Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Apakah Tampon Aman untuk Remaja? Ini Jawabannya!
10 Januari 2023 12:53 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Hello Ladies tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Begitu remaja mencapai masa menstruasi , mereka akan dihadapkan dengan banyak pilihan pembalut. Ada pembalut kapas biasa yang sering ditemukan di minimarket, ada pula menstrual cup.
ADVERTISEMENT
Di antara itu semua, hadir tampon yang menarik perhatian akhir-akhir ini. Namun, apakah tampon aman untuk remaja? Untuk mendapatkan jawabannya, simak dulu penjelasan soal tampon berikut ini.
Apa itu Tampon?
Secara historis, kata "tampon" berasal dari bahasa Prancis “tampion, ” yang artinya "potongan pakaian untuk menyumbat lubang". Jadi yap, tampon memang alat yang menyumbat vagina untuk menyerap darah haid.
Bentuknya silinder kecil tapi mampu menampung darah dalam durasi kurang lebih 3 jam. Setelah 3 jam, tampon harus dibuang dan diganti, sama seperti pembalut wanita biasa.
U.S. Food and Drug Administration (FDA) tidak mengizinkan tampon yang reusable. Satu-satunya tampon yang disetujui FDA hanya tampon sekali pakai.
Tampon reusable memang risky, karena dapat membawa risiko infeksi, seperti infeksi ragi, jamur, dan bakteri. Tapi dari segi bahan pembuatan tampon tergolong aman, kok.
ADVERTISEMENT
Masih menurut FDA, tampon yang disetujui terbuat dari katun, rayon, atau campuran keduanya. Serat penyerap pada tampon dibuat dengan proses pemutihan yang bebas unsur klorin, sehingga mencegah produk memiliki tingkat dioksin yang berbahaya (sejenis polutan yang ditemukan di lingkungan).
Apakah Tampon Aman untuk Remaja
Dirangkum dari kidshealth.org, remaja gadis mana pun yang sedang menstruasi dapat menggunakan tampon. Mungkin kamu khawatir dengan robeknya selaput dara, sebab tampon dimasukkan ke dalam vagina.
Namun, tampon tidak menyebabkan seorang gadis kehilangan keperawanannya. Hanya berhubungan seks yang bisa melakukannya. Meskipun penggunaan tampon memang terkadang dapat menyebabkan selaput dara meregang atau robek.
Hal lain yang justru perlu diwaspadai adalah Toxic Shock Syndrome (TSS). Menurut Nycobgyn, TSS adalah komplikasi kesehatan yang serius dan merupakan penyebab kematian 1 dari 100.000 wanita di AS setiap tahun.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah studi tahun 2105, tampon sebenarnya ditemukan menurunkan pertumbuhan produksi S aureus yang berbahaya dan Toxic Shock Syndrome 1 (TSST-1).
Namun, wanita yang menggunakan tampon selama lebih dari 8 jam menunjukkan peningkatan pertumbuhan S aureus yang signifikan, sehingga risiko mereka terjangkit TSS lebih besar.
Studi yang sama juga menguji menstrual cup , dan ditemukan bahwa menstrual cup menghasilkan pertumbuhan S aureus yang jauh lebih besar daripada tampon.
Insiden TSS pertama yang dilaporkan karena penggunaan menstrual cup diterbitkan pada tahun 2015 di Journal of Applied and Environmental Microbiology. TSS selalu menjadi sesuatu yang harus diperhatikan jika kamu ingin menggunakan tampon atau menstrual cup.
Penting untuk mengetahui cara penggunaan tampon yang benar. Baca baik-baik langkah menggunakan yang tertera di kemasan tampon. Rajinlah mengganti tampon setiap 3-5 jam sekali. Dengan begitu, risiko TSS bisa kamu hindari.
ADVERTISEMENT
(DEL)
Live Update