Konten dari Pengguna

Universitas Andalas Melakukan Kerjasama Internasional

Diego
Dosen Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Andalas
29 September 2024 9:28 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Diego tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Universitas Andalas Menjalin Kerjasama Secara Internasional

Sumber: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Universitas adalah salah satu wadah utama bagi generasi muda untuk mengembangkan potensi dan memperluas wawasan mereka. Tidak hanya sebagai tempat menuntut ilmu, kampus juga berfungsi sebagai jembatan untuk mengenalkan mahasiswa pada dunia global. Saat ini, kampus tempat saya mengajar di Universitas Andalas tengah kedatangan salah satu delegasi kampus dari negara tetangga Malaysia. Seperti yang kita ketahui, Malaysia saat ini menjadi salah satu destinasi pendidikan yang terbaik di Asia. Kontingen Malaysia tersebut datang dalam jumlah belasan mahasiswa lengkap dengan satu dosen pendamping yang merangkap sebagai wakil dekan kemahasiswaan. Berikut saya jabarkan mengenai hasil diskusi kami dengan kampus Malaysia, dan hal apa saja yang saya rasa menarik untuk diinfokan mengenai kerjasama internasional antar kampus ini.
ADVERTISEMENT
Kedatangan tim mahasiswa dan dosen pendamping ini dalam rangka mewujudkan kegiatan student mobility di kampus mereka. Setiap tahunnya kampus - kampus di Malaysia mengirimkan perwakilan untuk mengunjungi kampus - kampus yang ada di negara lain dengan berbagai tujuan. Berdasarkan perbincangan kami dengan dosen pendamping kontingen Malaysia, setiap tahunnya mereka mengunjungi kampus di Indonesia yang memiliki peringkat baik untuk bisa bertukar pengalaman baik itu akademik maupun non akademik.
Selama sharing session yang kami lakukan, secara pribadi saya sebagai dosen 'lokal' mendapat banyak sekali tambahan pengetahuan tentang bagaimana tata kelola sebuah kampus yang sudah memiliki peringkat internasional tinggi. Tidak lupa, kami saling bertukar pendapat mengenai jantungnya sebuah program studi yaitu kurikulum. Dari diskusi tersebut, saya mendapatkan informasi bahwa beban Satuan Kredit Semester (SKS) di kampus mereka sudah banyak sekali dikurangi. Hal tersebut dilakukan agar mengurangi beban mahasiswa saat berkuliah sehingga mereka lebih leluasa untuk meningkatkan kompetensi agar lebih mudah diserap oleh pasar tenaga kerja.
Sumber: Pexels.com
Daya serap kampus - kampus di Malaysia akan mahasiswa internasional memang lebih tinggi dibanding negara kita. Menurut mereka, salah satu penyebabnya adalah banyaknya penggunaan bahasa Inggris di dalam kehidupan bermasyarakat di Malaysia. Sebagai salah satu bahasa internasional yang paling banyak dipakai, bahasa Inggris menjadi bahasa ke dua yang sering digunakan oleh masyarakat Negeri Jiran ini. Hal tersebut membuat banyak mahasiswa dari negara - negara di dunia terutama asia memilih Malaysia sebagai destinasi pendidikan lanjut mereka.
ADVERTISEMENT
Sebagai pendidik, saya dapat menangkap manfaat positif dari kegiatan student mobility yang dilakukan oleh kampus Malaysia ini. Berdasarkan hasil pengamatan saya, mahasiswa Malaysia lebih 'luwes' dalam berinteraksi dengan mahasiswa asing. Penguasaan bahasa Inggris mereka lebih baik dan kemampuan public speaking yang cukup mumpuni. Kegiatan student mobility ini akan memberikan pengalaman belajar yang berbeda - beda pada mahasiswa, membangun jaringan internasional, memperluas perspektif global dan yang pasti meningkatkan kepercayaan diri dan lain sebagainya.
Dari diskusi yang kami lakukan, terdapat banyak hal yang dirasa perlu diperbaki untuk kebaikan kampus tempat saya mengajar. Kampus Malaysia yang mendatangi kampus kami memang memiliki peringkat internasional yang jauh mengungguli kampus kami namun saya merasa keramahan mereka untuk berbagi ilmu membuat situasi menjadi sangat kondusif. Beban SKS sebagai syarat kelulusan di kampus - kampus Indonesia dirasa sangat banyak sehingga mahasiswa Indonesia terpaku pada muatan akademik saja. Sedangkan menurut mereka, dunia kerja sekarang ini tidak hanya membutuhkan kecerdasan kognitif saja. Keterampilan mahasiswa dalam bidang non akademik juga dibutuhkan dunia kerja agar terciptanya keseimbangan kemampuan calon karyawan yang akan diterima.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, mereka juga memberikan masukan akan pentingnya peningkatan keterampilan komunikasi antar budaya. Di dalam dunia kerja, karyawan yang ada tentunya berasal dari beragam latar belakang budaya. Dengan adanya kegiatan student mobility ini, mahasiswa akan lebih open minded dalam menghadapi segala macam perbedaan dan berusaha untuk menemukan solusi yang paling optimal. Kegiatan yang sedang dilakukan oleh kampus Malaysia ini secara langsung maupun tidak langsung melatih komunikasi antar budaya mahasiswa sehingga output yang dihasilkan adalah salah satunya terciptanya mahasiswa yang tahan akan culture shock. Sebagai bangsa Asia, kita selalu terikat akan aturan adat istiadat ketimuran yang mengedepankan budaya malu. Kegiatan student mobility ini akan melatih mahasiswa untuk mampu meletakkan budaya malu tersebut pada tempat yang sesuai.
ADVERTISEMENT
Terakhir, berdasarkan pengamatan saya bahwa kegiatan student mobility ini memberikan manfaat kemampuan beradaptasi dengan lingkungan baru dalam waktu yang relatif cepat. Menurut saya, kemampuan ini jarang dimiliki oleh mahasiswa yang lingkup pergaulannya 'lokal'. Pegaulan 'lokal' akan cepat tercipta kecocokan karena adanya kedekatan dan persamaan yang cukup banyak diantara dua individu. Namun hal ini berbeda apabila kita berinteraksi dengan masyarakat internasional, kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat membutuhkan tempaan yang cukup sehingga mahasiswa terbiasa untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.