Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Perbedaan Kimono dan Yukata, Dua Pakaian Tradisional Jepang
29 Oktober 2021 17:07 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Hello Ladies tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ladies, siapa yang belum tahu perbedaan kimono dan yukata asal Jepang ? Meski keduanya merupakan pakaian tradisional Jepang, masing-masing memiliki karakteristik sendiri.
ADVERTISEMENT
Ketika sekilas melihat, mungkin keduanya enggak tampak berbeda. Padahal, perbedaannya dapat ditelusuri dari pola, bentuk, warna, dan material. Ditambah masing-masing pakaian ini juga digunakan pada kesempatan yang berbeda.
Apabila kamu masih penasaran dengan kimono dan yukata, simak ulasan berikut, ya.
Perbedaan Kimono dan Yukata
Dikutip dari berbagai sumber, berikut perbedaan kimono dan yukata:
1. Bentuk pakaian
Pertama, perbedaan kimono dan yukata dapat ditelusuri dari bentuknya yang terdiri dari dua aspek, yakni bagian kerah dan lengan. Terkait kerah, kimono umumnya memiliki bentuk yang lembut dan lebar, sedangkan yukata memiliki kerah yang kecil dan kaku.
Selain itu, kimono setidaknya memiliki dua kerah, di mana satu terletak dekat pada leher dan lainnya menjadi lapisan bawah yang disebut dengan juban collar. Sementara, yukata tak menampilkan juban collar, tetapi terdapat hiasan dan aksen yang cantik pada kerah.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, bentuk lengan kimono biasanya menandakan sesuatu mulai dari umur dan status pengguna, atau kepentingan upacara. Misalnya, lengan kimono yang sangat panjang menandakan wanita yang belum menikah sesuai tradisi Jepang.
Akan tetapi, lengan kimono cenderung memiliki ukuran yang medium, sedangkan yukata memiliki ukuran lengan yang tak melebihi 50 cm dan tak pernah menyentuh lantai.
2. Bahan pakaian
Secara tradisional , yukata terbuat dari katun karena katun merupakan bahan yang ringan dan nyaman. Terlebih bahan katun lebih mudah kering sehingga cocok untuk pemakaian di musim panas.
Kini, banyak rancangan yukata modern yang menggunakan bahan kain sintetis. Dengan begitu, ini menjadi lebih efisien dalam mencegah keringat pada tubuh.
Di sisi lain, kimono tradisional terbuat dari bahan yang lebih tebal dan mahal. Ditambah lapisan luar kimono terbuat dari bahan sutra yang tebal. Maka dari itu, kimono lebih cocok digunakan di musim dingin.
ADVERTISEMENT
3. Aksesori
Sebagai pelengkap kimono dan yukata, terdapat aksesori bernama obi-belt yang menyerupai ikat pinggang. Terdapat pula beberapa variasi dari obi-belt, di antaranya ‘heko obi’ yang menampilkan ikat pinggang berbentuk syal yang dililitkan pada bagian tengah pakaian, ‘obi jime’ yang menampilkan tali rafia kecil dengan ornamen di tengah, atau ‘obi’ biasa yang terlipat di bagian depan pakaian.
Namun, variasi terakhir hanya tampak pada penggunaan yukata karena ini bukan merupakan pilihan aksesoris yang umum untuk melengkapi kimono.
4. Pelengkap alas kaki
Terakhir, kedua pakaian tradisional ini akan dilengkapi dengan alas kaki berupa sandal yang bernama geta atau zori. Akan tetapi, pengguna kimono cenderung menambahkan kaus kaki. Alhasil, tampilan kimono tampak lebih formal.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, pengguna yukata tidak akan menggunakan kaus kaki sama sekali. Dengan begitu, penampilan ini terkesan lebih bebas dan sederhana. Hal ini serupa dengan gaya yukata yang ringan dan informal.
5. Waktu pemakaian
Perlu kamu ingat bahwa kimono dan yukata memiliki waktu pemakaian yang berbeda. Sering kali yukata digunakan pada bulan-bulan musim panas karena gayanya yang simpel dan ringan. Jadi, kamu dapat memakainya untuk kegiatan informal seperti festival atau keseharian.
Sementara, gaya kimono lebih elegan dan mewah. Makanya, kimono cenderung ditemukan pada berbagai acara formal. Misalnya, pemakaman, pernikahan, atau wisuda.
Nah, itu dia perbedaan kimono dan yukata. Semoga informasi ini bermanfaat buat kamu, ya.
(AH)