Konten dari Pengguna

Bercocok Tanam di Pekarangan Rumah, Tingkatkan Ketahanan Pangan Rumah Tangga

13 Agustus 2020 13:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hasdian Kharisma Safitri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Semarang – Bercocok tanam di masa pandemi, mahasiswa KKN Undip gandeng ibu-ibu PKK untuk meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga dengan menanam sayur di pekarangan rumah.
ADVERTISEMENT
Bercocok Tanam di Pekarangan Rumah, Tingkatkan Ketahanan Pangan Rumah Tangga
zoom-in-whitePerbesar
Tahun ini kegiatan KKN mahasiswa Universitas Diponegoro berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Adanya pandemi Covid-19 membuat kegiatan KKN Undip Tim II 2020 dilakukan secara individu di kampung halaman masing-masing dengan mengusung tema Sustainable Development Goals (SGD’s).
Mahasiswa KKN Undip Tim II Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang melaksanakan sejumlah kegiatan KKN dengan menggandeng ibu-ibu PKK RT 02 RW 02 Kelurahan Podorejo. Kegiatan KKN berupa sosialisasi dan pelatihan budidaya sayuran dengan sistem hidroponik di pekarangan rumah. Kegiatan budidaya hidroponik dilakukan dengan sistem sumbu yang mana memanfaatkan botol-botol bekas sebagai media tanam. Program kegiatan ini bertujuan mengajak ibu-ibu untuk memproduksi sumber pangan rumah tangganya sendiri sehingga dapat meningkatkan ketahanan pangan rumah tangganya juga untuk mengurangi jumlah sampah di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Selain kegiatan menanam sayur dengan sistem hidroponik. Hasdian – Mahasiswa KKN Undip Tim II yang melaksanakan kegiatan KKN di Kelurahan Podorejo juga mengajarkan kepada ibu-ibu PKK tentang bagaimana cara membuat pupuk organik dari limbah rumah tangga seperti sisa sayur, buah, cangkang telur dan bekas air cucian beras. Hasdian juga mengajak anak-anak untuk belajar menenam dan mencintai tanaman sejak dini agar anak-anak juga lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan.
“Program ini sangat bagus di terapkan di masyarakat, dimana masyarakat dapat memanfaatkan pekarangan rumah untuk bercocok tanam. Selain itu, program ini juga mendukung program kelurahan yaitu ‘Bu Basah’ atau budaya bebas sampah karena disini hidroponik yang dilakukan dengan memanfaatkan sampah botol bekas dan pupuk organik juga dibuat dari limbah rumah tangga. Harapannya nanti masyarakat terutama ibu-ibu mau memanfaatkan lahan pekarangan rumah yang ada untuk menanam sayuran seperti ini, karena selain untuk mensuplay pangan sendiri juga sangat bagus untuk lingkungan.” Tutur Ibu Sri Hartini Lurah Podorejo saat ditemui terkait pelaksanaan program KKN yang telah di laksanakan (4/8).
ADVERTISEMENT