Konten dari Pengguna

Manajemen Perusahaan PT. Unilever Indonesia

helmi
Helmi Mahasiswa Universitas Pamulang
10 Desember 2022 15:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari helmi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Logo perusahaan PT. Unilver Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Logo perusahaan PT. Unilver Indonesia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
II.1. Profil Singkat PT. Unilever Indonesia
PT. Unilever Indonesia merupakan perusahaan swasta yang berdiri pada 5 Desember 1933 yang juga didirikan sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.
ADVERTISEMENT
Nama perusahaan kemudian diubah menjadi PT Unilever Indonesia Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980. PT. Unilever Indonesia merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi produk-produk kebutuhan konsumen. PT. Rangkaian Produk Unilever Indonesia mencangkup brand-brand ternama yang disukai di dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Walls, Blue Band, Royco, Bango, dan lain-lain. Perusahaan ini telah memperkerjakan ± 206.000 pekerja dan memproduksi lebuh dari 400 brand yang terdiri dari makanan, minuman, pembersih, dan konsumen pribadi. Perusahaan ini bertujuan untuk memasyarakatkan kehidupan yang berkelanjutan (kehidupan yang ramah lingkungan dan memberikan manfaat sosial).
ADVERTISEMENT
Saham perseroan pertama kali ditawarkan kepada masyarakat pada tahun 1981 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia seja 11 Januari 1982. Pada akhir tahun 2009, saham perseroan menempati peringkat ketujuh kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia. Perseroan memiliki dua anak perusahaan : PT Anugrah Lever (dalam likuidasi), kepemilikan Perseroan sebesar 100% (sebelumnya adalah perusahaan patungan untuk pemasaran kecap) yang telah konsolidasi dan PT Technopia Lever, kepemilikan Perseroan sebesar 51%, bergerak di bidang distribusi ekspor, dan impor produk dengan merek Domestos Nomos.
II.2. Visi Dan Misi PT. Unilever Indonesia
Visi Perusahaan PT. Unilever Indonesia
PT. Unilever terfokus pada consumer, costumer dan community. Hingga kemudian muncul visi dari PT. Unilever yaitu To become the first choice of consumer, costumer and community (untuk menjadi pilihan pertama bagi konsumen, pemasok, dan komunitas).
ADVERTISEMENT
Misi Perusahaan PT. Unilever Indonesia
(1) Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasi konsumen
(2) Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan,konsumen dan komunitas
(3) Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses
(4) Menjadi perusahaan terpilih bagi orang - orang dengan kinerja yang tinggi
(5) Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan memberikan imbalan di atas rata - rata karyawan dan pemegang saham.
II.3. Proses Manajemen Sumber Daya Manusia PT. Unilever Indonesia
Manajemen sumber daya manusia (SDM) berkisar pada pengadaan, penggunaan dan pemeliharaan sumber daya manusia, perlu disiapkan sistem yang handal agar ketiga pokok kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar. Tahap pengadaan mencakup perencanaan SDM, rekrutmen, seleksi dan orientasi. Tahap penggunaan perlu kesesuaian antara kemampuan SDM dan apa yang menjadi tugas serta tanggung jawabnya. Juga perlu diperhatikan hal-hal mengenai kesempatan memperoleh pelatihan dan pendidikan, supervisi, penilaian kinerja, imbalan serta jaminan perlindungan dan kesehatan kerja. Terakhir, pada tahapan pemeliharaan sumber daya manusia tujuannya adalah bagaimana agar karyawan merasa puas bekerja.
ADVERTISEMENT
Salah satu kekuatan Unilever ada pada kualitas sumber daya manusia. Unilever secara rutin merekrut lulusan baru dari universitas terbaik yang diberikan pelatihan sistem produksi, pemasaran dan keuangan selama tiga bulan. Mereka ditraining terlebih dahulu di berbagai bidang seperti manufaktur, pemasaran, penelitian dan pengembangan. Saat ini tenaga kerja yang diserap oleh Unilever secara langsung berjumlah 3.000 orang ini belum termasuk tenaga kerja tidak langsung. Total tenaga kerja yang terserap berjumlah 25.000 orang. Jika diansumsikan satu orang memiliki empat anggota keluarga maka perusahaan menanggung nasib sekitar 100.000 orang.
PT Uniliver Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang terkenal dengan manajemen SDM nya yang mumpuni. Hal tersebut dibuktikan dengan setiap tahunnya PT uniliver sengaja merekrut orang-orang terbaik dari berbagai perguruan tinggi ternama. PT uniliver juga memiliki program manajemen SDM sendiri yang disebut dengan program latihan kerja atau LATKER. Program latihan kerja ini dibentuk dengan tujuan untuk meminimalisir terjadinya ketidakmerataan sumber daya manusia dalam perusahaan. Program latihan kerja ini akan diberikan setelah PT uniliver berhasil merekrut beberapa orang yang akan berkarir bersama Uniliver. Program latihan kerja yang diberikan dibagi dalam 2 kegiatan. Kegiatan pertama yaitu menempatkan calon tenaga kerja pada tempat kerja yang sebenarnya, dimana dalam tempat tersebut calon tenaga kerja akan dilatih dan didampingi oleh pembimbing tentang cara bekerja yang benar dan langsung pada target. Kegiatan kedua yaitu ceramah seperti perkuliahan mengenai seluk beluk berkarir di PT Uniliver.
ADVERTISEMENT
II.4. Proses Manajemen Pemasaran PT. Unilever Indonesia
Ada empat komponen pokok bidang pemasaran yang dapat dikendalikan perusahaan yang kita kenal dengan sebutan 4P (Product, Price, Place, dan Promotion), termasuk pula kondisi persaingan. Adapun strategi pemasaran yang telah digunakan oleh Perusahaan Unilever Indonesia berdasarkan 4 komponen tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Produk (Product)
Dari segi produk, PT Unilever Indonesia melakukan diversifikasi atau segmentasi produk yang merupakan proses pembedaan suatu produk atau jasa untuk membuatnya lebih menarik terhadap suatu pasar sasaran tertentu. Hal ini dilakukan untuk bisa membidik berbagai segmen pasar. Strategi pemasaran Unilever menciptakan brand masing-masing pada setiap produk, sehingga membagi pasar produk sabunnya dalam 3 merek, seperti pada salah satu produk yaitu Lux (untuk kecantikan wanita dengan segala manfaat dari sabun Lux), Lifebuoy (Kesehatan-keluarga) dan Dove (kecantikan sejati karena cantik itu tidak mengenal usia, ras dan batasan yang lain serta menonjolkan keistimewaan formulanya yang hingga kini belum bisa dicontoh oleh produsen sabun dimanapun)
ADVERTISEMENT
2. Harga (Price)
Dikarenakan terdapat diversifiasi produk, maka harga yang ditawarkan oleh PT Unilever Indonesia sangat bervariatif. Setiap produk yang dijual oleh PT Unilever Indonesia memiliki harga yang berbeda tergantung pada ukuran produknya. Adanya perbedaan tingkatan harga sesuai dengan ukuran produk, menjadikan konsumen dapat membeli produk sesuai dengan kemampuan keuangan yang dimiliki. Misalnya pada produk pasta gigi yang dipoduksi oleh perusahaan Unilever: Konsumen dilayani dengan berbagai produk yang memiliki pilihan yang berbeda.
3. Tempat (Place)
Tempat yang digunakan untuk memasarkan produk dari Unilever bervariasi sehingga tidak terbatas pada satu sektor saja. Adapun tempat yang di gunakan untuk memasarkan produk terdiri dari berbagai sektor seperti: mall, mini market bahkan sampai warung-warung yang ada di pedesaan. Hal tersebut dilakukan agar dapat menjangkau semua segmen/kalangan untuk membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
ADVERTISEMENT
4. Promosi (Promotion)
Promosi yang di lakukan oleh perusahaan Unilever meliputi:
(a) Iklan (Advertising)
Advertising atau iklam merupakan sebuah pesan secara persuasive untuk dikomunikasikan melalui penyampaian secara umum (non-personal). Beberapa pesan dalam pengiklanan didesain untuk berkomunikasi dengan orang-orang di suatu Negara atau pasar. Iklan yang dilakukan oleh PT Unilever Indonesia guna memasarkan produk-produknya melalui media elektronik maupn cetak seperti melakukan periklanan di televisi, radio, internet, outdoor print ad, billboard serta majalah. Hal ini dilakukan PT unilever guna menginformasikan produk-produk serta promosi yang ada guna menarik minat para konsumen dan mengingatkan terus menerus akan keberadaan produk Unilever.
ADVERTISEMENT
(b) Promosi Melalui Personal Selling
Personal selling adalah interaksi antara individu saling bertemu muka yang dituju untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain. PT Unilever melakukan promosi personal selling pada produk-produk kosmetik seperti Rumah Cantik Citra. Hal ini bertujuan untuk memberikan wadah bagi para calon konsumen untuk berkonsultasi mengenai produk yang di tawarkan unilever. Selain itu interaksi langsung kepada calon konsumen untuk mempresentasikan produk unilever, serta menerima saran dari para konsumen.
ADVERTISEMENT
II.5. Proses Manajemen Keuangan PT. Unilever Indonesia
Unilever saat ini sedang fokus melakukan pertumbuhan organik seperti peningkatan omset penjualan, laba perusahaan dan menekan struktur biaya. Namun tidak menutup kemungkinan melakukan pertumbuhan anorganik. Sepanjang kiprahnya di Indonesia, Unilever telah empat kali mengakuisisi merek. Akuisisi teh celup Sari Wangi dilakukan tahun 1990, Yoohan (dengan berbagai merek seperti Molto, Trisol, Whipol) tahun 1998, kecap Bango tahun 2000 dan Taro tahun 2003. Dalam melakukan akuisisi, Unilever selalu menggunakan dana keuangan internal, tidak perlu injeksi dana kantor pusat. Ia menekankan, akuisisi hanya akan dilakukan jika bisa mendukung bisnis utama Unilever yang telah ada.
Unilever tidak akan keluar dari bisnis utamanya, memproduksi dan memasarkan barang-barang konsumer. Strategi manajemen keuangan Unilever dilakukan melalui pendirian kantor pemasaran Unilever Indonesia ke berbagai negara seperti Singapura, Jepang dan Australia. Sabun Lux buatan Rungkut, ice cream Wall’s dan teh Sari Wangi buatan made in Cikarang bisa ditemukan di ketiga negara ini. Total ekspor produk Unilever Indonesia mencapai 6% dari omset penjualan.
ADVERTISEMENT
II.6. Proses Manajemen Operasional PT. Unilever Indonesia
Strategi Manajemen Operasional Unilever adalah penyertaan, merangkul perbedaan, menciptakan kemungkinan dan berkembang bersama-sama untuk bisnis yang lebih baik kinerjanya. Perusahaan merangkul keragaman dalam tenaga kerja. Ini berarti memberikan perhatian penuh dan adil kepada semua pemohon dan pembangunan berkelanjutan semua karyawan tanpa memandang jenis kelamin, kebangsaan, ras, kepercayaan, cacat, atau status sosial. Keanekaragaman memainkan peranan penting dalam memastikan perusahaan memahami kebutuhan konsumen. Produktivitas kerja yang berusaha ditingkatkan dari tahun per tahun dengan melatih SDM dalam bidang produksi dan keuangan.
II.7. Proses Manajemen Sistem Informasi Manajemen Strategik PT. Unilever Indonesia
Sistem Informasi Manajemen pada PT. Unilever ada tiga bagian, yaitu:
1. CRM (Customer Relationship Management)
ADVERTISEMENT
CRM diartikan sebagai satu kesatuan penjualan, pemasaran dan strategi pelayanan yang mencegah terjadinya aktivitas pekerjaan yang tidak terkoordinasi antar bagian dengan baik dan itu tergantung pada aksi–aksi perusahaan yang terkoordinasi. CRM berkonsentrasi pada apa yang dinilai oleh pelanggan, bukan pada apa yang perusahaan ingin jual. Sasaran dari kerangka kerja bisnis CRM adalah menggunakan hubungan yang ada untuk meningkatkan penghasilan, menggunakan informasi yang terintegrasi untuk pelayanan yang baik, memperkenalkan konsisten, proses dan prosedur chanel yang replicable. Keuntungan penggunaan CRM pada PT. Unilever Tbk yaitu servis yang lebih cepat, mengurangi harga, memperbesar keuntungan, mempunyai rasa memiliki, meningkatkan koordinasi tim, tingkat kepuasan pelanggan menjadi lebih tinggi, meningkatkan loyalitas pelanggan.
2. IMC (Intergrated Marketing Communication)
ADVERTISEMENT
PT Unilever menggunakan strategi Komunikasi Pasar Terpadu atau Integrated Marketing Communication (IMC). Strategi ini berupaya untuk memadukan dan mengkoordinasikan semua saluran komunikasi untuk menyampaikan pesan secara jelas, konsisten, dan berpengaruh kuat terhadap perusahaan dan produknya. IMC adalah konsep dari perencanaan komunikasi pemasaran yang memperkenalkan nilai tambah dari rencana komprehensif yang mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin komunikasi, contohnya periklanan umum, respon langsun, sales promotion, dan public relations. IMC dalam arti yang sederhana adalah proses dari pengelolaan customer relationships atau hubungan pelanggan yang menggerakkan brand value. IMC dalam arti yang spesifik adalah proses yang mempunyai fungsi bersilang dalam menciptakan dan memelihara hubungan yang menguntungkan antara customer/pelanggan dan stakeholder lain dengan mengontrol dan mempengaruhi secara strategis semua pesan yang terkirim kepada kelompok ini serta menggerakkan dialog dengan maksud tertentu kepada mereka. Prinsip dasar dari IMC sendiri adalah komunikasi. IMC berusaha memaksimalkan pesan positif dan meminimalkan pesan negative dari suatu produk dengan sasaran menciptakan dan menyokong hubungan antar produk. IMC juga mempunyai hubungan jangka panjang yaitu membangun dan memperkuat produk itu sendiri. Hubungan antar produk yang positif akan menghasilkan laba dan meningkatkan nilai dari pemegang saham perusahaan tersebut.
ADVERTISEMENT
3. CSR (Corporate Social Responsibility)
CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggungjawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada.Contoh tanggung jawab yang dilakukan, mulai dari melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa untuk anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut.
Manfaat dari CSR
1. Meningkatkan Citra Perusahaan
2. Memperkuat “Brand” Perusahaan
3. Mengembangkan Kerja Sama dengan Para Pemangku Kepentingan
4. Membedakan Perusahaan dengan Pesaingnya
5. Menghasilkan Inovasi dan Pembelajaran untuk Meningkatkan Pengaruh Perusahaan
ADVERTISEMENT
6. Membuka Akses untuk Investasi dan Pembiayaan bagi Perusahaan
7. Meningkatkan Harga Saham
II.8. Proses Manajemen Sistem Pengendalian PT. Unilever Indonesia
Pengendalian atau pengawasan dimaksudkan untuk lebih menjamin bahwa semua kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan hendaknya didasarkan pada rencana yang telah disepakati, sehingga sasaran tidak menyimpang atau keluar dari batas-batas toleransi. Tiga pengujian dapat digunakan untuk mengevaluasi pilihan strategi terbaik, yakni :
1. Goodness of Fit Test
Strategi yang baik harus benar-benar cocok terhadap kondisi industri dan kompetisi, peluang dan ancaman pasar, dan aspek lain dari lingkungan eksternal perusahaan. Pada sisi lain, ia juga harus selaras dengan kekuatan dan kelemahan sumber daya, kompetensi, dan kemampuan kompetitif perusahaan .
ADVERTISEMENT
2. Competitive Advantage Test
Strategi yang baik harus mampu menigkatkan daya saing perusahaan.
3. Perfomance Test
Strategi yang baik harus mampu meningkatkan kinerja perusahaan. Dua jenis peningkatan kinerja yang paling sering dikatakan mengenai kemampuan strategi adalah : meningkatkan profitabilitas serta meningkatkan kekuatan kompetitif perusahaan dan posisi pasar dalam jangka panjang.
II.9. Proses Manajemen Audit PT. Unilever Indonesia
Audit Internal merupakan suatu jaminan independen dan obyektif serta merupakan aktivitas konsultasi yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan operasi Perusahaan (PT Unilever Indonesia). Kegiatan ini membantu Perusahaan mencapai tujuannya dengan membawa pendekatan yang sistematis dan disciplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas manajemen risiko, proses pengendalian dan proses tata kelola. Departemen Audit Internal (Departemen) dipercaya untuk mengemban tanggung jawab untuk mengevaluasi dan disarankan melakukan peningkatan efektifitas manajemen risiko, pengendalian dan proses pengendalian dan proses tata kelola terhadap Perusahaan sehingga tujuannya tercapai. Departemen Audit Internal, yang dipimpin oleh Manajer Audit Group secara fungsional bertanggungjawab kepada Presiden Direktur. Manajer Audit Group ditunjuk dan diberhentikan oleh Presiden Direktur atas persetujuan Dewan Komisaris. Manajer Audit Group memastikan bahwa Komite Audit Perusahaan mendapat informasi yang diperlukan berkenaan dengan pelaksanaan audit yang dilakukan oleh Departemen. Manajer Audit Group tidak memiliki kuasa dan tugas eksekutif atau kuasa manajerial dalam Perusahaan kecuali kuasa dan tugas yang berkaitan dengan pengelolaan Departe
ADVERTISEMENT
Helmi, NIM : 22011200206, Mahasiswa Universitas Pamulang