Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Referensi Buku Homeschooling Wajib Baca dengan Paket Internet Cepat
9 Februari 2023 13:03 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Helena Safitri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Homeschooling bukan memindahkan sekolah ke rumah. Homeschooling berbeda dari School from Home seperti yang terjadi selama pandemi. Lalu yang benar bagaimana? Mari mengenal homeschooling melalui buku-buku homeschooling yang wajib dibaca para orang tua dengan paket internet cepat.
ADVERTISEMENT
Buku Homeschooling untuk Orang Tua
Tertarik dengan pendidikan alternatif homeschooling membuat saya mencari berbagai referensi. Apa itu homeschooling, mengapa keluarga memilih homeschooling, serta bagaimana praktik kesehariannya.
Saya mengikuti beberapa webinar, bertemu dengan para praktisi homeschooling, mencari referensi artikel di internet, serta membaca berbagai buku yang membahas homeschooling.
Berikut 5 buku parenting sebagai referensi homeschooling dalam bahasa Indonesia.
1. Warna-Warni Homeschooling
Warna-warni Homeschooling merupakan buku bertema homeschooling pertama yang saya baca. Saat itu saya masih kesulitan mencari buku homeschooling dalam bahasa Indonesia hingga ketemu buku, lebih tepatnya e-book, “Warna-Warni Homeschooling” melalui platform baca digital yang diakses dengan paket internet cepat.
Penulis dalam buku ini adalah para praktisi dan pemerhati homeschooling yaitu Dita Maulina (Surabaya), Dominika Oktavira Arumdati (Manchester, Inggris), Ellen Kristi (Semarang), Ines Setiawan (Tangerang), Loyniwati Kho (North Carolina, Amerika Serikat), Maria Magdalena (Sidoarjo), Ratu Vanda Wardani (Oregon, Amerika Serikat), Ria Heraldi (Palembang), Sumardiono (Jakarta), Yanuar Nugroho (Manchester, Inggris), Yayah Komariah (Jakarta), Yudi Arianto (Cilegon).
ADVERTISEMENT
Beragam alasan penulis memilih pendidikan informal homeschooling untuk anak-anaknya. Di sini diceritakan pula tantangan dan tips menjalani homeschooling.
2. Sukses Mendidik Anak ala Homeschooling
Awal mengenal buku ini dari ulasan yang ditulis seorang blogger. Lagi-lagi berkat surfing dengan paket internet cepat saya mudah mendapat referensi buku parenting terbaik.
Dari judulnya, saya berharap buku ini berisi kiat-kiat praktis menjalankan homeschooling. Namun ternyata buku “Sukses Mendidik Anak ala Homeschooling” berisi 185 ide kegiatan yang dapat dilakukan bersama anak. Ide-ide kegiatan ini cocok untuk anak usia dini hingga usia sekolah, bergantung keterampilan serta minat anak.
Buku karya Kusumastuti ini terbit saat pandemi sehingga memudahkan saya mendapat referensi kegiatan bermain dan belajar bersama anak selama di rumah saja. Manfaatnya untuk praktisi homeschooling dapat menerapkan ragam kegiatan dari buku ini sebagai media belajar bersama anak.
ADVERTISEMENT
3. Sekolah Alam Semesta
Buku Sekolah Alam Semesta lahir dari pengalaman Helenamantra menjalani homeschooling usia dini pada anaknya. Praktik homeschooling dibedakan untuk usia dini (0-6 tahun), usia sekolah (7 tahun ke atas), dan usia remaja.
Pada buku homeschooling Sekolah Alam Semesta dijelaskan pengertian homeschooling, ijazah, biaya, manfaat, hingga tantangan menjalani homeschooling usia dini.
Tak hanya itu, buku ini juga dilengkapi panduan 6 aspek perkembangan anak serta 100 lebih ide aktivitas yang dapat dilakukan orang tua dengan anak usia dini menggunakan barang-barang yang mudah didapatkan.
4. Aku Belajar Tapi Gak Sekolah
Buku referensi mengenal homeschooling satu ini unik karena antologi “Aku Belajar Tapi Gak Sekolah” ditulis oleh 20 anak homeschooling usia 10-17 tahun. Mereka tergabung dalam Klub Oase Teens, sebuah komunitas homeschooling di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Jika selama ini buku-buku homeschooling ditulis dari sudut pandang orang tua, bagaimana dengan anak-anak yang menjalani pendidikan sekolahrumah? Apakah mereka bahagia?
Saya membaca buku “Aku Belajar Tapi Gak Sekolah” dalam bentuk e-book dengan paket internet cepat sambil terkagum-kagum melihat hasil karya tulisan para remaja ini. Ada yang bercerita tentang keseharian homeschooling, dinamika anak-anak saat mengambil keputusan tersebut, sosialisasi, juga respon dari pihak sekitar mengenai keputusan mereka.
5. Pupus Putus Sekolah
Belajar homeschooling bisa lewat apa saja termasuk dengan membaca komik. “Pupus Putus Sekolah” merupakan judul komik yang saya ikuti di platform komik online.
Komik karya Kurnia Harta Winata menceritakan seorang anak SD bernama Pupus. Awalnya Pupus tinggal bersama neneknya. Ia membantu nenek menjaga warung di depan rumah. Pupus anak yang pintar, semangat belajar, dan kritis. Sayangnya Pupus putus sekolah karena neneknya meninggal. Kemudian, Pupus bertemu Profesor Suryo yang membantunya belajar.
ADVERTISEMENT
Awal membaca komik ini saya pikir bertema humor anak sekolah tetapi ternyata maknanya lebih dalam. “Pupus Putus Sekolah” membuat pembacanya berpikir ulang makna pendidikan, mengapa harus belajar, dan bagaimana cara belajar yang efektif. Hal ini erat kaitannya dalam homeschooling supaya tidak memindahkan sekolah ke rumah.
Melalui buku-buku homeschooling yang wajib dibaca para orang tua di atas saya memahami bahwa proses belajar bisa di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja, dan dari mana saja.
Mencari referensi homeschooling di masa kini semakin mudah dengan paket internet cepat IndiHome. Mau membaca e-book melalui internet atau berbelanja online buku-buku parenting andalkan saja koneksi internet stabil Telkom Indonesia. Kita bebas memilih promo paket IndiHome mulai dari Rp 200 Ribu-an perbulan. Tentunya mendukung proses belajar anak dari rumah, juga, kan!
ADVERTISEMENT
Dari kelima buku parenting di atas, mana yang sudah kamu baca? Punya buku referensi homeschooling lainnya? Tulis di kolom komentar, ya!