Pengertian Breakout dan Penyebabnya

Hello Ladies
Kumpulan berita dan informasi terkini seputar wanita, gaya hidup, kecantikan, dan karier.
Konten dari Pengguna
23 September 2022 6:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hello Ladies tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Breakout. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Breakout. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Breakout adalah kondisi kulit yang iritasi sehingga meradang. Peradangan tersebut biasanya berupa jerawat yang tumbuh secara tidak normal dan lama sembuh.
ADVERTISEMENT
Kondisi breakout tentunya mimpi buruk bagi semua beauty enthusiast. Pasalnya, perawatan untuk kulit breakout terbilang tricky, karena kulit jadi lebih rewel dibandingkan sebelumnya. Pun jika sembuh, seringnya meninggalkan bekas yang membuat seseorang kurang percaya diri.
Breakout ini beda dengan purging, ya, Ladies. Mungkin kamu juga sering mendengar istilah purging yang sering dikira breakout. Perbedaan keduanya secara umum terletak pada dua hal.
Breakout sendiri bisa dihindari dengan mengetahui penyebabnya. Jadi, kamu bisa menghindari penyebab yang memicu kulit menjadi breakout.
ADVERTISEMENT

Penyebab Kulit Breakout

Ilustrasi Breakout. Foto: Pixabay
Ada banyak penyebab breakout. Berikut penyebab kulit breakout dikutip dari Healthline. Yuk, hindari agar kulit senantiasa sehat bercahaya.

1. Stres

Sebenarnya, stres tidak secara langsung menyebabkan jerawat. Namun, stres memengaruhi tingkat keparahan jerawat. Saat seseorang stres, tubuhnya akan melepaskan corticotrophin-releasing hormone (CRH). CRH memicu pelepasan sitokin inflamasi dan meningkatkan produksi minyak. Nah, minyak berlebih dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat makin parah.

2. Diet

Jika kamu sedang diet dan mengalami breakout, jangan langsung salahkan skin care. Bisa jadi breakout tersebut terjadi karena kamu mengonsumsi makanan glikemik tinggi, misalnya roti putih, roti bagel, soda, minuman olahraga, dan jus buah.
Makanan tersebut susah untuk diproses sehingga meningkatkan kadar gula darah. Ketika kadar gula darah melonjak, tubuh memproduksi lebih banyak insulin. Peningkatan insulin berbanding lurus dengan produksi sebum, dan bisa memicu munculnya jerawat.
ADVERTISEMENT

3. Produk skin care dan makeup

Ilustrasi Skin Care Breakout. Foto: Pixabay
Produk skin care adalah yang paling sering menjadi penyebab breakout. Sharleen St. Surin-Lord, MD, dokter kulit bersertifikat di Washington, D.C. merekomendasikan penggunaan produk yang noncomedogenic, sehingga tidak menyumbat pori-pori.
Makeup juga berperan dalam menjadi penyebab breakout. Perhatikan produk makeup yang kamu gunakan. “Makeup berbahan dasar minyak, beberapa silikon, dan beberapa alas bedak cair dapat menyumbat pori-pori,” kata Sharleen St. Surin-Lord, MD.

4. Dehidrasi

Air dipercaya dapat membantu mengurangi jerawat dengan menjaga kulit tetap terhidrasi. Soalnya, kulit yang dehidrasi dapat memicu peningkatan produksi minyak, dan minyak berlebih dapat menyebabkan jerawat.
Makanya penting untuk menjaga diri senantiasa terhidrasi. Dalam sebuah studi tahun 2015, 49 perempuan minum tambahan 68 ons (2 liter) air setiap hari selama 30 hari, hasilnya menunjukkan bahwa kulit mereka menjadi lebih terhidrasi. Penelitian dari 2018 juga menemukan bukti bahwa minum lebih banyak air bermanfaat meningkatkan hidrasi dan elastisitas kulit.
ADVERTISEMENT

5. Menyentuh kulit wajah

Menyentuh wajah dengan tangan atau menempelkan handphone ke kulit wajah dapat mentransfer bakteri ke kulit, sehingga meningkatkan kemungkinan berjerawat.
Tidak mencuci sarung bantal setiap minggu juga dapat memindahkan bakteri, kotoran, dan produk perawatan rambut ke wajahmu. Hal tersebut dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan munculnya jerawat.

6. Kurang tidur

Saat tidur, energi tubuh akan dipulihkan, sel-sel beregenerasi, suplai darah meningkat ke otot dan tulang, jaringan akan tumbuh dan diperbaiki, serta sistem kekebalan tubuh akan menguat.
Jadi, kalau kamu kurang tidur, kamu akan stres. Lalu, kembali ke poin nomor satu tadi, stres dapat meningkatkan produksi minyak di kulit.
Stres juga membuat seseorang lebih rentan untuk mengonsumsi makanan tidak sehat yang dapat menyebabkan atau memperburuk jerawat.
ADVERTISEMENT
(DEL)