Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Istilah Burnout Melalui Serial Netflix Doctor Slump
15 Juli 2024 12:26 WIB
·
waktu baca 4 menitDiperbarui 12 November 2024 21:02 WIB
Tulisan dari Hasyabila Kayla Aghniya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di era globalisasi dan digitalisasi yang penuh akan tekanan dan tuntutan pekerjaan, tenaga kerja seringkali mengalami kesulitan untuk menyeimbangkan antara tuntutan pekerjaan dengan kehidupan pribadi mereka. Ketidakseimbangan ini dapat mengakibatkan berbagai masalah serius, seperti stres, kelelahan, penurunan kualitas hidup, dan lain-lain. Oleh sebab itu, burnout menjadi isu penting yang perlu mendapat perhatian dari banyak orang.
ADVERTISEMENT
Dalam serial Netflix “Doctor Slump”, burnout merupakan tema sentral yang dieksplor oleh karakter utamanya. Nam Ha-Neul yang diperankan oleh Park Shin-Hye merupakan seorang ahli anestesia yang mengalami burnout. Pada episode pertama, Ha-Neul digambarkan sebagai sosok yang sangat cerdas dan ambisius sejak kecil. Ha-Neul selalu berusaha untuk mencapai kesuksesan maksimal baik itu secara akademis maupun profesional. Namun, usahanya dalam mencapai kesuksesan tersebut dapat dikatakan sebagai hal yang toxic, hal ini terlihat dari kebiasaannya yang over-work. Pada akhirnya, kebiasaan over-work itu membuat Ha-Neul dewasa merasa kehidupannya tidak seimbang dan hampa.
Yeo Jeong-woo yang diperankan oleh Park Hyung-Sik merupakan seorang ahli bedah plastik terkemuka yang mengalami kejatuhan besar setelah insiden medis yang tragis. Setelah kejadian tersebut, Jeong-woo harus menghadapi kehilangan reputasi dan tekanan dari keluarganya yang lebih peduli pada status sosial mereka dibandingkan kesejahteraannya sendiri. Kejatuhan karir ini membuat Jeong-woo mengalami krisis eksistensial dan burnout.
ADVERTISEMENT
Dari apa yang disajikan dalam drama tersebut, mari kita kenali lebih jauh perihal burnout.
Definisi Burnout
Freudenberger, salah satu pionir dalam studi burnout, mendefinisikan burnout sebagai kondisi kelelahan ekstrem dan stres yang berkepanjangan karena alasan apapun akibat tuntutan yang berlebihan di tempat kerja (Freudenberger, 1974). Kondisi ini dapat terjadi akibat tekanan kerja yang berlebih, lingkungan sekitar yang tidak supportif, dan faktor pendukung lainnya.
Maslach dan Jackson mengembangkan Maslach Burnout Inventory (MBI) salah satu alat ukur yang paling umum digunakan untuk mengukur burnout. Mereka mendefinisikan burnout sebagai sindrom psikologis yang muncul sebagai respons terhadap stresor yang berkepanjangan di tempat kerja, yang terdiri dari tiga aspek: kelelahan emosional, berkembangnya sikap dan perasaan sinis terhadap klien seseorang, dan penurunan prestasi pribadi akibat kecenderungan mengevaluasi diri secara negatif (Maslach & Jackson, 1981).
ADVERTISEMENT
WHO memasukkan burnout dalam International Classification of Diseases (ICD-11) sebagai fenomena yang terjadi di tempat kerja dan ditandai dengan perasaan kelelahan yang ekstrem, perasaan sinis atau negatif terhadap pekerjaan, dan penurunan efektivitas profesional.
Dapat disimpulkan burnout ialah kondisi yang diakui oleh ahli dan organisasi kesehatan, dengan definisi yang berfokus pada kelelahan fisik, emosional, dan mental akibat stres dan tuntutan yang berkepanjangan, terutama di tempat kerja.
Ciri-ciri Burnout
ADVERTISEMENT
Cara Mengatasi Burnout
ADVERTISEMENT
Sumber:
Freudenberger, H. J. (1974). Staff Burn-Out. Journal of Social Issues, 30(1), 159-165.
Maslach, C., & Jackson, S. E. (1981). The measurement of experienced burnout. Journal of Organizational Behavior, 2(2), 99-113.
World Health Organization. (2019). Burn-out an “occupational phenomenon”: International Classification of Diseases. Diakses pada https://www.who.int/news/item/28-05-2019-burn-out-an-occupational-phenomenon-international-classification-of-diseases
Alodokter. Ciri-Ciri Burnout dan Cara Mengatasinya. Diakses pada https://www.alodokter.com/ciri-ciri-burnout-dan-cara-mengatasinya