Chernobyl: Cerita yang Matang dengan Eksekusi yang Indah

Helinsa Rasputri
Bukan pecinta kopi
Konten dari Pengguna
21 Juni 2019 17:37 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Helinsa Rasputri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Petugas di Chernobyl diharuskan menggunakan masker saat memusnahkan tanaman setelah ledakan reaktor nuklir nomor empat (Dok. IMDb)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas di Chernobyl diharuskan menggunakan masker saat memusnahkan tanaman setelah ledakan reaktor nuklir nomor empat (Dok. IMDb)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketika menunggu musim akhir serial televisi kesayangan 'Game of Thrones', saya sempat dikagetkan dengan 'pemain baru' bernama 'Chernobyl', yang entah bagaimana bisa menarik perhatian berjuta pasang mata dan meramaikan dunia 9Gag.
ADVERTISEMENT
Tapi sebagai penggemar 'Game of Thrones', saya bersumpah setia untuk menonton GOT terlebih dahulu sebelum menonton serial lainnya. Dan, ya, saya menepati janji itu.
Butuh tiga hari bagi saya menonton 'Chernobyl', karena biasanya saya melakukannya sepulang bekerja. Bagi saya, karena film ini berbau sains, saya mesti menontonnya dalam mood yang baik dan kondisi yang fit, bukan tengah mengantuk atau kelelahan.
Deputy Chief Engineer, Anatoly Dyatlov, dalam 'Chernobyl'. (Dok. IMDb)
Setiap episode saya tonton dengan saksama. Johan Renck menurut saya benar-benar berhasil menyajikan Chernobyl sebagai serial yang indah, tanpa ada kesan terburu-buru.
Mulai dari episode pertama hingga terakhir, saya seakan mampu merasakan sakit setiap korban yang terpapar radiasi, kesedihan seorang istri yang melihat sendiri bagaimana pasangannya meregang nyawa akibat radiasi. Padahal ia pun tengah hamil dan pasangannya tidak tahu fakta itu.
ADVERTISEMENT
Saya melihat pengorbanan buruh batu bara yang berani mengorbankan hidup dan tubuhnya demi menyelamatkan penduduk Uni Soviet. Kekhawatiran para peneliti yang berusaha menyelamatkan penduduk, geram karena pemerintah setempat yang asyik berpolitik dan membiarkan rakyat menderita di bawah kebohongan dan rasa gengsi mereka.
Penyelam yang berusaha mematikan pompa dan mengeluarkan air untuk mencegah ledakan lumpur. (Dok. IMDb)
Bahkan adegan telanjang yang biasanya terlihat porno dieksekusi dengan baik dalam serial 'Chernobyl'. Saya bisa merasakan kecewa, ketika melihat orang yang dijagokan sebagai pahlawan ternyata punya andil dalam ledakan ini, walau tidak secara langsung.
Bagi saya 'Chernobyl' mampu menghadirkan cerita yang matang dengan eksekusi yang indah. Melekat dan terasa dalam. Parahnya, saya mesti mengakui bahwa 'Chernobyl' lebih mampu memuaskan saya ketimbang 'Game of Thrones'.
Ingin tahu lebih lanjut ulasan saya dan rekan saya, Hesti tentang 'Chernobyl'? Silakan nikmati podcast berikut ini. Tapi ingat, pastikan kamu telah menontonnya terlebih dahulu, karena tentunya akan ada banyak spoiler di dalamnya. Enjoy!
ADVERTISEMENT