Konten dari Pengguna

Budaya Politik Indonesia dalam Membungkus Media

hasnaarsita
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta haloo semuaaa salam kenall yhh
30 Desember 2020 17:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari hasnaarsita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ilustrasi Politik dan Media di Indonesia. Foto : Hasna Arsita
Politik di Indonesia saat ini sedang gencar menampakan diri di layar media masa dan berbagai platform media sosial, urgensi pendidikan politik di Indonesia juga perlu di tingakatkan. Pendidikan politik merupakan sebuah upaya dan bimbingan yang secara sengaja bertujuan meningkatkan pengetahuan politik, sehingga masyarakat akan memilki kecintaan, ketertarikan, dan ikatan terhadap bangsa dan negara, serta memilki tanggung jawab dalam partisipasi politik demi tercapainya tujuan politik tersebut . Menurut Kartono (2009), pendidikan politik adalah upaya pendidikan yang di sengaja dan sistematis untuk membentuk individu agar mampu menjadi partisipan yang bertanggung jawab secara etis/ moral dalam mencapai tujuan politik. Pendidikan politik merupakan suatu aktivitas yang bertujuan untuk membentuk dan menumbuhkan orientasi politik pada setiap individu.
ADVERTISEMENT
Kesadaran dalam berpolitik tentu terjadi pada setiap kalangan terutama kaum muda yang sering dianggap sebagai cikal bakal penerus bangsa, pemuda yang akan dibutuhkan di masa yang akan datang sebagai agent of change, karena sejatinya tonggak awal perjuangan tercapainya kemerdekaan indonesia berawal dari adanya perencanaan dari pemikiran para tokoh pemuda. Kesadaran politik adalah kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara (Surbakti, 2007). Tingkat kesadaran politik juga diartikan sebagai tanda bahwa warga masyarakat menaruh perhatian terhadap masalah kenegaraan dan pembangunan.
Memahami dan mempelajari ilmu politik semakin populer dikalangan masyarakat indonesia yang sangat antusias dalam mengikuti dan mengkaji beragam isu politik, seperti beberapa hari yang lalu netizen ramai membincangkan berbagai argumen melalui cuitan mengenai reshuffle dari Kabinet Indonesia Maju periode Jokowi-Ma'ruf Amin dengan mengganti beberapa posisi menteri yang dianggap kinerjanya kurang baik dan memuaskan. Seperti contoh lain pada bulan november lalu netizen juga dihebohkan dengan aksi Najwa Shihab mewawancarai kursi kosong karena ketidakhadiran Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto dalam acara 'Mata Najwa' hal itupun menjadi polemik di berbagai platform media sosial.
ADVERTISEMENT
Tak hanya mengikuti dan mengkaji isu belaka, akan tetapi terlihat partisipasi masyarakat dalam proses pengembangan dan pembangunan negara demi mencapai tujuan yang telah di tetapkan bangsa. Pembangunan merupakan proses perubahan yang terjadi secara sadar oleh masyarakat, beranjak dari kondisi kehidupan masyarakat di negara yang awalnya dalam keadaaan keterbelakangan menuju kondisi kehidupan masyarakat yang lebih baik dan maju, sehingga terwujudnya tujuan bangsa itu sendiri atas partisipasi dari masyarakat. Sikap dan keberanian masyarakat dalam mengkritisi berbagai kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan rakyat, hal tersebut juga termasuk ke dalam pembangunan bangsa menjadi lebih baik melalui kritikan bijak dari masyarakat itu sendiri.
Pada hakikatnya terdapat peran media dalam menghubungkan antara rakyat dan pemerintah, disitu pula peran media sebagai sarana proses sosialisasi pendidikan politik terhadap masyarakat luas dapat terjadi.
ADVERTISEMENT
Pertama, media masa merupakan pusat dari kajian komunikasi masa, media masa mampu menyebarkan pesan-pesan yang dapat mempengaruhi masyarakat yang mengonsumsinya dan mencerminkan kebudayaan masyarakat. Media masa juga memiliki jangakauan luas sebagai wadah untuk menyalurkan komunikasi dengan arah audiens kepada seluruh komponen masyarakat.
Sedangakan media sosial merupakan suatu media yang terdapat berbagai platform dan digunakan untuk bersosialisasi secara online. Pemaparan media sosial dapat dilihat melalui manfaat yang dirasakan saat menggunakan media sosial tersebut, seperti kemudahan mengakses berbagai aplikasi dimanapun dan kapanpun.
Menurut Henri Subiakto, dalam jurnal Penggunaan Internet dan Budaya Populer dalam Kampanye Politik di Indonesia, Vol. 7 Nomor 2 Tahun 2016 , Media dan budaya populer yang di sajikan sebagai komoditas kapitalis, pada akhirnya membangun naratif budya populer bagi politik di tanah air. Media baru membalikan khalayak pasif, menjadi media partisipatif interaktif yang tidak lagi hanya menjadi penonton (spector) tetapi menjadi bagian dari "cerita". Politik tidak akan lagi di pandang peristiwa yang serius dan berkaitan dengan kepentingan massa termasuk warga negara, Tetapi politik menjadi "tontonan" bahkan digunakan sebagai penggerak untuk manaikan ratting stasiun televisi dan rubik yang mendatangakan keuntungan pers semata. Media dan budaya populer telah mengkonstruk kehidupan politik yang penuh dengan debet terbatas, tersembunyi, dan penuh manipiulasi media "media-friendly" dan mengikuti arus industri hiburan dengan menciptakan sistem selebritas dalam politik.
ADVERTISEMENT
Budaya populer dan Media ternyata memilki hubungan erat dengan politik indonesia. Dalam berpolitik, media sebagai jembatan rakyat dan pemerintah. Media dapat digunakan sebagai alat mengampanyekan calon kandidat pemimpin dalam mengiklankan diri dan menyampikan visi misi, sebuah usaha agar dikenal masyarakat dan menjadi kandidat terpilih. Dengan kemunculan pasangan calon pemimpin melalui media masa dan media sosial maka budaya populer akan semakin mudah diimplementasikan pada wilayah politik, karena sejatinya siapa yang lebih populer dikalangan masyarakat maka ia juga akan mendapat peluang yang lebih besar menjadi kandidat terpilih. Analisis dari hubungan budaya politik dan budaya populer di indonesia juga saling berkesinambungan, politik dalam budaya populer juga dapat menekankan penguatan politik di indonesia.
ADVERTISEMENT
Dalam kasus ini pemberdayaan media massa dan media sosial sebagai ajang sosialisasi politik terhadap masyarakat sangat diperlukan dan lebih dimasifkan lagi agar masyarakat yang kurang melek politik lebih tergugah dalam mengkaji isu-isu politik yang sedang hangat di perbincangkan dan dapat pula mengkritisi segala kebijakan dari pemerintah yang merugikan rakyat. Karena partisipai masyarakat dalam berpolitik juga penting demi terciptanya kemajuan bangsa dan negara.