Konten dari Pengguna

Aktualisasi Etika Bisnis dalam Membangun Startup

Hasyyati Tri Agustin
Mahasiswi Universitas AMIKOM Purwokerto Program studi Bisnis Digital Angkatan 2020
16 November 2022 20:43 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hasyyati Tri Agustin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Startup, Photo by Helena Lopes, from pexels.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Startup, Photo by Helena Lopes, from pexels.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Secara harfiah startup adalah bisnis baru dan belum lama beroperasi namun telah direncanakan untuk berkembang. Dalam pandangan umum, startup sangat erat kaitannya dengan bisnis berbasis teknologi khalayak Gojek, Grab, Tokopedia, Shopee dan sebagainya. Padahal tidak keharusan bahwa startup harus merupakan bisnis dengan berbasiskan teknologi. Meskipun, teknologi adalah modal utama bagi siapa saja yang ingin mendirikan startup di era saat ini.
ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi di era digital telah membuka peluang masyarakat untuk mendirikan startup dengan menerapkan penggunaan teknologi di dalamnya. Namun, peluang tersebut perlu untuk dikelola secara baik sehingga tidak menjebak bisnis untuk melakukan kegiatan yang melanggar hukum dan norma yang berlaku.
Dalam mendirikan sebuah startup pada saat ini tentutnya dikendalikan secara penuh oleh penggunaan teknologi. Maka dari itu, perhatian terhadap etika dalam memaksimalkan penggunaan teknologi tersebut sangat diperlukan agar startup dapat bertahan secara jangka panjang dan memperoleh keuntungan yang diinginkan. Bagi startup yang menerapkan etika tersebut juga dapat menjaga kepercayaan konsumen dan membuat pemilik startup tenang tanpa dibayangi oleh rasa khawatir dalam menjalankan bisnisnya.
Lantas, bagaimanakah cara pemilik startup dalam menerapkan etika bisnis dalam startup yang mereka dirikan?
ADVERTISEMENT
Membangun Startup yang Beretika
Pelanggaran dalam mendirikan startup masih seringkali terjadi karena disebabkan oleh lingkungan persaingan yang semakin ketat dan perubahan kebutuhan calon konsumen. Contoh internalnya adalah seperti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang dilakukan tanpa memberikan kesempatan bagi karyawan untuk memelajari teknologi baru melalui pemberian pelatihan kerja. Sedangkan contoh eksternalnya adalah seperti melakukan penipuan kepada konsumen dengan menjual produk yang tidak sesuai dalam keterangannya.
Membangun startup yang beretika tentu saja dimulai sedari awal merancang kegiatan apa saja yang ada di dalamnya. Ketika mendirikan startup, terdapat beberapa etika yang perlu untuk diterapkan sehingga dapat berjalan dengan baik, antara lain seperti:
Menjaga Kepercayaan Konsumen
Kepercayaan konsumen adalah kunci sukses di dalam mengelola startup yang beretika. Dalam menjaga kepercayaan konsumen dapat dilakukan dengan cara menjaga data pribadi mereka atau tidak diperjualbelikan yang akan menimbulkan masalah tuntutan hukum. Menjaga kepercayaan konsumen sangatlah penting dilakukan karena persaingan dapat membuat konsumen beralih menggunakan platform atau startup lain yang lebih dapat dipercaya.
ADVERTISEMENT
Membangun Budaya Etis
Selain melindungi konsumen, karyawan juga perlu untuk dilindungi dari pelanggaran etika dan hukum dalam pekerjaanya. Membangun sebuah startup merupakan satu paket dengan menciptakan budaya organisasi yang etis. Budaya organisasi yang etis meliputi seperangkat norma, nilai, dan perilaku dalam pemikiran dan juga tindakan. Budaya etis dapat dikembangkan dari awal seperti berhubungan dengan konsumen dan menjalin kerjasama tim sehingga dapat mencapai tujuan startup secara bersama. Pemilik startup juga harus menjadi contoh dalam memberikan keteladanan bagi karyawannya.
Memberikan informasi jelas dan terpercaya
Pada saat ini, penggunaan platform media sosial merupakan kebutuhan yang tidak boleh ditinggalkan oleh pemilik startup dalam menginfomasikan produknya. Informasi yang diberikan tersebut haruslah jelas dan tidak menggunakan informasi yang bias. Misalnya, produk makanan dengan informasi didalamnya harus sesuai dengan kandungan bahan dan gizi, demikian juga masa kadaluarsanya. Hingga pada akhirnya konsumen dapat memilih produk tersebut karena sesuai dengan realita dan tidak dilebih-lebihkan. Dari sana startup dapat memperoleh kepercayaan konsumen dan membuat mereka ketergantungan akan produk sehingga startuo dapat bertahan meskipun di tengah persaingan yang ketat.
ADVERTISEMENT
Hemat penulis, terdapat beberapa hal penting yang perlu untuk diterapkan dalam startup sedari masa pendirian hingga masa perkembangannya. Startup yang baik tidak hanya berporos kepada penjualan yang meningkat saja, tetapi dapat memenuhi tuntutan pasar dan saling menguntungkan satu sama lain, baik itu dari sisi startup itu sendiri, maupun dari sisi konsumen.
Hal tersebut dapat diperoleh dengan cara menerapkan etika bisnis dalam membantu tumbuh kembangnya startup, karena etika merupakan kunci utama yang dapat mendorong startup memiliki sumber daya yang baik dan dapat memiliki keunggulan.
-
Hasyyati Tri Agustin, Mahasiswa Universitas AMIKOM Purwokerto, Purwokerto, Jawa Tengah.