Konten dari Pengguna

Kesehatan Mental: Sebuah Isu Penting yang Harus Menjadi Prioritas

Haudu Bania Kaesa Labiq
Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Pancasakti Tegal.
13 Desember 2024 16:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Haudu Bania Kaesa Labiq tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Foto: https://www.freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Foto: https://www.freepik.com
ADVERTISEMENT
Kesehatan mental sering kali masih menjadi topik yang dipandang sebelah mata dalam masyarakat kita. Banyak yang menganggap kesehatan mental bukanlah hal yang mendesak dibandingkan dengan kesehatan fisik. Padahal, keduanya memiliki hubungan yang sangat erat. Tanpa kesehatan mental yang baik, seseorang sulit untuk berfungsi secara optimal, baik dalam lingkungan pekerjaan, pendidikan, maupun dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Apa Itu Kesehatan Mental?
Kesehatan mental adalah kondisi di mana seseorang mampu mengelola stres, bekerja secara produktif, dan berkontribusi dalam komunitasnya. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan mental tidak hanya berarti tidak adanya gangguan mental, tetapi juga keadaan kesejahteraan di mana individu menyadari potensinya, mampu mengatasi tekanan hidup, dan dapat bekerja dengan efisien.
Di tengah kehidupan modern yang serba cepat, tekanan hidup semakin meningkat. Tuntutan pekerjaan, ekspektasi sosial, hingga pengaruh media sosial sering kali menjadi sumber stres yang tidak disadari. Sayangnya, stigma terhadap gangguan kesehatan mental masih kuat. Banyak orang enggan membicarakan masalahnya karena takut dianggap lemah atau "tidak normal." Hal ini membuat banyak individu memilih diam dan menderita dalam kesunyian.
ADVERTISEMENT
Saya percaya, kesehatan mental adalah hak dasar setiap individu, sama seperti kesehatan fisik. Oleh karena itu, ada beberapa langkah penting yang perlu diambil untuk mengangkat isu ini ke tingkat prioritas dengan langkah langkah seperti:
1. Edukasi dan Kesadaran Masyarakat
Langkah pertama adalah mengedukasi masyarakat bahwa gangguan mental adalah hal yang nyata dan bisa dialami siapa saja. Kampanye kesehatan mental harus lebih sering dilakukan, baik melalui media, institusi pendidikan, maupun komunitas. Kesadaran yang lebih tinggi akan membantu mengurangi stigma, sehingga orang tidak lagi takut untuk mencari bantuan.
2. Akses Layanan Kesehatan Mental
Layanan kesehatan mental di Indonesia masih terbatas, baik dari segi jumlah tenaga profesional maupun fasilitasnya. Pemerintah perlu berinvestasi lebih besar dalam sektor ini, termasuk menyediakan layanan konseling gratis atau bersubsidi bagi mereka yang membutuhkan. Selain itu, teknologi seperti aplikasi kesehatan mental bisa menjadi solusi untuk menjangkau lebih banyak orang.
ADVERTISEMENT
3. Peran Lingkungan Terhadap Kesehatan Mental
Lingkungan keluarga, sekolah, dan tempat kerja juga memainkan peran besar dalam menjaga kesehatan mental individu. Budaya saling mendukung harus ditanamkan, termasuk memberikan ruang bagi seseorang untuk berbicara tentang perasaan dan masalahnya tanpa takut dihakimi. Misalnya, di tempat kerja, kebijakan seperti hari cuti kesehatan mental bisa menjadi bentuk dukungan konkret.
4. Pentingnya Self-Awareness
Di sisi lain, setiap individu juga perlu memahami pentingnya menjaga kesehatan mentalnya sendiri. Kita harus belajar mengenali emosi, mengelola stres, dan mencari bantuan jika diperlukan. Kebiasaan seperti meditasi, berolahraga, atau sekadar berbicara dengan orang terdekat bisa menjadi langkah awal yang sangat bermanfaat.
Kesehatan mental bukanlah isu yang bisa terus diabaikan. Sudah saatnya kita berhenti memandangnya sebagai hal tabu dan mulai menjadikannya prioritas. Karena pada akhirnya, masyarakat yang sehat secara mental akan menciptakan generasi yang lebih produktif, empati, dan bahagia. Kita semua memiliki peran dalam menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental. Mulailah dari diri sendiri, dan jangan ragu untuk membantu orang lain yang sedang berjuang.
ADVERTISEMENT