Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Kenapa Harus Makmum?
5 Januari 2023 20:12 WIB
Tulisan dari haya haniyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2019, masyarakat Indonesia diramaikan dengan tayangan sebuah film berjudul Makmum. Dari film pendek peraih berbagai penghargaan karya Riza Pahlevi. Sinopsis dari film ini yaitu adanya sosok gaib yang disebut “Makmum” oleh para penghuni asrama yang kemudian semakin sering mengganggu sejak Rini (Titi Kamal) menetap kembali di asrama untuk memenuhi permintaan Ibu Kinanti (Jajang C Noer) yang kesehatannya terus menurun. Rini menyadari ada sesuatu yang memang tidak beres di dalam asrama ini, ia mencoba membantu para siswi dan berusaha menguak misteri tersebut, hingga ia tidak sadar bahwa nyawanya sedang terancam.
ADVERTISEMENT
Film yang diangkat dari sebuah film pendek yang bergenre horor ini menceritakan tentang ritual ibadah dalam agama islam yaitu salat. Hal ini menuai banyak perhatian masyarakat. Selain karena genrenya, permasalahan yang diangkat dari film ini menyita perhatian publik karena dinilai output dari menonton film adalah masyarakat Indonesia yang beragama islam takut untuk melakukan ibadah.
Pertama kali saya mengetahui bahwa akan dirilisnya sebuah film bergenre horor dengan judul Makmum (2019) saya cukup terkejut dengan pengambilan tema yang diangkat dan memiliki asumsi yang negatif terhadap film tersebut apakah ada maksud tertentu dari penayangan film ini, selain dari filmnya yang menghibur dan banyak diminati oleh masyarakat Indonesia.
Hal yang pertama kali saya pikirkan adalah mengapa harus ritual ibadah agama islam yaitu salat yang menjadi tema yang diangkat dalam film ini? melihat dari mayoritas masyarakat Indonesia yang merupakan pemeluk agama islam dan diketahui bahwa pemeluk agama islam melakukan salat wajib sebanyak 5 kali dalam satu hari dan banyak salat sunnah yang juga dianjurkan. Ternyata pro dan kontra terhadap film ini sudah diduga oleh Riza Pahlevi sebagai pembuat film pendek dengan judul yang sama.
ADVERTISEMENT
Film ini cukup mengganggu pikiran saya dan membuat saya berpikir apa pesan dan tujuan yang ingin disampaikan oleh pembuat film kepada penonton? saya menemukan jawaban tersebut pada berita liputan6 “Kita kalau sudah takbir, memulai salat seharusnya hati, jiwa, dan raga kita tunduk sama Allah. Gangguan apapun tak akan membuat salat kita goyah. Pesan persahabatan juga kental pada karakter-karakter penghuni asrama di Film Makmum ini,” jawab Titi Kamal sebagai tokoh utama dalam film ini. Riza Pahlevi sebagai penulis skenario juga mengatakan bahwa film ini dibuat untuk mengingatkan banyak orang agar beribadah dengan serius, tanpa bisa teralihkan dengan apapun di sekitarnya.
Namun, saya mengkhawatirkan ada sebagian penonton yang termasuk dalam khalayak pasif dan menerima mentah-mentah tanpa memfilter film tersebut yang kemudian berimbas pada kegiatan sehari-hari terutama dalam melakukan ibadah.
ADVERTISEMENT
Kekhawatiran ini terbukti dari beberapa penonton bahkan dalam komentar cuplikan film yang diunggah pada media baru yaitu sosial media khususnya aplikasi Tiktok oleh salah satu pengguna dan adanya komentar bahwa efek dari menonton Film Makmum adalah beberapa penonton yang khawatir ketika hendak menjalani ibadah salat, terutama salat sunnah disepertiga malam yaitu salat tahajud.
Saya juga bertanya kepada beberapa teman yang sudah menonton film tersebut apakah ada efek yang terjadi setelah menonton film tersebut. Salah satu teman dengan inisial NAF mengatakan “iya tau, aku setelah nonton film itu kalo mau sholat selalu mepet tembok. Jadi pas rukuk nempel sama tembok. Karena masih kebayang-bayang sama film nya,”.
Tanggapan yang diberikan oleh masyarakat Indonesia terutama pemeluk agama islam terhadap film ini membuat saya semakin khawatir dengan film bergenre horor yang mengangkat tema ritual ibadah dari agama islam ini. Karena bagaimanapun ibadah adalah hal yang wajib dilakukan dan saya rasa tidak etis rasanya ketika mengangkat tema ini pada film bergenre horor.
ADVERTISEMENT
Sebagai penikmat film, saya sangat tidak setuju dengan adanya pembuatan film bergenre horor yang mengangkat tema dari ibadah agama islam atau agama yang lain. Alangkah banyak tema ataupun latar belakang lain yang bisa diambil sebagai inspirasi untuk pembuatan film bergenre horor selain ibadah dalam agama islam maupun agama manapun.