Konten dari Pengguna

Berjuang Itu Butuh Kreativitas

haya haniyah
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
8 Desember 2022 22:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari haya haniyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Alan, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. (Sumber gambar: Dokumen Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Alan, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. (Sumber gambar: Dokumen Pribadi)
ADVERTISEMENT
Alan adalah seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta asal Brebes, penerima Beasiswa Kader Unggulan Muhammadiyah tahun 2021 yang berusaha menghidupi dirinya.
ADVERTISEMENT
“Awal masuk UMY, waktu masih kelas 11 dan aku ikut lomba Tapak Suci di UMY bersama satu temanku. Kami berdua perwakilan dari Brebes. Setelah pertandingan selesai aku lihat-lihat UMY dan punya impian aku nanti harus bisa kuliah disini,” ujar Alan (11/11/22).
Alan bercerita bahwa awal masuk ke UMY melalui jalur prestasi yang reguler. Alhamdulillah Alan diterima. Namun masalah lain muncul, yaitu ketika mengetahui bahwa biaya yang dikeluarkan untuk program studi yang diinginkan ternyata besar. Segera setelah mengetahuinya, Alan segera mencari jalur penerimaan lain dan menemukan jalur beasiswa yang sekiranya dia sanggup yaitu Beasiswa Kader Unggulan Muhammadiyah.
Foto Alan bersama rekan-rekan Organisasi Ortom Muhammadiyah yaitu Ikatan Pelajar Muhammadiyah. (Sumber gambar: Dokumen Pribadi)
Selama di SMK, Alan aktif di Organisasi Ortom Muhammadiyah, baik di kecamatan maupun di daerah. Kemudian Alan mencoba meminta surat rekomendasi atas keaktifan selama di organisasi sebagai penguat ketika hendak mendaftar beasiswa.
ADVERTISEMENT
“Aku sudah niatkan bahwasannya aku mau di UMY dan aku sama sekali gak memilih universitas lain. Jadi aku cuman punya satu keputusan, kalau aku keterima di UMY aku lanjut kuliah dan kalau enggak ya aku lanjut kerja,” katanya.
Dari tekad Alan yang tinggi untuk berkuliah di UMY, membuat dirinya bersungguh-sungguh dalam mengejar beasiswa kader Muhammadiyah yang ada, mengingat dirinya juga sudah memiliki bekal persyaratan dalam kategori beasiswa tersebut.
Di tengah sibuknya Alan mempersiapkan diri dalam seleksi beasiswa dia juga menyempatkan untuk bekerja sampingan guna mendapatkan uang saku harian. Namun, kegiatan tersebut tidak menyurutkan semangat Alan untuk masuk ke UMY melalui jalur beasiswa.
Singkat cerita, Alan mengikuti pendaftaran beasiswa kader Muhammadiyah tersebut dan benar saja, dia lolos dalam seleksi beasiswa hingga tahap akhir dan dinyatakan resmi menjadi Mahasiswa UMY. Alan pun memutuskan untuk resign dari pekerjaan nya saat itu dan segera berangkat ke Kota Jogja tempat berdirinya Kampus UMY, sesuai dengan apa yang sudah menjadi niatnya.
ADVERTISEMENT
Sesampainya di Jogja, Alan mencari tempat tinggal dan mendapat tawaran untuk tinggal di sebuah panti asuhan Muhammadiyah sebagai salah satu musyrif untuk menjaga anak-anak.
“Aku udah dikasih tempat, dikasih fasilitas secara gratis. Jadi udah gak peduli akan dapat penghasilan atau engga. Aku sebagai beasiswa kader juga ingin bisa bermanfaat kepada amal usaha Muhammadiyah,” ujar Alan, ketika ditanya apakah ada penghasilan dari menjadi musyrif.
Sebagai seseorang yang pernah bekerja, Alan memutar otak bagaimana caranya agar ia bisa mendapatkan penghasilan namun tetap bisa fokus kuliah dan aktif kegiatan kampus. Awalnya Alan mencoba mendapatkan penghasilan dengan cara membantu mengerjakan tugas teman. Namun setelah beberapa bulan ia merasa kurang cocok dan sulit dilakukan karena banyaknya aktivitas di kampus.
ADVERTISEMENT
“Awal mulai merintis di semester satu. Itu awalnya dari aku nongkrong di kos teman dan membicarakan kita sebagai mahasiswa ingin menghasilkan sesuatu sebagai sampingan dan aku menemukan sebuah peluang kalau Youtube itu menurutku sangat menghasilkan,” ujar Alan (11/11/22).
Alan bercerita, bahwa ia kemudian memberanikan diri untuk membuka akun Youtube dengan konten awal mengenai info-info seputar mahasiswa. Namun ternyata konten-konten seperti itu kurang menarik perhatian sehingga Alan mencoba untuk mengganti beberapa jenis kontennya.
Setelah mencoba mengganti beberapa jenis konten, Alhamdulillah pada akhir bulan ke delapan sejak merintis, channel Youtube Alan sudah tembus 1000 subscriber lebih dan 4000 jam tayang. Dengan pencapaian tersebut, Alan kemudian mencoba memonetisasi akun Youtube nya untuk dapat memberikan penghasilan. Selama 2 minggu menunggu akhirnya Youtube menerima permintaan monetisasi dan Alan mendapatkan penghasilan berupa dollar.
ADVERTISEMENT
“Isi konten ku ini sekarang berisi tentang editing, edukasi Youtuber pemula, vlogging, reaction video,” katanya.
Alhamdulillah dengan perubahan jenis konten, Alan mendapatkan lebih dari 1 juta rupiah perbulannya dan dari penghasilan tersebut ia bisa memenuhi kebutuhannya sehari-hari bahkan dapat memberikan kepada orang tua walau tak seberapa.
Kisah ini menjadi pengingat kepada kita bahwa sejatinya ketika ingin mencapai impian kita, keyakinan saja tidaklah cukup namun harus dibersamai dengan doa dan usaha, juga kesabaran dalam memulai langkah. Selain itu, evaluasi pada setiap langkah kita juga menjadi hal penting untuk menentukan langkah yang akan diambil kedepannya agar bisa semakin dekat dengan impian kita.