Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
16 Ramadhan 1446 HMinggu, 16 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Mengenal Pingitan, dari Tujuan hingga Hukumnya dalam Islam
5 Januari 2023 13:16 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Hello Ladies tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pingitan telah ada sejak dahulu dalam budaya Jawa. Calon pengantin akan dikarantina di rumah masing-masing sampai hari pernikahan tiba.
ADVERTISEMENT
Mungkin, budaya pingitan tidak relevan lagi dengan perkembangan zaman, sebab baik laki-laki maupun perempuan harus bekerja.
Namun, masih ada kok yang menerapkan budaya ini. Meski jangka waktu pingitannya tidak selama dahulu yang memakan waktu berbulan-bulan.
Pengertian dan Tujuan Pingitan Pengantin
Pingitan pengantin sendiri diartikan sebagai pelindung bagi calon pengantin, agar calon pengantin tidak tertimpa hal buruk atau terkena godaan. Calon pengantin diminta tidak bepergian ke luar kota dan tetap di rumah sampai hari pernikahan tiba.
Biasanya dalam masa-masa pingitan, calon pengantin akan mendapatkan pelatihan seputar rumah tangga. Dengan ini, diharapkan calon pengantin lebih siap memasuki babak baru kehidupannya.
Calon pengantin juga biasanya diberi treatment kecantikan agar tampil makin menawan di hari pernikahan. Khusus untuk wanita, biasanya proses pingitan juga jadi waktu untuk belajar memasak.
ADVERTISEMENT
Tujuan lain dari pingitan pengantin adalah agar diri selamat dari pengaruh orang lain yang berniat membubarkan acara pernikahan.
Pernikahan adalah kabar gembira, tapi mungkin ada beberapa orang yang tidak suka dengan kabar bahagia ini, jadi calon pengantin diharapkan berhati-hati.
Selain itu, tradisi pingitan juga dimaksudkan untuk memupuk rasa rindu bagi kedua calon mempelai. Dengan tidak saling ketemu selama beberapa minggu, calon pengantin akan makin rindu dan makin semangat ingin bertemu di hari pernikahan.
Pingitan juga menjadi momen untuk membangun rasa saling percaya dan melatih kesabaran. Dua poin yang penting banget untuk mengarungi bahtera rumah tangga.
Prosesi pingitan juga bisa menjadi ajang yang bagus untuk calon pengantin menikmati kebersamaan bareng keluarga. Pasalnya, setelah menikah kedua mempelai akan lebih banyak waktu bersama pasangan alih-alih keluarga. Calon pengantin pun biasanya akan tinggal di rumah berbeda.
ADVERTISEMENT
Kedua calon pengantin akan benar-benar sibuk jelang hari pernikahan. Momen ini akan menguras energi dan pikiran, tidak jarang memicu pertengkaran.
Dengan pingitan pula, calon pengantin bisa lebih menikmati waktu sendiri dan refleksi diri. Momen yang bagus untuk mengistirahatkan tubuh dan pikiran. Jadi, proses pingitan sebenarnya membawa cukup banyak manfaat.
Pingitan dalam Islam
Lantas bagaimana hukum pingitan dalam perspektif Islam?
Jika ditilik dari aktivitas pingitan, artinya pingit menjaga pengantin dari pergaulan yang haram. Calon pengantin tidak dibolehkan berkomunikasi dengan yang bukan mahram. Lalu pengantin diberikan pendidikan soal pernikahan.
Hal tersebut tentu sah-sah saja. Pingitan justru bagus karena mencegah calon pengantin mendekati zina, hal yang dilarang dalam Islam. Sebagaimana yang tertuang dalam firman Allah SWT:
ADVERTISEMENT
“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya itu adalah perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk” QS. Al-Isra [17];32
Jadi, pingitan tidak bertentangan dengan aturan Islam. Bahkan dianjurkan, ya. Semoga penjelasan ini membantu!
(DEL)