Mahasiswa UMMA Belajar Kombis Langsung di Pertamina

Hasdiana S
Dosen Universitas Muslim Maros
Konten dari Pengguna
21 November 2021 12:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hasdiana S tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pelaksaan Benchmark antara PT. Pertamina dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muslim Maros (Dok  : FEB UMMA)
zoom-in-whitePerbesar
Pelaksaan Benchmark antara PT. Pertamina dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muslim Maros (Dok : FEB UMMA)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MAROS- Program Studi (Prodi) Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muslim Maros (FEB-UMMA) mulai melakukan pembelajaran sistem open source yang melibatkan industri. Pertamina menjadi perusahaan yang memberikan materi yang terkait dengan kurikulum komunikasi bisnis (Kombis).
ADVERTISEMENT
“Tadi (20 November 2021) kami sudah melakukan benchmark secara virtual dengan Pertamina Regional Sulawesi dengan materi strategi komunikasi bisnis dalam pengendalian produk subsidi. Benchmark ini diikuti kurang lebih 160 mahasiswa yang memogramkan mata kuliah Komunikasi Bisnis,” jelas Hasdiana, Ketua Prodi Manajemen FEB UMMA.
Hasdiana mengatakan, Pertamina merespon positif permintaan dari universitas untuk melaksanakan pembelajaran secara dua arah antara Industri dan perguruan tinggi. Selain itu, Pertamina memberikan literasi dan pengetahuan yang sangat komprehensif seputar strategi yang dilakukan perusahaan energi tersebut. Pertamina sekaligus berbagi tips dan trik cara mengemas pesan bisnis kepada publik agar konsumsi produk-produk subsidi dapat ditekan karena berdampak pada “membengkaknya” belanja negara.
Dengan adanya program benchmark tersebut kata Hasdiana, mahasiswa diharapkan semakin kritis dan memiliki tolak ukur analisa, bagaimana membandingkan penerimaan materi perkuliahan di bangku kuliah yang diimplementasikan oleh korporasi. “Selain menambah wawasan, mahasiswa tentu memperoleh experience baru tentang bagaimana ilmu pengetahuan diterapkan dalam lingkup industri,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Dari pelaksanaan benchmark yang diisi langsung oleh Senior Supervisor Communication & Relation PT Pertamina Region Sulawesi, Taufiq Kurniawan, mahasiswa semakin paham bahwa strategi komunikasi yang dilakukan oleh industri khususnya Pertamina, telah mengalami perubahan yang sangat signifikan. Strategi-strategi kekinian banyak memanfaatkan teknologi digitalisasi yang terkoneksi dengan jaringan internet, big data analytics, termasuk menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence).
Pemanfaatan teknologi serta kecakapan digital menurut Hasdiana, terus dikembangkan oleh prodi. Ini bertujuan agar lulusan UMMA bisa menjadi SDM sekaligus pemain yang memiliki kompetensi di industri 4.0.
Hasdiana menambahkan, pandemi mendorong perguruan tinggi untuk melakukan sistem pendidikan yang inovatif. Karena terjadi pembatasan sosial akibat pandemi, prodi merasa perlu untuk merancang sistem pembelajaran open source. Terlebih, dengan adanya dukungan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), penyebarluasan ilmu pengetahuan semakin cepat dan mudah berkat platform digital yang semakin user friendly penggunaannya. (*)
ADVERTISEMENT