Internet Desa: Akselerasi Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Desa

Hent AjoLeda
Staf Pengajar Program Studi Ilmu Pemerintahan, STPM Santa Ursula Ende
Konten dari Pengguna
15 Februari 2024 18:43 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hent AjoLeda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Internet Desa. Sumber Gambar: Kumparan.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Internet Desa. Sumber Gambar: Kumparan.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di era 4.0 yang terus berkembang, peran teknologi informasi dan komunikasi khususnya internet telah menjadi tulang punggung bagi banyak aspek kehidupan manusia. Jika dahulu, akses internet mungkin dianggap sebagai barang mewah yang hanya dinikmati oleh segelintir orang.
ADVERTISEMENT
Namun, seiring dengan kemajuan teknologi dan penyebaran akses internet yang semakin luas, pandangan tersebut telah berubah secara signifikan. Kini, internet telah merambah ke berbagai aspek kehidupan, mulai dari pekerjaan dan pendidikan hingga hiburan dan kesehatan maupun pemerintahan. Dengan internet, kita dapat terhubung dengan dunia luar, bekerja dari rumah, belajar secara daring, mengakses informasi, berkomunikasi dengan keluarga dan teman-teman, serta melakukan berbagai aktivitas lainnya.
Meskipun internet telah berperan sebagai alat yang vital dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan menjadi kebutuhan pokok bagi banyak orang, namun pemanfaatan atas akses internet belum dinikmati secara merata. Artinya masih terdapat kesenjangan yang signifikan dalam akses internet antara penduduk, baik di pedesaan maupun di perkotaan.
Di Indonesia menurut data dari Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII), distribusi akses internet masih tidak merata di seluruh wilayah. Jumlah individu yang menggunakan internet di Indonesia pada rentang waktu 2022-2023, mencapai 215,63 juta orang, mewakili sekitar 78,19 persen dari total populasi negara ini (Kompas.id, 03 Oktober 2023).
ADVERTISEMENT
Mayoritas pengguna internet berasal dari Jawa dan Sumatera, yang mengontribusikan lebih dari 78 persen dari total pengguna. Sebaliknya, di wilayah timur Indonesia seperti Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua, hanya sejumlah kecil penduduk yang memiliki akses ke internet.
Dengan demikian terlihat adanya disparitas yang signifikan antar wilayah di Indonesia, termasuk antara perkotaan dan pedesaan, dari 74.000 desa di Indonesia, masih terdapat sekitar 12.000 desa yang belum tersentuh jaringan internet. Selain itu, lebih dari 9.000 desa termasuk dalam kategori desa terdepan, tertinggal, dan terluar (3T) (Kompas.id, 03 Oktober 2023).
Untuk mengatasi masalah aksebilitas dan kesenjangan internet di seluruh wilayah khususnya di pedesaan, pemerintah telah mencanangkan program Internet Desa. Melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika menargetkan semua desa di Indonesia dapat terhubung dengan konektivitas digital atau terjamah koneksi internet pada 2025.
ADVERTISEMENT
Untuk mewujudkan itu, pihaknya memiliki berbagai program, mulai dari penyediaan akses internet hingga pembangunan BTS 4G dengan target pembangunan sekitar 5.000 menara BTS 4G. Melalui pembangunan menara BTS 4G diharapakan dapat memasok kecepatan internet tetap (fixed broadband) paling lambat 100 Mbps (https://cnnindonesia.com, 26 Oktober 2023).
Program Internet Desa tentunya menjadi berita gembira bagi desa-desa yang selama ini yang belum tersentuh jaringan internet. Dengan program akselerasi internet ke desa, diharapkan kemudian dapat menjadi katalisator untuk kemajuan desa.
Beragam Manfaat Internet Desa
Internet cepat tidak hanya tentang hiburan atau konektivitas sosial, tetapi juga tentang memberikan akses yang lebih baik terhadap pendidikan, informasi publik, layanan pemerintahan dan peluang ekonomi. Dengan kecepatan internet yang lebih tinggi, desa-desa akan dapat mengakses sumber daya pendidikan secara online dengan lebih efektif, meningkatkan kualitas pendidikan, mengakses layanan publik dan program pemerintah dan membangun ekosistem bisnis yang berkelanjutan di tingkat lokal.
ADVERTISEMENT
Berbagai studi yang dilakukan menunjukan bahwa, pemerataan akses internet dapat berdampak positif dalam memajukan desa. Dengan memberikan akses internet cepat ke desa-desa, pemerintah dapat membuka pintu bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di desa akan mendapatkan akses yang lebih baik untuk memasarkan produk mereka secara online, mencari informasi pasar, dan berkomunikasi dengan pelanggan potensial (Siwi Nugraheni, 2023).
Banyak cerita sukses yang dapat kita temukan, dimana geliat ekonomi desa yang tumbuh berkat seiring dengan akses pada internet. Semisalnya cerita sukses desa yang giat memfasilitasi kelompok tani, pemuda karang taruna, dan ibu-ibu PKK untuk mengelolah hasil pertanian, kemudian mengolahnya menjadi produk-produk unggulan dan dijual kepada konsumen melalui platform e-comers dan media social (Kompas.id, 28 November 2023).
ADVERTISEMENT
Temuan Siwi Nugraheni (2023) menunjukan hal serupa, semisalnya BUMDes Gelaranyar di Kabupaten Cianjur berhasil meningkatkan harga jual gula aren yang diproduksi oleh petani di desa mereka dengan memotong rantai pasokan dan menggunakan media sosial untuk memasarkan produk mereka. Di sisi lain, petani sayur di Desa Suntenjaya, Kabupaten Bandung Barat, telah berhasil menjangkau lebih banyak pembeli dengan bermitra dengan Sayurbox, sebuah aplikasi belanja sayur online, sehingga tidak hanya meningkatkan jangkauan pemasaran tetapi juga membuat harga produk lebih stabil  (Nugraheni, 2023).
Selain itu, dengan akses internet yang cepat juga dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kesadaran konsumen tentang produk-produk lokal UMKM dari desa. Melalui media sosial, situs web, dan platform e-commerce, UMKM desa maupun BUMDes dapat mengunggah informasi tentang produk-produk mereka, cerita di balik pembuatan produk, dan nilai tambah yang mereka tawarkan kepada konsumen. Ini tidak hanya membantu meningkatkan penjualan, tetapi juga membangun citra merek yang kuat dan meningkatkan kepercayaan konsumen.
ADVERTISEMENT
Selain akses internet bermanfaat bagi pengembangan ekosistem ekonomi dan bisnis di desa, internet juga bermanfaat bagi penduduk desa untuk mengakses informasi yang lebih cepat dan luas tentang layanan publik, kebijakan pemerintah, program pembangunan, dan berbagai hal lainnya yang dapat memengaruhi kehidupan mereka.
Studi Henri Subiakto (2013) menunjukan bahwa, internet memungkinkan pemerintah desa untuk menyediakan layanan publik secara online, seperti pembayaran pajak, pendaftaran penduduk, pemesanan layanan kesehatan, dan lain sebagainya. Hal ini dapat mengurangi birokrasi, waktu, dan biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan layanan publik, sehingga meningkatkan efisiensi dan kenyamanan bagi penduduk desa (Subiakto, 2013).
Demikian pun dengan pemerintah desa dapat mempublikasikan informasi tentang anggaran, kegiatan pembangunan, kebijakan publik, dan pengelolaan sumber daya secara transparan kepada masyarakat. Hal ini dapat membantu meningkatkan akuntabilitas dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa, sekaligus meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan publik.
ADVERTISEMENT
Meskipun program akselerasi internet ke desa menjadi katalisator untuk kemajuan desa, tidak dapat dipungkiri bahwa wilayah pedesaan seringkali dihadapkan pada sejumlah tantangan yang menghambat akses internet yang cepat dan merata, di antaranya, Pertama, infrastruktur yang kurang memadai. Keterbatasan infrastruktur seperti jaringan kabel dan menara sinyal seringkali membuat akses internet menjadi sulit atau bahkan tidak tersedia sama sekali di daerah pedesaan.
Kedua, biaya tinggi. Memasang infrastruktur internet di pedesaan seringkali membutuhkan biaya yang sangat tinggi bagi penyedia layanan. Faktor ini membuat sebagian penyedia layanan enggan untuk menjangkau daerah pedesaan karena dianggap tidak menguntungkan secara finansial.
Ketiga, literasi dan keterampilan digital. Di banyak kasus, penduduk pedesaan mungkin kurang teredukasi tentang pentingnya akses internet dan manfaatnya bagi kehidupan sehari-hari. Selain itu, kurangnya keterampilan digital juga bisa menjadi hambatan dalam memanfaatkan internet secara efektif.
ADVERTISEMENT
Pengelolaan Internet Desa Oleh BUMDES
Untuk mengatasi masalah dan tantangan tersebut, maka solusi inovatif pengembagan akses internet desa perlu dikelola oleh Bumdes (Badan Usaha Milik Desa). Bumdes sebagai lembaga ekonomi desa yang legal dan memiliki peran penting dalam meningkatkan usaha perekonomian masyarakat desa, baik yang berkembang menurut adat istiadat dan budaya setempat, maupun kegiatan perekonomian untuk di kelola masyarakat.
Sebagai pilar ekonomi di desa, Bumdes memiliki fungsi sebagai lembaga sosial (social institution) dan sekaligus komersial (commercial institution) yang dimiliki dan dikelola oleh masyarakat desa sendiri. Sebagai lembaga sosial dan komersil, Bumdes tidak hanya memberdayakan ekonomi lokal, tetapi juga memperkuat solidaritas dan kolaborasi di antara penduduk desa.
Dalam konteks ini, pengembangan internet desa sebagai unit usaha desa yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dapat menjadi langkah strategis bagi warga desa dalam meningkatkan akses internet di desa dengan harga yang terjangkau, sekaligus dapat menciptakan peluang pendapatan desa (PADES).
ADVERTISEMENT
Bumdes dapat bekerja sama dengan pihak ketiga (perusahaan provider internet) untuk memberikan akses internet kepada warga desa. Salah satu bentuk layanan yang dapat ditawarkan misalnya adalah Wifi Desa dengan layanan hotspot di tempat-tempat umum, atau menjual voucher akses internet khusus untuk pelaku usaha lokal.
Layanan internet dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan ekonomi masyarakat desa. Tentunya, sebelum memutuskan untuk membangun internet desa, Bumdes perlu perlu memiliki model bisnis yang baik dan memiliki alalisis usaha, termasuk menentukan modal yang dibutuhkan dan estimasi waktu yang diperlukan. Dengan mengembangkan internet desa melalui Bumdes maka warga desa dapat membuka peluang pemasaran online produk unggulannya, meningkatkan pelayanan desa, meningkatkan keterbukaan informasi, dan memberikan edukasi dan literasi bagi masyarakat desa.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, program Internet Desa bukan hanya memberikan akses internet, tetapi juga menjadi wadah untuk pemberdayaan masyarakat desa secara keseluruhan. Melalui kolaborasi yang kuat antara pemerintah desa, Bumdes, pihak ketiga, dan masyarakat, internet desa dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat di era digital ini.