Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Dari Plastik Bekas Lahir Identitas: Seni Daur Ulang yang Menginspirasi Siswa
1 Maret 2025 13:54 WIB
ยท
waktu baca 2 menitTulisan dari Hasya Mawaddatina Al-Muthi'ah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Program pengabdian masyarakat mitra dosen oleh Mahasiswa kelompok 84 Universitas Muhammadiyah Malang, kini hadir sebagai solusi terhadap permasalahan sampah plastik yang semakin mengkhawatirkan, terutama pada lingkungan sekolah dasar. Lebih dari sekadar membersihkan lingkungan, kegiatan ini dirancang untuk menanamkan nilai-nilai penting seperti kreativitas, tanggung jawab lingkungan, dan kesetaraan gender sejak usia dini. Melalui pendekatan yang menyenangkan dan interaktif, siswa Sekolah Dasar Muhammadiyah 08 Dau diajak untuk terlibat langsung dalam proses daur ulang sampah plastik menghasilkan karya seni yang bernilai.

Inti dari kegiatan ini adalah pembuatan kolase dari sampah plastik yang dikumpulkan oleh para siswa sendiri. Dalam proses pembuatan kolase, melakukan pembagian kelompok. Hal ini bertujuan untuk mendorong kerja sama, komunikasi, dan saling menghargai. Selain itu, siswa diberikan kebebasan untuk berekspresi dan berkreasi dengan berbagai warna dan bentuk, tanpa terpaku pada pandangan umum gender yang seringkali membatasi imajinasi dan potensi mereka.
ADVERTISEMENT
Diskusi interaktif tentang peran warna dan pakaian sebagai pembentukan identitas gender merupakan bagian penting dari kegiatan ini. Siswa diajak untuk berpikir kritis tentang mengapa warna tertentu seringkali dianggap lebih cocok untuk laki-laki atau perempuan. Diskusi ini bertujuan untuk membuka wawasan mereka tentang kesetaraan gender dan mendorong mereka untuk menghargai perbedaan serta mengekspresikan diri secara bebas dan kreatif.
Hasil dari program pengabdian masyarakat ini tidak hanya berupa karya-karya kolase yang unik dan penuh warna. Lebih dari itu, kegiatan ini berhasil menumbuhkan kesadaran lingkungan, meningkatkan kreativitas, dan mempromosikan nilai-nilai kesetaraan gender di kalangan siswa sekolah dasar. Diharapkan, kegiatan ini dapat dijadikan inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk melaksanakan program serupa dan berkontribusi pada pelestarian lingkungan serta pembentukan generasi muda yang berkarakter.
ADVERTISEMENT