Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai
30 Oktober 2024 9:02 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Hasna Salsabila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pelatihan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah dua aspek penting dalam manajemen SDM yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan karyawan agar dapat memberikan kontribusi yang lebih baik terhadap organisasi. Adapun pengertian dari Pelatihan itu sendiri yaitu :
ADVERTISEMENT
A. Pengertian Pelatihan
Pelatihan merupakan sebuah proses yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan dalam pekerjaan tertentu. Pelatihan ini biasanya bersifat jangka pendek dan terfokus pada peningkatan kemampuan spesifik, seperti Keterampilan teknis Yang dimana dengan Mengajarkan penggunaan alat atau teknologi tertentu Lalu, Dengan Keterampilan interpersonal, untuk Meningkatkan kemampuan komunikasi dan kerja sama. Serta Keterampilan manajerial, untuk mengajarkan teknik manajemen dan kepemimpinan.
B. Pengertian Pengembangan SDM
Pengembangan SDM adalah proses yang lebih luas dan berkelanjutan, yang mencakup seluruh kegiatan yang bertujuan untuk mempersiapkan karyawan untuk peran yang lebih besar di masa depan. Ini meliputi:
• Pelatihan lanjutan : Program yang membantu karyawan mengembangkan keterampilan baru.
ADVERTISEMENT
• Pendidikan formal : Menyediakan kesempatan untuk belajar di institusi pendidikan.
• Kegiatan mentoring : Mengikat karyawan dengan mentor untuk pengembangan karir.
Peraturan- peraturan Terkait Pelatihan Sumber Daya Manusia
Di Indonesia terdapat beberapa peraturan yang mengatur pelatihan dan pengembangan SDM, antara lain:
• UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yang mencakup hak pegawai untuk mendapatkan pelatihan.
• Peraturan Menteri Ketenagakerjaan yang mengatur penyelenggaraan pelatihan dan pengembangan SDM di sektor formal dan informal.
• Peraturan perusahaan yang sering kali mencantumkan komitmen terhadap pelatihan pegawai.
Peraturan ini memastikan bahwa setiap pegawai memiliki kesempatan untuk mengikuti pelatihan yang relevan dengan pekerjaan mereka.
Pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) ini tentunya memiliki peran penting dalam meningkatkan kinerja pegawai. Adapun hubungan antara pelatihan, pengembangan SDM, dan kinerja pegawai diantaranya yaitu :
ADVERTISEMENT
1. Dalam Meningkatkan Keterampilan. Contohnya :
• Pelatihan Teknis: Dengan ini akan Memberikan pegawai keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dengan lebih efisien lagi.
• Pelatihan Soft Skills: Menjelaskan keterampilan komunikasi, kepemimpinan, dan kerja sama tim, yang sangat penting dalam lingkungan kerja.
2. Melakukan Adaptasi terhadap Perubahan.
Dengan pelatihan yang tepat, pegawai dapat lebih mudah beradaptasi dengan perubahan teknologi dan proses bisnis, sehingga dapat meningkatkan produktivitas perusahaan atau organisasi.
3. Motivasi dan Kepuasan Kerja
Dengan Pengembangan program yang baik dapat meningkatkan motivasi pegawai, karena mereka merasa dihargai dan diperhatikan oleh perusahaan. Hal ini berkontribusi pada kepuasan kerja yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
4. Peningkatan Kinerja Individu dan Tim.
Pegawai yang dilatih dengan baik akan cenderung menunjukkan kinerja yang lebih baik, yang berdampak positif pada kinerja tim secara keseluruhan.
5. Retensi Pegawai
Investasi dalam pelatihan dan pengembangan dapat mengurangi tingkat turnover pegawai, karena pegawai merasa lebih terikat dengan perusahaan.
6. Pengembangan Karir
Pengembangan program SDM membantu pegawai merencanakan dan mengembangkan jalur karir mereka, yang dapat meningkatkan loyalitas dan komitmen terhadap perusahaan.
7. Evaluasi Kinerja
Pelatihan yang sistematis memungkinkan perusahaan mengukur kemajuan dan efektivitas program, serta mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.
ADVERTISEMENT
Contoh kasus di Perusahaan Manufakur dan Sektor layanan publik.
Yang dimana dalam sebuah perusahaan manufaktur di Indonesia menerapkan program pelatihan berkelanjutan untuk pegawai di lini produksi. Hasilnya, terjadi peningkatan produktivitas sebesar 20% dalam waktu enam bulan. Pelatihan ini juga mengurangi kecelakaan kerja, karena pegawai lebih memahami prosedur keselamatan.Kedua kasus di Perusahaan layanan publik, pelanggan yang menyediakan pelatihan soft skill bagi pegawainya mengalami peningkatan kepuasan pelanggan. Setelah melakukan pelatihan, survei menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pelanggan meningkat dari 75% menjadi 90%, yang berdampak positif pada reputasi dan pendapatan perusahaan.
Tentunya dalam melakukan proses pelatihan dan pengembangan SDM ada Tantanganyanya. Yang dimana adanya Keterbatasan Anggaran, Banyak sekali perusahaan yang menghadapi kesulitan dalam menyediakan anggaran yang cukup untuk proses pelatihan pegawai. Beberapa pegawai mungkin enggan mengikuti pelatihan baru karena merasa nyaman dengan cara kerja mereka saat ini. Maka dari itu perlu diadakan Evaluasi mengenai efktivitas, guna untuk Menentukan bagaimana mengukur dampak pelatihan terhadap kinerja pegawai yang sering kali menjadi tantangan.
ADVERTISEMENT
KESIMPULAN
Dalam Membangun Budaya Pembelajaran, Perusahaan harus menciptakan lingkungan yang mendorong pembelajaran berkelanjutan.Dengan Melakukan Penyesuaian Program Pelatihan, Program pelatihan. Hal itu harus disesuaikan dengan kebutuhan spesifik pegawai dan perusahaan Serta Memomintoring dan melakukan evaluasi, Dengan melakukan evaluasi rutin terhadap program pelatihan untuk memastikan efektivitas dan relevansi.
Sumber:
Fajar, Siti dan Heru,Tri. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: YKPN.
Jimmy Arief Saud Parsaoran, S.T. - Prakom Pertama BKPSDM (2018). Pendidikan dan pelatihan Dalam Upaya Pengembangan SDM ASN