Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Bijak dalam Pengobatan Mandiri: Pahami Simbol Obat dan Prinsip DAGUSIBU
6 Januari 2025 12:01 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari HASNA NUR KHOIRUNISA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 78,95% penduduk Indonesia memilih untuk mengobati sendiri selama sebulan terakhir saat mengalami gangguan kesehatan ringan. Angka ini menunjukkan bahwa penduduk Indonesia memilih untuk membeli obat secara mandiri tanpa harus memiliki resep dokter. Pengobatan mandiri ini bisa menjadi solusi cepat dan hemat saat mengalami gangguan kesehatan ringan yang umum dialami oleh masyarakat, seperti flu, batuk, sakit kepala, dan demam. Namun, banyak masyarakat yang masih kurang memahami aturan penggunaan obat yang tepat sehingga sering terjadi kesalahan seperti penggunaan dosis berlebihan, konsumsi obat yang tidak sesuai indikasi, atau penggunaan obat kadaluarsa.
ADVERTISEMENT
Pahami Simbol Jenis Obat untuk Mencegah Penyalahgunaan
Pemahaman terhadap simbol jenis obat yang tertera pada kemasan obat sangat penting untuk memastikan keamanan pengobatan mandiri.
Simbol lingkaran hijau menunjukkan obat bebas yang aman digunakan tanpa resep dokter dan dapat dibeli bebas, sedangkan lingkaran biru menandakan obat bebas terbatas yang penggunaannya harus mengikuti aturan yang tertera. Simbol lingkaran merah dengan huruf "K" menandakan obat keras yang memerlukan resep dokter, sementara simbol merah dengan tanda “+” menunjukkan obat narkotika yang penggunaannya sangat terbatas dan diawasi ketat. Ketidakpahaman terhadap arti simbol ini dapat membahayakan kesehatan karena penyalahgunaan obat.
Panduan DAGUSIBU: Kunci Pengelolaan Obat yang Aman
Untuk mengatasi masalah itu, pemahaman tentang prinsip DAGUSIBU sangat penting bagi masyarakat. DAGUSIBU merupakan panduan pengelolaan obat yang mencakup:
ADVERTISEMENT
Peran Pemerintah dan Apoteker dalam Edukasi Masyarakat
Untuk mencegah penyalahgunaan obat, pemerintah memiliki peran penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengobatan mandiri yang aman. Kampanye edukasi kesehatan, seperti sosialisasi prinsip DAGUSIBU dan simbol jenis obat, perlu dilakukan secara masif melalui media sosial, puskesmas, dan komunitas. Pemerintah juga bisa bekerja sama dengan apotek melalui apoteker agar memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Tingginya angka pengobatan mandiri di Indonesia menegaskan perlunya edukasi tentang prinsip DAGUSIBU dan simbol jenis obat. Dengan pemahaman yang baik, masyarakat dapat melakukan pengobatan mandiri secara bijak dan bertanggung jawab sehingga meminimalkan risiko yang akan timbul. Kolaborasi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat menjadi kunci untuk menciptakan pengobatan mandiri yang aman dan efektif.