Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Komunisme yang Sebatas Ideologi Angan-angan (Utopis)
4 Desember 2020 18:53 WIB
Tulisan dari Hendika Wicaksana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tidak ada yang haram dari sebuah harapan, juga tidak ada yang salah dengan seseorang yang idealis. Komunisme sendiri merupakan ideologi yang mengharapkan dunia tanpa kelas sosial dan sangat anti terhadap kapitalis dan feodalis. Dicetuskan pada 1848 oleh Karl Marx, yang memimpinkan sebuah revolusi yang terjadi di seluruh dunia yang dimotori oleh kaum buruh dan pekerja, dan sejak saat itu para kaum proletar memasuki era yang disebut dengan era utopia.
ADVERTISEMENT
Kelahiran dari komunisme memang didasari pada merosotnya kualitas hidup yang diakibatkan oleh industrialisasi Eropa mencapai puncaknya. kemerosotan kualitas hidup ini diakibatkan oleh para kaum pemilik modal dan alat produksi atau kaum kapitalis. adanya kesenjangan kelas antar kedua kelompok ini semakin nyata, sehingga gagasan dari ideologi komunis ini menjadi jawaban. Komunisme menjanjikan suatu sistem dimana alat produksi dikendalikan oleh negara, tanpa kelas, keadilan, tidak ada penindasan, yang dimana sistem yang nampak sangat sempurna itu hanyalah sebuah "janji" dan "harapan" yang berujung pada suatu sistem yang "utopia". Unsur utopia Marx ini menafsirkan dunia yang serba mungkin yang dapat diyakini kebenarannya oleh pengetahuan intuitif.
ADVERTISEMENT
Era indutrialisasi di Eropa saat itu dimana, kuda digantikan oleh mesin, surat menyurat digantikan oleh telepon, suatu pabrik mampu membuat 1 produk perhari menjadi 10 produk per-jam, hal ini sungguh nyata dimana keutungan dari para pemilik modal semakin berlipat, tapi tidak bagi para kaum pekerja yang hidup di ruangan sempit dan harus berbagi atap dengan keluarga yang lain. Ketidaksejahteraan kaum buruh saat itu menjadi bahan bakar revolusi, ditambah dengan kaum feodal yang turut menindas kaum proletar. Konstelasi dari problematika kaun proletar sudah pada puncaknya, sehingga muncul gerakan-gerakan yang ingin meruntuhkan pemerintahan feodal, dan mengganti sistem negara yang lebih mengedepankan hak-hak kaum proletar, hal ini seperti apa yang terjadi di Perancis, dan Russia.
Lantas apakah ideologi komunisme yang telah dicanangkan benar-benar nyata?
Komunisme lahir ditengah kesenjangan kaum pekerja pada abad ke-19 di Eropa yang mampu menarik perhatian para kaum pekerja saat itu (proletar), keadaan ini semakin pada puncaknya ketika perang dunia pertama dan perang dunia kedua, dimana di dua peristiwa ini masifnya politik mencari kawan dan saling mempengaruhi negara satu sama lain, kemudian dengan berlangsungnya perang dingin, dimana tingginya suhu antar dua blok. pada saat itulah puncak dari perkembangan dari ideologi komunisme yang kemudian perlahan menurun pasca bubarnya Uni Soviet. "Isu" kemiskinan dan penindasan yang dicanangkan oleh para pemikir komunisme selalu dipropagandakan dari pintu ke pintu untuk menggalang dan menghimpun sebuah kekuatan, karena hanya dengan bersatunya kaum buruh dan pekerja mampu menjadi sebuah goncangan untuk para kaum borjuis. perlu digaris bawahi, masifnya pertumbuhan dari komunisme ini pada faktanya "hanya sesaat" dan tidak lebih dari 150 tahun.
ADVERTISEMENT
Sebuah gerakan akan lahir apabila adanya persamaan problematika. pada rentang tahun 1848 hingga 1990-an merupakan era dimana perpolitikan dunia sedang panas-panasnya, yang berujung pada tingginya kesenjangan di dunia saat itu, sehingga memunculkan sebuah utopia yang lahir dari setiap manusia yang menginginkan sebuah materi. Tak khayal apabila ideologi komunis ini tumbuh subur dari negara yang miskin, hal ini yang menjadi suatu alasan kenapa pada tahun 1947 AS mengirimkan bantuan kepada Yunani dan Turki guna membendung ekspansi ideologi komunis ke daerah tersebut, berdalih ingin menyelamatkan sosial ekonomi, dan terhindar dari jurang kemiskinan dan kudeta masyarakat korban perang, dan pada akhirnya kedua negara tersebut bergabung pada NATO.
Komunisme tidak akan benar-benar terlaksana dengan baik apabila setiap individu di negara tersebut masih memiliki nafsu akan materi, dan saling berebut untuk mendapatkan sebuah "makanan". Jika hal ini masih terus ada, maka ide dan konsep komunisme hanya sebatas utopia.
ADVERTISEMENT
Pasca keruntuhan Uni Soviet 1991, komunis hanya tidak lebih sebuah karya sastra abad-19 yang menceritakan kebangkitan kaum proletar, dengan menjanjikan tatanan dunia yang nampak sempurna. sehingga pada saat itu hingga sekarang dunia memasuki era kapitalisasi yang mentuhankan sebuah materi, dan tingginya arus globalisasi membuat Komunisme semakin runtuh yang meninggalkan puing-puing sejarah yang tidak lagi relevan dibicarakan di era globalisasi. Komunisme telah memasuki masa menapause dan disfungsional sebagai rujukan inspirasi ideologi suatu gerakan revolusioner seperti pada masa keemasannya.
Lantas bagaimana dengan negara yang masih tetapi menganut ideologi komunisme saat ini?
Masih terdapat beberapa negara saat ini yang masih menggunakan ideologi kiri sebagai roda untuk menjalankan sebuah pemerintahan, misalnya Republik Rakyat Tiongkok, Korea Utara, Vietnam,Laos dan sebagainya. pasca perang dingin membuat negara tersebut terpacu untuk mencari pijakan-pijakan baru guna terus mempertahankan eksistensi dan legitimasinya, yang diharapkan mampu menciptakan teori neo-Marxis yang sesuai dengan tuntutan masyarakat ditengah pengaruh globalisasi akibat kapitalisasi.
ADVERTISEMENT
Kondisi dan situasi yang mengatakan bahwa komunisme tidak relvan lagi untuk dibicarakan, dan komunisme sudah menjadi artefak sejarah yang merupakan sebuah pemikiran yang perlu untuk dikaji ulang, karena Marxisme dalam dirinya berpegang pada suatu prinsip "homeo-statik" atau mekanisme pertahanan diri dari pengaruh luar, sehingga ideologi ini dikenal dengan ideologi yang bertirai. namun masih ada hal yang membuat ideologi komunis ini akan tetap hidup, yakni sebuah problematika masyarakat, misalnya ketimpangan ekonomi, ketidakadilan, kemanusiaan, yang tidak akan pernah dapat diselesaikan dengan sistem Kapitalisme sekalipun sehingga hal tersebut mampu menjadi lahan biak bagi komunisme dan Marxisme. cara yang digunakan hanya dengan satu hal, yaitu dengan "Propaganda".
Propaganda telah menjadi tulang punggung agar Komunisme tetap ditegakkan, propaganda bukan hanya sebatas menjadi kendaraan bagi para pencetus komunis, akan tetapi propaganda juga terus digelorakan untuk masyarakat di dalam negeri, guna menyebarkan utopia-utopia komunis, yang kemudia menjadi bahan bakar legitimasi dari keberadaan komunisme di negara itu sendiri. sehingga sangat wajar apabila di negara komunis sering menemui propaganda, terutama di negara yang menganut komunisme yang esktrem.
ADVERTISEMENT
Oleh : Hendika Wicaksana, Mahasiswa S1 Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Malang