Konten dari Pengguna

Kandungan Surah Al-Syams yang Sering Dibaca Imam Salat Subuh

Mara Ongku Hsb
Dosen Studi Islam di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Guru Pancasila di SMP Widya Graha Pekanbaru
16 Agustus 2024 11:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mara Ongku Hsb tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
foto kaligrafi al-Qur'an  surah al-Syams (Sumber : Koleksi Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
foto kaligrafi al-Qur'an surah al-Syams (Sumber : Koleksi Pribadi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap kali Salat Subuh, di kota-kota biasanya terdengar bacaan suara imam masjid antara masjid satu dengan masjid lainnya, apalagi yang tinggalnya do kompleks perumahan, yang sering terdengar bacaan imam subuh di masjid-masjid adalah surah al-Syams pada rakaat pertama. Supaya tidak penasaran apa tafsir atau penjelasan dari surah al-Syams berikut penjelasannya.
ADVERTISEMENT
Surah al-Syams merupakan surah yang ke-91 dari 114 surah al-Qur'an dan memiliki 15 ayat, surah ini disebut dengan surah al-Syams karena dimulai dengan sumpah Allah wa al-syamsi wa duhaha kata wa alsyamsi huruf wawu merupakah huruf sumpah dalam ilmu nahwu.
Jadi dalam awal surah ini Allah bersumpah dengan matahari yang bersinar terang menyinari siang hari. Seperti dengan surah-surah sebelumnya yang banyak terdapat sumpah. Kali ini yang menjadi objek dari sumpah-sumpah itu adalah matahari dan waktu dhuha, siang dan malam, langit dan bumi, dan manusia
Surah ini juga ada hubungan dengan surah sebelumnya dilihat dari dua sisi, diantaranya; pertama, Allah mengakhiri surah al-Balad dengan penjelasan para penghuni surga dan neraka, kemudian Allah menjelaskan maksud dari penghuni surga dan neraka tersebut dalam surah al-Syams dengan amal perbuatan masing-masing dari keduanya, misalanya dalam surah al-Syams ayat 9-10.
ADVERTISEMENT
Sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu) dan Sungguh rugi orang yang mengotorinya. (Q.S. al-Syams [91]:9-10)
Ilustrasi salat id di rumah bersama keluarga. Foto: Odua Images/Shutterstock
Kedua, di akhir-akhir surah sebelumnya, Allah SWT menjelaskan tempat kembali orang-orang yang tidak beriman kepada Allah di akhirat yaitu neraka, di akhir surah ini Allah menyebutkan balasan bagi sebagian orang yang tidak beriman kepada Allah di dunia yaitu kehancuran.
Surah sebelumnya juga diakhiri dengan sedikit penjelasan mengenai kondisi orang-orang yang tidak beriman kepada Allah di akhirat. Sementara itu, surah ini diakhiri dengan sedikit penjelasan mengenai kondisi mereka di dunia.
Kandungan surah al-Syams seperti yang terdapat dalam tafsir al-Munir, terdapat dua tema yang sangat penting, pertama, mengenai jiwa manusia untuk terus memperbaikinya dan membiasakan untuk berakhlak mulia agar sukses dan berhasil kalau ia membiarkannya menuruti keinginan (nafsu) hingga manusia termasuk yang merugi.
ADVERTISEMENT
Menurut Nor Lutfi, Allah bersumpah yang berlapis mengenai nafsu ini yakni pada ayat pertama sampai ketujuh, menurut sebagian kalangan penggunaan sumpah (qasam) yang berlapis ini dapat dipahami pentingnya nafsu bagi kehidupan manusia. seperti maqalah yang sering adalah
Kita telah kembali dari jihad yang kecil (perang fisik) menuju jihad yang lebih besar (perang hawa nafsu)
Nafsu ini diibaratkan anak kecil yang menangis meronta-ronta kalau tidak dipenuhi keinginannya, kalau sudah terpenuhi barulah ia diam, begitu juga nafsu ia akan mengajak dan membujuk-bujuk manusia sampai pada ke lembah kehinaan dan kesesatan.
kedua, kandungan surah al-Syams ini juga memberikan pemisahan dengan kaum Tsamud bagi orang yang mengotori dan tidak memperdulikan jiwanya sehingga dia termasuk di dalam kezaliman, itulah sebabnya jiwa akan disiksa merasakan pedih yang dapat menghancurkannya secara jelas dan terang selama di dunia.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, tujuan dari sural al-Syams ini adalah anjuran untuk kaum muslimin dan muslimat untuk terus beribadah dan peringatan dari maksiat (dosa) termasuk menjaga diri dari nafsu yang menggiring kepada jalan salah, ada jalan benar jangan sekali-kali mengambil jalan keliru.