Konten dari Pengguna

Perspektif Dosen: Buku Referensi Yang Tepat Untuk Mahasiswa Baru

Diego
Dosen Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Andalas
29 Agustus 2024 9:50 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Diego tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Perspektif Dosen terkait Buku yang Tepat bagi Mahasiswa sebagai Referensi

Sumber: Pexels (Perspektif Dosen)
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Pexels (Perspektif Dosen)
ADVERTISEMENT
Perspektif dosen dalam pendidikan mencakup berbagai sudut pandang yang memengaruhi cara mereka mengajar, berinteraksi dengan mahasiswa, dan menjalankan tanggung jawab akademik. Dosen sering memandang pendidikan sebagai proses transformasi, di mana mereka berperan sebagai fasilitator yang tidak hanya menyampaikan pengetahuan, tetapi juga membimbing mahasiswa dalam pengembangan karakter dan pemikiran kritis.
Sumber: Pexels.com (Perspektif Dosen)
Perspektif ini juga mencakup pandangan bahwa pendidikan adalah kolaborasi, di mana interaksi antara dosen dan mahasiswa sangat dihargai untuk menciptakan lingkungan belajar yang dinamis. Selain itu, dosen sering kali merasa terpanggil untuk berkontribusi pada penelitian dan inovasi, menjadikan mereka sebagai penggerak kemajuan di bidang akademik.Perkuliahan semester ganjil tahun ajaran 2024 - 2025 baru saja dimulai dalam beberapa minggu ini. Kehidupan kampus yang penuh dengan tantangan dan kompetisi baru saja dimulai. Mahasiswa baru semester satu dituntut untuk dapat beradaptasi dengan cepat agar tidak ketinggalan dalam mengikuti Proses Belajar Mengajar (PBM). Umumnya, di awal pertemuan kelas para dosen pengampu mata kuliah membagikan Rancangan Pembelajaran Semester (RPS) untuk mahasiswanya sekaligus menerangkan deskripsi mata kuliah yang dijalani selama satu semester ini.
ADVERTISEMENT
Di dalam RPS yang dibagikan dosen pengampu tersebut, terdapat banyak sekali buku referensi yang dapat dijadikan rujukan tugas maupun bahan bacaan mahasiswa agar dapat memahami perkuliahan dengan baik. Sebagai seorang mahasiswa baru, tentunya mahasiswa akan dihadapkan pada dilema untuk memilih buku referensi mana yang paling representatif untuk dimiliki. Dari sekian banyak daftar buku referensi yang ada di dalam RPS, rasanya tentu tidak mungkin bagi mahasiswa untuk dapat memiliki semuanya. Mahasiswa juga harus cermat dalam memilih buku - buku tersebut agar dapat dengan optimal mempelajari mata kuliah yang telah dipilih.
Sumber: Pexels.com (Perspektif Dosen)
Sebagai seorang dosen, saya ingin membagikan beberapa tips untuk mahasiswa baru dalam memilih buku referensi yang tepat. Hal ini saya peroleh dari pengalaman dalam menggunakan buku - buku referensi untuk penelitian dosen. Masing - masing buku yang ada di pasaran maupun di perpustakaan mamiliki kelebihan dan kekurangan masing - masing. Berdasarkan pengalaman tersebut, ada beberapa tips yang perlu dipertimbangkan.
ADVERTISEMENT
1. Buku yang ditulis dari guru besar yang beken.
Masing - masing buku mata kuliah tentu ada yang ditulis oleh seorang guru besar yang sangat mumpuni di bidangnya. Buku tersebut akan dijadikan buku rujukan utama oleh dosen pengampu mata kuliah karena berbagai faktor. Umumnya kelengkapan isi serta penggunaan bahasa yang enak dibaca dan mudah dipahami menjadi alasan buku tersebut menjadi buku rujukan utama. Sebagai contoh, di dalam mata kuliah Pengantar Ilmu Komunikasi, buku yang ditulis oleh Prof. Deddy Mulyana merupakan buku wajib yang perlu dimiliki oleh mahasiswa ilmu komunikasi dalam memahami dasar - dasar keilmuan ilmu komunikasi. Saya juga meyarankan agar mahasiswa tidak perlu ragu untuk bertanya kepada dosen pengampu mata kuliah tentang buku mana saja yang direkomendasikan agar tidak keliru dalam memilih. Sebagai dosen pengampu mata kuliah, saya yakin para dosen tersebut paham buku mana yang sebaiknya dibaca oleh 'pemula'.
ADVERTISEMENT
2. Buku terjemahan yang menunjang mata kuliah.
Disamping buku - buku yang ditulis oleh guru besar yang beken, kita juga tidak bisa mengabaikan keberadaan buku terjemahan yang ditulis oleh penulis asing. Umumnya buku terjemahan akan menjadikan bahan referensi kita lebih 'berwarna'. Dari pengalaman saya dalam membaca buku terjemahan, penulis asing memiliki imajinasi unik dalam membahas sebuah konsep - konsep yang relevan dengan mata kuliah. Penulis - penulis mancanegara memiliki cara menulis yang cukup berbeda dengan penulis tanah air. Sepengetahuan saya, penulis mancanegara terutama dari Eropa maupun Amerika sangat gemar menulis konsep - konsep yang mereka rangkum dalam bentuk narasi yang cukup kompleks sehingga membaca buku yang mereka tulis memiliki tantangan tersendiri pula.
ADVERTISEMENT
3. Manfaatkan akses e-book gratis di perpustakaan
Perpustakaan di universitas umumnya sudah memiliki akses secara gratis terhadap e-book dari berbagai belahan dunia. Biaya untuk akses tersebut sudah sepenuhnya ditanggung oleh pihak kampus. Mahasiswa baru sedari awal sebaiknya mulai memanfaatkan e-book ini karena disamping menghemat biaya, umumnya e-book yang bisa diakses tersebut merupakan buku - buku referensi mutakhir. Memang sebagian besar dari e-book mengunakan bahasa Inggris, namun saya berasumsi bahwa mahasiswa 'jaman now' sudah memiliki kemampuan bahasa asing yang sangat mumpuni sehingga bisa memahami pesan - pesan yang disampaikan di dalam e-book tersebut dengan baik. Sebagai seorang dosen, saya juga selalu menyelipkan beberapa e-book di dalam daftar buku referensi pada RPS. Mengapa demikian? Saya yakin bahwa dengan menggunakan e-book, mahasiswa akan memiliki perspektif yang lebih beragam dalam memahami mata kuliah yang telah dipilih serta mengasalah kemampuan reading mahasiswa yang akan berguna di masa depan mereka kelak. Memang dalam memahami buku dalam bahasa asing membutuhkan usaha yang lebih dibandingkan dengan membaca buku berbahasa Indonesia, namun perlu kita pertimbangkan bahwa penguasaan bahasa asing dengan baik juga akan memudahkan kita dalam berinteraksi dengan masyarakat internasional.
ADVERTISEMENT