Untuk Para penggemar Politik: Agar Silaturahmi tetap Lancar Pinjam dulu Seratus

Hastra Aminoto Laia
Pegiat Media Sosial
Konten dari Pengguna
15 Oktober 2023 10:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hastra Aminoto Laia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ilustrasi: berdebat tentang politik/pexels
Beberapa hari ini jari-jariku mulai menari-nari di atas layar ponselku, ingin mengomentari sesuatu yang aku juga tidak tau berkomentar apa yang mestinya saya komentari.
ADVERTISEMENT
Gimana tidak? Beberapa hari terakhir ini beranda Facebook dan Twitter ku di penuhi dengan status-status yang berbaur tentang politik, yang membuat aku ingin ikut berkontribusi memberikan pandanga. (Njir.. kayak di butuhkan kali komentar saya)
Misalnya, yang lagi heboh di bahas tentang wacana duet antara Ganjar - Anies. Tentu ini membuat para pendukung ada yang pro dan kontra.
Ada lagi yang tak habis-habis topik bahasannya tentang Prabowo yang kalah berkali-kali namun kini mencalonkan lagi.
Namun, Kabar terbaru yang buat heboh di kalangan Netizen yaitu tentang pemecatan Budiman Sudjatmiko dari partainya gegara alihkan dukungan ke Prabowo.
Tentu hal itu menuai ragam komentar dari para politisi dan para Netizen yang maha tau.
Namun ada suatu hal yang yang buat aku tertarik bahas tentang Netizen yang lebih politisi dari politisi yang masih seger dalam ingatanku hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Lucunya ia mampu menguliti kelemahan dari A-Z salah satu calon yang tidak ia sukai dan menyerang dan berdebat panas dengan Netizen yang berbeda pandangan politik dengan dia. (Saya tidak mau menyebut nama, toh gak penting juga)
Tentu saya sedikit salut dengan apa yang ia lakukan. Namun di lain sisi saya bertanya, Emangnya dia ini siapa sih? Dan di bayar brapa? (Untung jika dapat nasi bungkus) Hingga mau mati-matian mendukung salah satu calon yang mungkin dia idolakan. Masih kemungkinan ya.
Menurut saya tindakan itu ngak salah, jika hanya sekedar mendukung namun yang salah adalah ketika terbawa ke alam baper dan tak terima dengan orang yang berbeda pilihan dengannya.
Saya yang awam tentang politik sebenarnya tidak mau menanggapi tentang ini, namun yang menurut saya itu lucu aja hingga membangkitkan tarian jari-jariku yang telah lama kaku. Sampe segitunya ya? (Buset, kok aku juga ikutan baper)
ADVERTISEMENT
Coba lho pikir, kebayang gak sih jika Netizen yang dia maki-maki di medsos itu tetangganya? Apa gak baku hantam ? pasti tali silaturahmi nya bakalan putus gara-gara beda pandangan politik.
Mungkin dari rangkaian diatas itu hanya beberapa contoh kecil aja dan sebenarnya masih banyak lagi unek-uneknya yang saya sampaikan tapi saat ini saya malas untuk nulisnya dan otakku masih lelet bahas politik.
Dan yang paling penting ini pesan saya yang terakhir, untuk kita yang masih awam dengan politik, ini dia solusi biar ngak terpecah belah pada pemilu yang akan datang.
Agar silaturahmi awet dan tetap berjalan lancar, "pinjam dulu duitmu seratus besok ku ganti," Adakah?
Jika ada kabari segera
Jangan baper.
ADVERTISEMENT