Menulis Ditemani Segelas Kopi

Hastra Aminoto Laia
Pegiat Media Sosial
Konten dari Pengguna
23 Desember 2021 14:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hastra Aminoto Laia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat bangun pagi, menggerakkan otot-otot dan mengucek kedua mata, serta bergegas ke kamar mandi, untuk mencuci muka.
ADVERTISEMENT
Ketika kebanyakan orang memikirkan, "Pandemi COVID-19 memengaruhi berbagai aspek kehidupan mereka, termasuk lahan pekerjaan"
Ada juga beberapa orang memilih mencari penghasilan dengan usaha mikro, itulah mereka yang kehilangan pekerjaan pada masa pandemi."
Ah, saya dengan asyik menyeduh segelas kopi dan menyiapkan secarik kertas dan pulpen serta membaca beberapa buku yang telah tersedia di atas meja.
Meskipun, banyak teori-teori tentang kepenulisan itu saya abaikan saja, karena itu yang terkadang membuat ide saya mentok. Akan tetapi tanpa teman sejati yang paling setia yaitu segelas kopi yang hangat hambar rasanya.
“Ide mentok” itulah kelelahan tersendiri dan juga keluhan yang sering saya dengar dari para penulis pemula.
Tetapi bagi saya, menulis sambil di temani segelas kopi yang berada samping kita, asap lembutnya melewati hidung kita, hingga membuat kita tak sadarkan beberapa goresan di kertas. Satu seruputan tak terasa goresan penapun menulis beberapa paragraf hingga satu tulisan tak terasa siap untuk di publis
ADVERTISEMENT
Sebenarnya hal ini yang sering dilakukan kebanyakan para penulis. Untuk menuangkan ide dan gagasannya dalam menulis