Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Kecepatan Data Rekor Dunia: Peluang dan Tantangan bagi Indonesia
4 Juli 2024 6:15 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Hasdi Putra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada akhir Juni 2024, para peneliti dari Aston University berhasil mencetak rekor baru dalam kecepatan transmisi data, yakni sebesar 402 terabit per detik, menggunakan serat optik komersial yang tersedia di pasaran. Ini adalah lompatan besar dari rekor sebelumnya yang dicapai pada Maret 2024 sebesar 301 terabit per detik.
ADVERTISEMENT
Untuk memberikan gambaran, kecepatan ini lebih dari 100 juta kali lipat dari rekomendasi Netflix untuk menonton film HD, yang hanya 3 megabit per detik. Prestasi ini tidak hanya penting bagi teknologi komunikasi tetapi juga membuka peluang besar bagi negara seperti Indonesia untuk meningkatkan infrastruktur digital nya.
Mengapa Ini Penting?
Kecepatan transmisi data yang sangat tinggi ini dicapai dengan menggunakan spektrum yang lebih luas, yaitu enam pita frekuensi (O, E, S, C, L, dan U), dibandingkan dengan empat pita yang sebelumnya digunakan. Inovasi ini memungkinkan peningkatan kapasitas data sekitar sepertiga, tanpa perlu mengganti serat optik yang sudah terpasang di seluruh dunia. Artinya, teknologi ini bisa diimplementasikan dengan cepat dan efisien tanpa biaya besar untuk pemasangan kabel baru.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan ini dicapai oleh tim internasional yang dipimpin oleh Photonic Network Laboratory dari National Institute of Information and Communications Technology (NICT) di Tokyo, Jepang, serta melibatkan Nokia Bell Labs dari Amerika Serikat. Aston University berkontribusi dengan membangun amplifier Raman pita-U, bagian terpanjang dari spektrum, yang belum tersedia dari sumber komersial.
Peluang Bagi Indonesia
Bagi Indonesia, kemajuan ini membuka peluang besar untuk mempercepat pembangunan infrastruktur digital. Sebagai negara kepulauan dengan penduduk yang tersebar, kebutuhan akan konektivitas yang cepat dan andal sangat krusial. Pada 2022, penetrasi internet di Indonesia mencapai sekitar 77%, dengan lebih dari 200 juta pengguna internet.
Namun, kecepatan internet di Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara maju. Menurut Speedtest Global Index, pada Mei 2024, kecepatan unduh rata-rata internet di Indonesia sekitar 23,12 Mbps, jauh di bawah negara tetangga seperti Singapura yang mencapai 300 Mbps.
ADVERTISEMENT
Penerapan teknologi transmisi data berkecepatan tinggi ini dapat membantu mengatasi berbagai tantangan di sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia. Misalnya, peningkatan kapasitas dan kecepatan internet dapat mendorong transformasi digital di berbagai sektor seperti pendidikan, kesehatan, dan perdagangan.
Di bidang pendidikan, akses internet yang cepat memungkinkan pelajar di daerah terpencil mengikuti kelas online dan mengakses sumber belajar digital. Di sektor kesehatan, teknologi ini mendukung telemedicine dan layanan kesehatan jarak jauh, yang penting untuk menjangkau daerah-daerah terpencil.
Manfaat Ekonomi dan Sosial
Transformasi digital yang didukung oleh teknologi ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Menurut laporan McKinsey pada 2023, digitalisasi dapat menambah sekitar 150 miliar dolar AS ke PDB Indonesia pada 2025. Teknologi transmisi data berkecepatan tinggi ini dapat menjadi pendorong utama dalam mencapai potensi tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dengan peningkatan kecepatan internet, sektor e-commerce juga akan berkembang pesat. Menurut data dari e-Conomy SEA 2023, nilai pasar e-commerce di Indonesia diperkirakan mencapai 53 miliar dolar AS pada 2024. Dengan infrastruktur yang lebih baik, angka ini bisa terus meningkat, menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global.
Tantangan yang Harus Diatasi
Namun, adopsi teknologi ini di Indonesia bukan tanpa tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah investasi awal yang diperlukan untuk meng-upgrade infrastruktur yang ada. Meskipun teknologi ini menggunakan serat optik standar yang sudah dipasang, tetap diperlukan investasi untuk peralatan baru seperti amplifier dan perangkat pendukung lainnya. Pemerintah dan sektor swasta perlu bekerja sama untuk mencari solusi pendanaan yang efektif.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada tantangan regulasi dan kebijakan yang perlu diatasi. Pemerintah Indonesia perlu mengembangkan kebijakan yang mendukung inovasi dan investasi di sektor TIK. Ini termasuk penyederhanaan peraturan, pengurangan birokrasi, dan penciptaan iklim investasi yang kondusif.
Selain itu, diperlukan juga upaya untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang teknologi informasi. Pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kerja di sektor ini harus ditingkatkan untuk memastikan mereka memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mengoperasikan dan memelihara teknologi baru ini.
Langkah Ke Depan
Untuk memanfaatkan peluang dari teknologi transmisi data berkecepatan tinggi ini, Indonesia perlu mengambil beberapa langkah strategis. Pertama, pemerintah harus bekerja sama dengan universitas dan lembaga penelitian untuk mengembangkan teknologi ini lebih lanjut dan menyesuaikannya dengan kondisi lokal. Kolaborasi dengan institusi internasional seperti Aston University dan NICT juga dapat memberikan keuntungan dalam transfer teknologi dan pengetahuan.
ADVERTISEMENT
Kedua, pemerintah perlu mengembangkan kebijakan yang mendukung pengembangan infrastruktur digital, termasuk insentif bagi perusahaan yang berinvestasi dalam teknologi baru ini. Ini dapat mencakup insentif pajak, subsidi, atau kemudahan regulasi.
Ketiga, peningkatan literasi digital dan pendidikan teknologi harus menjadi prioritas. Dengan tenaga kerja yang terampil dan melek teknologi, Indonesia dapat lebih mudah mengadopsi dan memanfaatkan teknologi ini.
Potensi Pengembangan Teknologi
Selain sektor-sektor yang telah disebutkan, teknologi transmisi data berkecepatan tinggi juga berpotensi mengembangkan sektor lain seperti pariwisata dan perbankan.
Misalnya, dengan kecepatan internet yang lebih tinggi, promosi pariwisata digital bisa lebih efektif, menarik lebih banyak wisatawan mancanegara. Di sektor perbankan, transaksi digital bisa dilakukan lebih cepat dan aman, meningkatkan efisiensi operasional dan pengalaman nasabah.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Rekor baru dalam kecepatan transmisi data yang dicapai oleh Aston University dan mitra internasionalnya adalah tonggak penting dalam perkembangan teknologi komunikasi. Bagi Indonesia, ini adalah peluang besar untuk mempercepat pembangunan infrastruktur digital dan mendorong transformasi digital di berbagai sektor.
Meskipun ada tantangan yang harus diatasi, dengan strategi yang tepat dan kerja sama yang erat antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga penelitian, Indonesia dapat memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan konektivitas, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya.
Dengan langkah-langkah strategis yang tepat, Indonesia bisa menjadi salah satu negara dengan infrastruktur digital terdepan di kawasan Asia Tenggara, siap bersaing di era digital global.