasdi Putra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa dekade terakhir, perkembangan teknologi telah mempercepat transformasi industri secara signifikan. Kita kini berada di era Revolusi Industri 4.0, di mana otomatisasi, kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan big data menjadi fondasi utama. Di balik inovasi-inovasi tersebut, dua pilar teknologi, yakni cloud computing dan edge computing, telah muncul sebagai katalis yang mendorong efisiensi, produktivitas, dan pertumbuhan industri. Keduanya berperan penting dalam memperkuat infrastruktur digital, memungkinkan perusahaan untuk bersaing dan berkembang di pasar global yang semakin kompetitif.
Ilustrasi Cloud Computing. Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cloud Computing. Foto: Freepik

Apa Itu Cloud dan Edge Computing?

ADVERTISEMENT
Cloud computing adalah teknologi yang memungkinkan penyimpanan, pemrosesan, dan pengelolaan data secara jarak jauh melalui internet. Dengan cloud computing, perusahaan tidak perlu lagi memiliki infrastruktur fisik untuk menyimpan data mereka. Mereka dapat memanfaatkan layanan cloud yang ditawarkan oleh penyedia besar seperti Amazon Web Services (AWS), Microsoft Azure, dan Google Cloud. Teknologi ini menawarkan fleksibilitas, skalabilitas, dan penghematan biaya yang signifikan.
Di sisi lain, edge computing adalah pendekatan yang berbeda, di mana pemrosesan data dilakukan lebih dekat dengan sumbernya, yaitu di edge jaringan, seperti perangkat IoT atau sensor di lapangan. Edge computing dirancang untuk mengatasi tantangan latensi, bandwidth, dan keamanan yang sering kali muncul ketika data harus diproses di pusat data cloud yang jauh. Dalam banyak aplikasi IoT, seperti mobil otonom, mesin pabrik pintar, dan layanan kesehatan real-time, kecepatan dan keandalan adalah hal yang krusial. Di sinilah edge computing menunjukkan potensinya.
ADVERTISEMENT

Kolaborasi Cloud dan Edge Computing

Kombinasi cloud dan edge computing menjadi sangat penting dalam mendukung aplikasi dan layanan yang memerlukan pemrosesan data secara cepat dan real-time. Dengan sinergi ini, cloud bertindak sebagai pusat data utama, sementara edge berfungsi untuk memproses data lokal yang memerlukan respons cepat.
Sebuah studi dari *International Data Corporation (IDC)* pada tahun 2023 menunjukkan bahwa hingga tahun 2025, 75% data yang dihasilkan perusahaan di seluruh dunia akan diproses di edge, bukan di cloud pusat. Ini menunjukkan tren yang meningkatnya adopsi edge computing dalam skala besar. Di sektor manufaktur, misalnya, penerapan edge computing membantu meningkatkan efisiensi lini produksi, di mana sensor IoT dapat mendeteksi kerusakan mesin dan mengirim data ke server lokal untuk analisis instan. Cloud, di sisi lain, berperan sebagai tempat penyimpanan data historis dan pemrosesan yang lebih kompleks.
ADVERTISEMENT

Dampak pada Pertumbuhan Industri 4.0

Cloud dan edge computing telah menjadi fondasi utama bagi penerapan teknologi canggih di era Industri 4.0. Misalnya, dalam dunia industri otomotif, teknologi ini memungkinkan penerapan sistem pengendalian kualitas otomatis melalui sensor IoT yang terhubung dengan edge devices. Ketika sensor mendeteksi anomali dalam proses produksi, data tersebut diproses di edge secara real-time dan langkah koreksi dapat dilakukan dengan cepat, tanpa perlu menunggu pengolahan data di cloud.
Dalam sektor kesehatan, kolaborasi antara cloud dan edge computing telah membuka peluang besar dalam pengembangan layanan kesehatan jarak jauh (telemedicine). Rumah sakit pintar dapat memantau kondisi pasien dengan alat medis terhubung IoT yang memproses data di edge untuk hasil yang cepat. Data tersebut juga dapat disimpan dan dianalisis di cloud untuk perawatan jangka panjang. Bahkan, penelitian oleh *Grand View Research* menunjukkan bahwa pasar global telemedicine akan tumbuh sebesar 22,4% per tahun hingga 2028, didorong oleh penggunaan cloud dan edge computing.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, penggunaan teknologi cloud dan edge computing semakin meningkat, terutama di sektor industri dan bisnis. Menurut laporan dari APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), pada tahun 2023, sekitar 54% perusahaan besar di Indonesia telah mulai mengadopsi layanan cloud computing dalam operasional mereka. Telkomsel dan Indosat Ooredoo, misalnya, telah berkolaborasi dengan perusahaan teknologi global untuk memperkuat jaringan 5G mereka dengan dukungan edge computing guna menghadirkan layanan yang lebih cepat dan efisien.

Tantangan dan Peluang

Meskipun potensi teknologi ini sangat besar, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam implementasinya. Pertama, infrastruktur yang memadai masih menjadi kendala, terutama di wilayah-wilayah yang belum terjangkau oleh akses internet yang stabil. Pembangunan jaringan 5G di Indonesia, yang merupakan prasyarat penting untuk mendukung edge computing, baru mencapai tahap awal pengembangan, dengan target ekspansi yang baru akan selesai pada tahun 2025.
ADVERTISEMENT
Kedua, keamanan data menjadi isu penting dalam penerapan cloud dan edge computing. Saat data diproses dan disimpan di berbagai titik jaringan, risiko pelanggaran keamanan siber meningkat. Oleh karena itu, perusahaan harus mengimplementasikan solusi keamanan yang kuat, seperti enkripsi data dan sistem otentikasi yang canggih. Menurut laporan Gartner, serangan siber terhadap perangkat IoT diproyeksikan meningkat hingga 25% per tahun hingga 2025, yang menuntut peningkatan dalam proteksi data di edge dan cloud.
Di sisi lain, adopsi teknologi cloud dan edge computing membuka peluang besar bagi pengembangan talenta digital. Banyak perusahaan teknologi besar di Indonesia telah mulai meluncurkan program pelatihan untuk mencetak tenaga ahli yang mahir dalam kedua teknologi ini. Pemerintah juga mendorong program digitalisasi nasional yang bertujuan meningkatkan adopsi teknologi di berbagai sektor industri, termasuk penggunaan cloud dan edge computing.
ADVERTISEMENT

Masa Depan Teknologi Cloud dan Edge

Di masa depan, kolaborasi antara cloud dan edge computing akan terus memainkan peran kunci dalam mempercepat digitalisasi industri. Revolusi Industri 4.0 tidak akan dapat berjalan optimal tanpa dukungan teknologi ini. Dengan terus berkembangnya jaringan 5G dan meningkatnya adopsi IoT, penggunaan edge computing akan semakin meluas. Teknologi ini akan menjadi katalis utama dalam menciptakan inovasi baru, mempercepat proses bisnis, dan memperkuat daya saing industri.
Sebagai bagian dari perjalanan menuju masa depan yang lebih digital, baik perusahaan maupun pemerintah harus bekerja sama untuk mempercepat adopsi teknologi ini. Dengan dukungan yang tepat, cloud dan edge computing tidak hanya akan mengubah lanskap industri, tetapi juga menjadi fondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia dan dunia.
ADVERTISEMENT