Konten dari Pengguna

Hati-Hati! Ini Tanda-Tanda Kamu Terkena Diabetes

Haya Aulia Kusmaragita
Mahasiswa Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
10 November 2022 13:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Haya Aulia Kusmaragita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : https://cdn.pixabay.com/photo/2014/11/12/19/25/diabetes-528678__340.jpg
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : https://cdn.pixabay.com/photo/2014/11/12/19/25/diabetes-528678__340.jpg

Apa sih diabetes itu?

ADVERTISEMENT
Diabetes atau yang biasa kita kenal dengan kencing manis merupakan penyakit gula darah dimana kadar gula darah dalam tubuh tidak berada dalam ukuran yang normal, melainkan berada dalam ukuran yang tinggi. Diabetes ini juga merupakan penyakit kronis yang mana dia akan berlangsung seumur hidup dan akan mempengaruhi kemampuan tubuh penderitanya.
ADVERTISEMENT

Macam-macam diabetes

Diabetes sendiri memiliki 2 tipe. Pada diabetes tipe pertama, tubuh kita tidak memiliki insulin yang mana sangat dibutuhkan dalam proses pengangkutan glukosa untuk dimasukkan ke dalam sel. Karena tidak dapat dimasukkan ke dalam sel, maka glukosa yang merupakan bahan bakar sel-sel dalam tubuh kita akan menumpuk di dalam aliran darah. Hal tersebut mengakibatkan tingginya kadar darah dalam tubuh yang dapat merusak pembuluh darah kecil yang terdapat pada ginjal, mata, jantung dan sistem saraf.
Sedangkan pada diabetes melitus tipe dua, tubuh kita masih dapat memproduksi insulin melalui pankreas namun dikarenakan pola makan kita yang tidak terjaga dan konsumsi berlebih akan karbohidrat, protein dan lemak pada tubuh mengakibatkan kerja pankreas dalam mengsekresi insulin menjadi terhambat. Sekresi insulin yang terhambat menjadikan kadar gula darah dalam tubuh meningkat sehingga dapat menyebabkan diabetes melitus.
ADVERTISEMENT

Penderita diabetes menurut Riset Kesehatan Dasar dan WHO

Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdes) pada tahun 2018, terdapat data yang terkumpul mengenai penderita diabetes melitus pada kalangan usia ≥ 15 tahun, hasil tersebut menunjukkan prevalensi berdasarkan diagnosis dokter sebesar 2%. Hal tersebut membuktikan adanya peningkatan hasil Riskesdas pada tahun 2013 pada kalangan usia ≥15 tahun yaitu sebesar 1,5%. Sedangkan menurut hasil pemeriksaan gula darah menunjukkan angka 8,5% pada tahun 2018 dibandingkan pada tahun 2013 yaitu 6,9%, hal ini menunjukkan adanya peningkatan dari tahun 2013 ke 2018. Dari angka tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa dari seluruh penderita diabetes, baru terdapat sekitar 25% yang menyadari bahwa dirinya menderita diabetes.
Diabetes ini memakan korban lebih dari satu juta jiwa setiap tahunnya. Hingga kini, menurut WHO tercatat ada sekitar 422 juta orang di dunia ini terkena diabetes, angka tersebut meningkat empat kali lenbih banyak dari tahun-tahun sebelumnya. Dan prediksi penderita diabetes di Indonesia untuk 10 tahun kedepan kemungkinan dapat mencapai hingga 10 juta orang.
ADVERTISEMENT

Ini tanda kalau kamu kena diabetes

Gejala pada diabetes tipe 1 dan tipe 2 pada umumnya sama. Yuk kita cek!
Pertama, selalu merasa kelaparan dan kelelahan. Tubuh kita mengolah makanan menjadi glukosa untuk dapat dijadikan energi. Jika glukosa dalam tubuh kita tidak dapat diolah karena insulin tidak lagi optimal bekerja, maka tubuh mengira bahwa ia belum diberi makan dan meminta untuk kembali diberi glukosa. Hal tersebut juga menjadi penyebab turunnya berat badan secara drastis oleh si penderita.
Kedua, frekuensi buang air kecil meningkat. Secara umum, ginjal akan menyerap glukosa dibarengi dengan penyerapan air. Akan tetapi pada penderita diabetes, tubuh tidak dapat menyerap glukosa yang mengakibatkan ginjal akan mengeluarkan glukosa sebanyak mungkin. Manusia normal memiliki frekuensi buang air kecil 4-7 kali dalam sehari. Namun pada penderita diabetes, ia akan menjadi lebih sering buang air kecil dikarenakan ginjal mengeluarkan glukosa berlebih yang terkandung di dalam darah. Hal ini mengakibatkan penderita diabetes sering merasa kehausan.
ADVERTISEMENT
Ketiga, lambatnya penyembuhan pada luka atau infeksi. Hal ini dikarenakan pembuluh darah mengalami kerusakan akibat adanya penimbunan glukosa yang mengelilingi pembuluh darah dan juga arteri, sehingga mengakibatkan efisiensi sel progenitor endotel atau EPC untuk melakukan penyembuhan di lokasi cedera menjadi berkurang. Dr. Callazo-Clavell mengatakan bahwa diabetes merupakan suatu keadaan tubuh yang dianggap sebagai keadaan imunosupresi atau berkurangnya kapasitas sistem kekebalan tubuh.
Keempat, kaburnya pandangan. Adanya peningkatan cairan di dalam tubuh berpengaruh pada kerja lensa mata, hal tersebut dikarenakan lensa mata mengalami pembengkakan sehingga bentuk lensa mata berubah dan kehilangan fokusnya. Kadar gula yang tinggi juga membuat kerja retina melemah bahkan dapat mengakibatkan kebutaan pada mata.

Eitss, jangan panik. Kamu bisa cegah diabetes dengan cara ini, lho

Sumber : https://media.istockphoto.com/photos/shot-of-a-group-of-friends-hanging-out-before-working-out-together-picture-id1366052585?
Pertama, kamu bisa melakukan olahraga rutin minimal 150 menit, atau bisa juga dengan dibagi menjadi 3-4 kali per minggu. Olahraga dapat membantu memperbaiki daya insulin bagi pasien pre-diabetes, meningkatkan kadar HDL atau yang disebut dengan kolesterol baik di dalam tubuh kamu, selain itu olahraga juga dapat membantu mencapai berat badan ideal. Menurut penelitian, penurunan berat badan berperan 5-10% dalam memperlambat terjadinya diabetes melitus tipe 2, lho.
Sumber : https://cdn.pixabay.com/photo/2017/09/16/19/21/salad-2756467_960_720.jpg
Kedua, kamu harus menjaga pola makan yang teratur. kamu bisa mengurangi makanan dengan kalori yang berlebih. Batasi konsumsi lemak kurang dari 30% dari total makanan. Pilih makanan atau minuman yang rendah lemak. Batasi konsumsi karbohidrat dalam makanan setidaknya 55-60%, dan yang terakhir yaitu erbanyak konsumsi makanan yang mengandung serat.
ADVERTISEMENT
Gimana nih, guys? Semoga bermanfaat yaa. Stay health!!
DAFTAR PUSTAKA
InfoDATIN. 2020. Diabetes Melitus. KEMENKES RI. https://www.kemkes.go.id/downloads/resources/download/pusdatin/infodatin/Infodatin%202020%20Diabetes%20Melitus.pdf.
Kabosu, Renata Aryndra Sukma, dkk. 2019. Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe Dua di RS Bhayangkara Kota Kupang. Timorese Journal of Public Health, Volume 1 Nomor 1. https://ejurnal.undana.ac.id/TJPH/article/view/2122.
P2PTM Kemenkes RI. 2018. Diabetes :Penderita di Indonesia bisa mencapai 30 juta orang pada tahun 2030. KEMENKES RI. https://p2ptm.kemkes.go.id/tag/diabetes-penderita-di-indonesia-bisa-mencapai-30-juta-orang-pada-tahun-203.
P2PTM Kemenkes RI. 2019. Tanda dan Gejala Diabetes. KEMENKES RI. https://p2ptm.kemkes.go.id/tag/tanda-dan-gejala-diabetes
Portal Resmi Kabupaten Bogor. 2019. Diabetes – Penyebab, Gejala, dan Pengobatan. Portal Resmi Kabupaten Bogor. https://bogorkab.go.id/post/detail/diabetes-penyebab-gejala-dan-pengobatan.
Puskesmas Andalas Padang. 2022. Pencegahan Diabetes Melitus. Puskesmas Andalas Padang. https://puskesmasandalas.padang.go.id/pencegahan-diabetes-melitus/.
RS UNAND. 2022. Mengenal Diabetes melitus. Rumah Sakit Universitas Andalas. http://rsp.unand.ac.id/artikel/mengenal-diabetes-mellitus.
ADVERTISEMENT