Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK): Antara 'Cobaan' dan 'Coba-coba'
7 Oktober 2021 14:15 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Hendar Sodikin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Asesmen Nasional tahun 2021 dengan moda online dan semi online dimasa Pembelajaran Tatap Muka Terbatas.
ADVERTISEMENT
Tahun 2021 akhirnya Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) mulai digelar, setelah tahun lalu digulirkan program Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang sejatinya dilaksanakan tahun 2020 untuk beberapa daerah pada akhirnya batal dilaksanakan dengan berbagai pertimbangan antara kesiapan insprastruktur sampai pertimbangan BDR.
ADVERTISEMENT
Tahun ini ANBK dilaksanakan melalui moda online dan semi offline, program yang digunakan tak jauh berbeda dengan program UNBK yang dilaksanakan tahun 2018 silam, hanya saja untuk ANBK 2021 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi meluncurkan moda ujian full online dengan harapan dapat membantu sekolah dalam melaksanakan asesmen nasional tanpa harus menyiapkan server dengan kapasitas tertentu.
Moda ujian online ini tentu pada awalnya menarik perhatian bagi penyelenggara terutama bagi tenaga teknis seperti proktor dan teknisi yang biasanya harus lebih menyisihkan waktu untuk mempersiapkan server ujian dan singkronisasi dengan server pusat. namun dalam perjalanan masih saja ada kendala baik dari jaringan sekolah maupun server pusat karena moda ujian ini membutuhkan jaringan stabil.
ADVERTISEMENT
Bagi sekolah pelaksanaan Asesmen Nasional bukanlah sebuah ajang coba-coba, perlu persiapan dan kesiapan antara mental anak yang menjadi sampling dan pengkondisian lingkungan sekolah yang baru memasuki masa Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMP).
Penentuan sampling peserta ANBK yang dilakukan secara acak oleh sistem sejatinya dapat mewakili kapasitas semua siswa, mereka menjadi peserta bukan atas kemauan dan bukan pula karena memiliki kesiapan. disini sekolah sebisa mungkin hadir menjadi fasilitator untuk menguatkan mental dan kemapuan peserta dalam menghadapi asesmen nasional. bimbingan yang dilakukan dalam waktu yang sangat singkat menjadi usaha terakhir untuk mempersiapkan suksesnya kegiatan ANBK di sekolahnya.
Kondisi lingkungan sekolah pada saat ini yang rata-rata baru memulai pembelajaran tatap muka terbatas menjadi salah satu pekerjaan yang cukup berat bagi sekolah, karena selain penyiapan siswa juga harus mempersiapkan insprastuktur pendukung supaya prosedur kesehatan tetap bisa dijalankan.
ADVERTISEMENT
Kita tentu berharap semoga ANBK yang sedang dilaksanakan tahun ini tidak hanya menjadi ajang coba-coba, ada nilai mutu yang dapat diraih untuk meningkatkan pendidikan di negara kita ini dan tujuan asesmen nasional untuk mendapatkan pemetaan kualitas pendidikan dapat tercapai.
** Hendar Sodikin - Pengelola SMP Al Ma'soem