Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Perkembangan Industri Film di Era Pandemi
27 Mei 2022 22:50 WIB
Tulisan dari HASNA NUR RAHMAH tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sektor perfilman menjadi salah satu sektor yang terdampak ketika pandemi Covid-19. Mulai dari terhentinya proses produksi yang melibatkan banyak pekerja seni dan juga penutupan bioskop yang dilakukan untuk memutus penyebaran Covid-19. Oleh karena itu, Pemerintah telah melakukan evaluasi kebijakan yang ditujukan untuk menghidupkan kembali industri perfilman nasional, yaitu dengan mulai mengizinkan pembukaan bioskop secara bertahap dengan seiring pemberlakuan ppkm level 3 dan level 2. Dan dengan menggunakan aplikasi peduli lindungi untuk membatasi penonton sehingga dapat mengurangi kerumunan yang berlebih di bioskop. Protokol kesehatan diperketat dalam upaya agar masyarakat dapat lebih peduli dalam menjaga kebersihan serta kesehatannya. Selama pandemi ini pun bioskop pada tahap PPKM level 3 dan 2 pada awal pembukanya kembali juga telah mengalami perubahan yaitu dengan memberi jarak di setiap kursi penonton yaitu dengan jarak 1 kursi di setiap 2 kursi.
ADVERTISEMENT
Namun sebelum bioskop mulai buka industri film pernah mengalami keterpurukkan karena tidak ada waadah untuk mereka menampilkan film film yang telah dibuat. Di masa pandemi Covid-19 ini, pelaku industri di berbagai sektor harus mampu untuk terus berinovasi agar bisa beradaptasi. Menko Airlangga mengatakan bahwa pada masa pandemi Covid-19 industri perfilman terbuka dengan peluang baru yakni berupa layanan streaming berbasis platform digital dengan video on demand. Berdasarkan data statistik, pendapatan dari langganan video on demand Indonesia bisa mencapai USD 411 juta di tahun 2021 dengan penetrasi pengguna sebesar 16% di tahun 2021 dan diperkirakan akan naik menjadi 20% di tahun 2025.
Mendukung potensi ini, Pemerintah memformulasikan aturan bagi layanan video on demand dengan tujuan untuk melindungi industri dalam negeri agar bisa tumbuh dan terjaga dengan baik tanpa menghilangkan hak masyarakat dalam memperoleh tontonan yang baik.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, kehadiran film berbasis digital membuat pertunjukan film semakin beragam dan membutuhkan proses filtrasi. Dengan kemudahan akses film di digitalisasi ini berdampak kepada beberapa sektor seperti yang kita ketahui di era sekarang hampir seluruh lapisan masyarakat menggunakan telepon genggam yang canggih dan modern dengan berbagai fitur yang memudahkan kita untuk mengakses apapun. Oleh karena itu,perkembangan ini harus diiringi dengan proses filtrasi dan penyensoran yang sesuai dengan norma dan budaya serta aspek religi bangsa Indonesia. Perlu ada keterangan terkait klasifikasi usia yang tepat untuk menonton film tersebut. Karena banyak seakali ditemukan kasus anak dibawah umur menonton film ataupun tayangan yang seharusnya tidak mereka tonton.
Platform digital yang menjadi wadah dalam proses penayangan film seperti we tv, viu, vidio, netflix dan lain-lainnya tentu sangat membantu dalam meningkatkan industri film di era pandemi ini. Film yang selama pandemi ini kehilangan rumahnya dapat berkiprah kembali untuk bertemu penggemarnya lewat platform digital tersebut. Sutradara film mulai gencar dan berlomba lomba untuk berinovasi dalam pembuatan film diaplikasi-aplikasi yang ada karena hal itu juga mendatangkan keuntungan, tak sedikit aplikasi tersebut yang memberikan tarif kepada penontonnya dalam mengakses film ataupun series yang mereka akan tonton.
ADVERTISEMENT
Inovasi tersebut tentunya dapat menghidupkan kembali industri film yang hampir mati di era pandemi, pekerja seni perfilman dapat kembali merasakan angin segar dengan kembali bekerja dalam memproduksi film yang mereka inginkan dan rencanakan selama ini. Masyarakat pun menyambut hal ini dengan baik, respon masyarakat dalam membudayakan menonton film indonesia di platform digital tersebut membuat industri film hidup kembali. Namun ujiannya adalah banyaknya pembajakan film yang membuat aplikasi resmi penayangan film atau series merasa dirugikan karena penonton beralih menonton film di aplikasi yang tidak resmi karena dirasa gratis tidak dikenai tarif dalam mengakses film yang akan mereka tonton.
Upaya yang dilakukan dalam meretas akun akun nakal dalam melakukan pembajakan film tentu sudah sering dilakukan, namun terkadang masih banyak yang melakukan hal buruk itu. Tentunya hal itu sangat merugikan para pekerja seni yang telah melakukan produksi film dengan begitu banyak usaha dan modal yang dihabiskan dalam produksi film tersebut. Maka dari itu, solusi yang mereka lakukan adalah merentas aplikasi aplikasi bodong yang mewadahi perbuatan buruk para pembajak film.
ADVERTISEMENT
Industri film sangat berperan penting dalam meningkatkan perekonomian di indonesia dengan meningkatkan industri perfilman ini maka pendapatan negara lewat pajak dan devisa pun bisa diperoleh dengan baik. Film juga dapat menjadi alternatif dalam menyebarkan kebudayaan yang dimiliki negara kita kepada khalayak umum. Apalagi dengan kemudahan aksesibilitas internet saat ini yang bisa membuat orang dapat melihat, menonton dan juga menyebar luaskan apapun informasi yang mereka dapatkan. Dengan kemudahan itu membuat film indonesia dapat tersebar luas dan memiliki banyak penonton.
Meningkatnya industri film indonesia juga meningkatkan di sektor pariwisata karena dengan film kita bisa menyebarkan kebudayaan kita, bahasa kita, kuliner, tempat-tempat wisata yang dapat menjadi daya tarik turis mancanegara dalam memilih untuk berlibur di indonesia. Film juga menjadi bahasa komunikasi yang baik untuk mengupas hal hal yang dianggap tabu serta isu-isu politik yang menjadi polemik di negara kita. Dengan banyaknya film yang mengupas hal itu maka masyarakat akan mengetahui dan lebih peduli kepada permasalahan yang ada di negaranya.
ADVERTISEMENT
Melestarikan film indonesia untuk tetap hidup juga diperlukan dengan cara selalu menonton film indonesia di bioskop ataupun di platform digital resmi agar seluruh usaha dalam proses produksi film dapat di apresiasi dengan baik. Generasi muda yang berlomba-lomba dalam membuat film tentu perlu di apresiasi dengan baik karena tidak mudah untuk membuat film. Festival festival yang diselenggarakan juga dapat menjadi jalan penghubung para penggerak industri film dan para pencinta film indonesia untuk melestarikan film indonesia agar tetap hidup walaupun di era pandemi sekalipun. Dengan adanya festival film ini juga membuat para pekerja seni merasa di apresiasi dan dihargai karyanya. Jaya terus industri film indonesia!!
Hasna Nur Rahmah, Mahasiswi Teknik Industri ITTP
ADVERTISEMENT