Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Kegelapan di Dunia yang Gemerlapan
9 Maret 2021 20:41 WIB
Tulisan dari Hendar Sodikin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Masa kebodohan di era milenial
ADVERTISEMENT
Kita tahu masa sebelum lahirnya rasulullah disebut sebagai masa jahiliah atau masa kegelapan, yang mana pada masa itu benar-benar gelap akan kebenaran. Bermacam bentuk kezaliman merajalela, lalu Rasulullah dilahirkan di tengah-tengah mereka dengan membawa bermacam pencerahan sehingga masa kebodohan tidak lagi dominan di tengah umat.
ADVERTISEMENT
Pada masa jahiliah sebelum lahirnya Rasulullah Muhammad S.A.W. adalah sisi gelap dalam peradaban dunia, jika kita renungkan dengan saksama mungkin pada masa itu bisa dibilang wajar kalau kebodohan masih memperbudak mereka karena saat itu peradaban tidak seperti sekarang dan Allah belum mengutus Rasul sebagai penyempurna di alam ini. Namun pada masa millenium seperti sekarang ini di mana peradaban manusia telah begitu sangat maju pola pikirnya telah jauh berbeda denga masyarakat yang dulu sebelum Rasul datang, tapi kenapa kejahiliaan itu masih melekat pada sebagian umat.
وَّدَاعِيًا اِلَى اللّٰهِ بِاِذۡنِهٖ وَسِرَاجًا مُّنِيۡرًا
ADVERTISEMENT
Pada masa jahiliah sebelum rasul dilahirkan masyarakat menyembah berhala sebagai tuhan mereka, mereka buat sendiri dan mereka puja sendiri. Pada masa ini memang tidak banyak terlihat orang yang memuja patung berhala sebagai tuhan namun secara sadar ataupun tidak di antara kita masih memuja berhala dalam bentuk yang berbeda. Harta, pangkat dan teknologi menjadi bentuk lain berhala di masa ini.
Di masa jahiliah dulu wanita begitu dilecehkan, sampai-sampai kalau ada yang melahirkan anak perempuan maka saat itu juga langsung di bunuh. Begitu rendahnya nilai perempuan pada masa itu, lalu islam angkat harkat dan martabat perempuan pada pada posisi yang begitu mulya.
Di zaman modern seperti sekarang ini di mana hak-hak antara laki-laki dan perempuan disejajarkan, emansipasi wanita digembor-gemborkan bahkan menjadi simbol berdirinya sebuah Negara, namun sebenarnya masa ini masih juga jahiliah seperti yang dulu dahulu perempuan ditindas dan tidak dihargai, masa sekarang ini justru banyak wanita yang tidak mau dihargai sebagai wanita, kodrat kewanitaan malah menjadi sarana berbuat kezaliman.
ADVERTISEMENT
Padahal dalam Islam seorang wanita begitu dimuliakan, bahkan surga berada di bawah kaki ibu, tapi kenapa tidak banyak dari mereka yang mau dihargai, mereka suka kalau aurat mereka dapat dilihat orang lain, dan tak jarang wanita yang senang akan pelecehan. Padahal begitu mahalnya harkat wanita hingga dalam Islam aurat perempuan adalah seluruh tubuh kecuali telapak tangan dan muka, bahkan suara perempuan merupakan aurat. Kenapa penghargaan yang begitu tinggi disia-siakan.
Selanjutnya pada masa jahiliah dulu perjudian banyak digemari umat, masyarakat pada masa itu begitu pemalas dan suka menghamburkan uang dan kekayaannya hanya untuk berjudi. Pada masa sekarang ternyata perjudian tetap berlangsung bahkan bukan lagi ditingkat masyarakat bawah bahkan telah mendunia.
ADVERTISEMENT
Pada masa ini sudah menjadi hal yang biasa bahkan tidak merasa bahwa hal tersebut itu judi. Kuis-kuis di televisi kita anggap sebagai hiburan padahal sebenarnya kita tengah menyaksikan perjudian yang telah dilegalisasi, perjudian pada masa ini berawal dari keburukan malahan hal-hal kebaikan –pun bisa dijadikan sarana berjudi.
Kemabukan tidak lagi di kalangan bawah tapi lebih banyak lagi di tingkat pemimpin negeri. Kemabukan akan kekayaan menjadikan korupsi sebagai bahannya untuk meraih kedudukan yang tinggi rakyat menjadi bahan komoditi.
Akankah kita tetap bertahan dalam posisi ini, di mana kejahiliaan terus merajalela dan menjadi bahan baku untuk kita sampai ke neraka. Ataukah kita akan mengubahnya untuk menjadi penerus Rasul. Marilah kita renungkan.
ADVERTISEMENT
**Hendar Sodikin / Kepala Tata Usaha SMP Al Ma'soem