Konten dari Pengguna

Gen Z, Ikutan FOMO Financial Planning, Yuk!

Merwindha Khafiyya
Saya adalah Mahasiswa Manajemen di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
15 Januari 2025 21:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Merwindha Khafiyya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tahun baru, lembaran baru!
Hal apa yang paling membekas di benakmu saat mengingat tahun 2024? Apakah kamu mengingat hal yang sedang tren saat itu? Atau menjadi salah satu orang yang mengikutinya?
ADVERTISEMENT
Tahun 2024 memiliki berbagai cerita dari politik, kematian seorang selebgram serta penjual gorengan, berbagai makanan, hingga antrian sebuah aksesoris Labubu yang mencapai basement mall. Menurutmu, apakah worth it untuk antri selama berjam-jam hanya untuk sebuah produk yang tidak limited edition? Ditambah harga yang melambung tinggi karena banyak yang FOMO.
Apa itu FOMO?
FOMO (Fear Of Missing Out) adalah rasa takut dan cemas pada seseorang jika dia tidak mengikuti aktivitas tertentu. Perasaan akan timbul saat seseorang melihat aktivitas yang sedang tren di kehidupan sekitar, contohnya di media sosial. Era digital semakin memperkuat seseorang memiliki perasaan FOMO, rasa haus akan validasi dan ketergantungan pada media sosial yang sangat tinggi membuat seseorang FOMO.
ADVERTISEMENT
Apakah kamu akan terus FOMO pada hal yang tidak penting? Tahun baru mari kita buka dengan resolusi yang bijak! Memperbaiki hal di masa lalu itu menjadi salah satu pilihan untuk memulai awalan yang baik. Mengingat kembali apakah tindakan kamu saat itu sudah benar atau malah membuatmu miskin?
Salah satu hal yang bisa merubah pola hidup kita adalah dengan memulai Financial Planning. Perencanaan keuangan membuatmu bisa mengidentifikasi tujuan dan sasaran, menilai posisimu saat ini, dan mengambil langkah untuk mencapai tujuan. Hal ini membantu kita memahami bagaimana keputusan keuangan mempengaruhi kehidupan kita. Mulailah dengan membuat daftar kebutuhanmu, ingat skala prioritas!
Gambar milik pribadi: Contoh Financial Planning
Kamu bisa membagi 50/30/20, 50% untuk kebutuhan pokok, 30% untuk keinginan, 20% untuk tabungan. Atau kamu bisa membagi sesuai dengan kondisimu saat ini. Langkah pertama tentu saja kamu harus memiliki tujuan, misalnya untuk membeli rumah seharga 2M. Dengan pendapatanmu saat ini, kapan rumah itu akan terbeli?
ADVERTISEMENT
Rumah akan terbeli sesuai target jika kita menerapkan Financial Planning. Catat pengeluaranmu dan lakukan evaluasi, apa saja hal yang tidak penting namun kamu beli? Singkirkan hal itu dan fokus pada tujuanmu. Kontrol pengeluaranmu dan jangan FOMO terhadap hal sekadar kebutuhan media sosial.
Kamu bisa mengembangkan uang tabunganmu dengan melakukan investasi seperti saham, obligasi, reksa dana, atau properti. Hal tersebut lebih bermanfaat daripada membeli barang yang sedang tren sesaat. Catat setiap pengeluaran dan pemasukan, ingat selalu targetmu untuk membeli rumah 2M tersebut.
Dengan melakukan Financial Planning keuanganmu akan terjaga untuk jangka panjang, mengurangi stress keuangan, dan meningkatkan kualitas hidup. Jangan terlalu sering jajan berkedok melakukan self reward, ya! Mari kita awali tahun baru dengan keuangan yang bijak!
ADVERTISEMENT