Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Perbedaan Physical dan Chemical Exfoliator, Jangan Salah Pilih!
22 September 2022 13:14 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Hello Ladies tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sebenarnya, tubuh secara alami akan melepaskan sel kulit mati setiap bulan. Namun, terkadang ada sel kulit mati yang tidak terangkat dan menumpuk di permukaan kulit. Penumpukan sel kulit mati yang dibiarkan tanpa perawatan akan menimbulkan berbagai masalah kulit, mulai dari kulit kusam, pori-pori tersumbat, hingga jerawat.
ADVERTISEMENT
Tapi jangan khawatir, Ladies, karena ada produk eksfoliasi yang banyak dijual untuk membantu pengangkatan sel kulit mati di wajah. Produk eksfoliasi sekurang-kurangnya memiliki empat manfaat, yakni mencegah jerawat, meratakan warna kulit, tekstur kulit menjadi lebih halus, dan mempercepat pergantian sel kulit sehingga tampilan lebih awet muda.
Rutin melakukan eksfoliasi juga bisa membantu meningkatkan efektivitas produk skin care kamu yang lain, seperti pelembap dan serum. Kandungan produk tersebut akan menyerap ke kulit lebih dalam sehingga memberi manfaat yang lebih maksimal.
Kamu bisa rutin eksfoliasi setidaknya tiga kali dalam satu minggu. Eksfoliasi terlalu sering tidak dianjurkan, karena dapat meningkatkan produksi minyak pada wajah. Perhatikan pula kondisi kulit dan jenis eksfoliator yang digunakan untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk eksfoliasi.
ADVERTISEMENT
Jenis eksfoliator ada dua, yakni physical exfoliator dan chemical exfoliator. Keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Simak uraiannya di bawah ini.
Perbedaan Physical dan Chemical Exfoliator
Perbedaan antara physical dan chemical exfoliator bisa kamu ketahui jika mengerti definisi masing-masing produk exfoliator ini.
1. Physical Exfoliator
Physical exfoliator menggunakan produk berupa face scrub, konjac sponge, cleansing brush atau clothing wash untuk mengangkat sel kulit mati. Kamu cukup menggosok wajah secara lembut dengan produk tersebut. Gerakan menggosok itu akan meningkatkan aliran darah ke area wajah dan membuat wajah sehat bercahaya. Hasil dari physical exfoliator juga bisa lebih cepat terlihat.
Namun, physical exfoliator sifatnya cenderung abrasif karena menggunakan alat khusus seperti yang disebutkan di atas. Produk abrasif bisa menyebabkan robekan mikro pada permukaan kulit jika kamu menggosok wajah terlalu kasar. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan physical exfoliator satu hingga dua kali seminggu.
ADVERTISEMENT
Penggunaan physical exfoliator juga tidak disarankan untuk pemilik kulit sensitif. Sebaliknya, perawatan ini akan cocok untuk kamu yang berkulit tebal dan berminyak.
2. Chemical Exfoliator
Sesuai namanya, chemical exfoliator menggunakan bahan-bahan kimia untuk mengangkat sel kulit mati, seperti AHA atau BHA. Cara kerja chemical exfoliator adalah memutuskan ikatan antara sel-sel kulit sehingga sel kulit mati dan kotoran lainnya dapat dengan mudah dibilas.
Chemical exfoliator bisa menembus hingga lapisan kulit terdalam, utamanya untuk produk yang berbahan dasar BHA. Berikut perbedaan bahan-bahan chemical exfoliator.
Alpha Hydroxy Acid (AHA) bekerja dengan cara melarutkan ikatan protein antara sel-sel kulit mati sehingga mudah dibersihkan dari permukaan kulit. Glyclic acid dan lactic acid adalah AHA yang paling populer. Karena sifat AHA yang larut dalam air, bahan ini cocok untuk kamu yang memiliki kulit kering.
ADVERTISEMENT
BHA tidak hanya baik untuk pengelupasan kulit, tetapi juga memiliki sifat anti-bakteri dan anti-inflamasi. Jadi, untuk kulit yang berjerawat dan berminyak, bahan ini cocok untukmu. Salicylic acid adalah jenis BHA yang paling populer.
Itulah penjelasan tentang produk exfoliator. Pilih yang sesuai dengan kondisi kulitmu, ya, Ladies.
(DEL)