Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mengintegrasikan AI dan Big Data untuk Peningkatan Layanan Publik
8 Oktober 2024 12:50 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Hasdi Putra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi digital telah menghadirkan inovasi yang mengubah cara layanan publik diberikan di seluruh dunia. Di era modern, kecerdasan buatan (AI) dan big data menjadi komponen kunci dalam memajukan berbagai sektor layanan publik, termasuk kesehatan, pendidikan, transportasi, dan keamanan. Indonesia, sebagai salah satu negara berkembang dengan populasi besar, dihadapkan pada tantangan untuk meningkatkan efisiensi layanan publik. Untuk mencapai hal ini, integrasi AI dan big data menjadi langkah strategis yang tak terhindarkan.
Peran Big Data dalam Layanan Publik
ADVERTISEMENT
Big data adalah istilah yang merujuk pada volume besar informasi yang terus berkembang dari berbagai sumber, baik terstruktur maupun tidak terstruktur. Dalam konteks layanan publik, data ini bisa berasal dari berbagai sumber, seperti registrasi kependudukan, penggunaan layanan kesehatan, aktivitas transportasi, hingga media sosial. Mengolah data dalam jumlah besar ini secara efektif dapat memberikan wawasan yang bermanfaat bagi pemerintah dan penyedia layanan untuk membuat keputusan yang lebih baik.
Sebagai contoh, dalam sektor transportasi, big data memungkinkan analisis lalu lintas secara real-time. Kota Jakarta, yang terkenal dengan kemacetannya, telah menerapkan sistem pengumpulan data berbasis sensor dan aplikasi pengguna untuk memantau pola lalu lintas. Data tersebut kemudian diolah untuk menentukan langkah-langkah penanganan kemacetan, termasuk penyesuaian rute dan lampu lalu lintas yang lebih efisien. Langkah ini telah terbukti mengurangi waktu tempuh warga hingga 15% selama jam sibuk .
ADVERTISEMENT
AI: Otomasi dan Optimalisasi
Sementara itu, kecerdasan buatan menawarkan kemampuan untuk menganalisis data secara lebih cepat dan akurat, dengan aplikasi yang mencakup banyak sektor layanan publik. AI memungkinkan pemerintah untuk memproses data besar dengan lebih efisien, sehingga mendukung pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat sasaran. Dalam sektor kesehatan, misalnya, penggunaan AI telah terbukti bermanfaat dalam diagnosis penyakit, mengidentifikasi tren penyebaran penyakit, dan memprediksi kebutuhan fasilitas medis di masa depan.
Salah satu contoh implementasi AI dalam layanan publik di Indonesia adalah di bidang kesehatan. Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) telah mengembangkan sistem berbasis AI untuk menganalisis rekam medis pasien. Dengan bantuan AI, dokter dapat mengidentifikasi pola kesehatan yang mungkin terlewatkan melalui analisis manual, sehingga memungkinkan deteksi dini penyakit kritis, seperti kanker dan penyakit jantung. AI juga telah membantu memprediksi lonjakan permintaan ruang ICU selama pandemi COVID-19, yang sangat berperan dalam penyediaan sumber daya secara efisien .
ADVERTISEMENT
Tantangan Implementasi
Meski manfaat dari integrasi AI dan big data sudah sangat jelas, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi dalam penerapan teknologi ini di sektor publik. Pertama adalah masalah privasi dan keamanan data. Big data yang dikumpulkan dari berbagai sumber, seperti informasi kesehatan pribadi atau data perjalanan, sangat sensitif. Pengelolaan yang kurang hati-hati dapat menimbulkan pelanggaran privasi, sehingga mengikis kepercayaan masyarakat terhadap layanan pemerintah.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah Indonesia telah memperkuat regulasi perlindungan data pribadi dengan pengesahan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) pada tahun 2022. UU ini menetapkan aturan ketat bagi penyedia layanan publik dalam mengumpulkan, menyimpan, dan memproses data individu. Selain itu, langkah-langkah keamanan berbasis AI juga diterapkan untuk mendeteksi dan menangkal ancaman siber yang dapat mengakses data penting .
ADVERTISEMENT
Potensi Peningkatan Layanan Publik
Integrasi big data dan AI membuka banyak peluang untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan publik di Indonesia. Salah satu area yang paling menjanjikan adalah pendidikan. Dengan analisis big data, pemerintah dapat mengidentifikasi daerah-daerah yang memerlukan intervensi pendidikan lebih lanjut. Sebagai contoh, data ujian nasional dan partisipasi sekolah dapat dianalisis untuk menentukan daerah-daerah dengan tingkat keterserapan pendidikan yang rendah. AI dapat membantu dalam penyusunan kurikulum yang lebih sesuai dengan kebutuhan lokal, serta mempersonalisasi pembelajaran bagi setiap siswa.
Di Singapura, pemerintah telah mengembangkan sistem pembelajaran berbasis AI yang memonitor kemajuan siswa secara individual dan memberikan rekomendasi pembelajaran tambahan berdasarkan kebutuhan khusus mereka. Sistem serupa dapat diadopsi di Indonesia, terutama untuk mendukung siswa di daerah terpencil yang akses pendidikannya masih terbatas .
ADVERTISEMENT
Arah Kebijakan dan Strategi
Untuk memaksimalkan manfaat dari big data dan AI, pemerintah Indonesia perlu mengambil langkah strategis dalam mempercepat adopsi teknologi ini. Investasi dalam infrastruktur teknologi, seperti jaringan internet yang lebih luas dan aman, harus diprioritaskan, terutama di daerah-daerah tertinggal. Di samping itu, pengembangan talenta digital melalui pelatihan dan pendidikan di bidang data science dan AI harus lebih ditingkatkan.
Sebagai langkah awal, pemerintah telah meluncurkan Program Digital Talent Scholarship (DTS) yang bertujuan untuk mencetak talenta di bidang teknologi informasi, termasuk AI dan big data. Pada 2023, program ini telah melatih lebih dari 100.000 peserta dari berbagai latar belakang pendidikan untuk mempersiapkan mereka dalam menghadapi era digital .
Dengan kebijakan yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, Indonesia dapat berada di garis depan dalam penggunaan big data dan AI untuk meningkatkan kualitas layanan publik. Tantangan yang ada bukan berarti mustahil untuk diatasi. Sebaliknya, dengan tekad kuat dan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, kita dapat mewujudkan layanan publik yang lebih efisien, adil, dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT