Mencari Healing di Rawa Pening

For Humanity
Pegiat Sosial, Tim Misi Kemanusiaan Institute
Konten dari Pengguna
31 Januari 2022 10:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari For Humanity tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokpri. Rawa Pening, Jawa Tengah
zoom-in-whitePerbesar
Dokpri. Rawa Pening, Jawa Tengah
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berjarak 41 KM dari pusat Kota Semarang menuju ke selatan, Rawa Pening kini dianggap sebagai salah satu spot healing terbaik bagi para penduduk Jawa Tengah. Untuk para wisatawan lokal maupun internasional, Rawa Pening biasanya menjadi lokasi singgah yang mampu memberikan kesan terbaik bagi para pecinta wisata alam.
ADVERTISEMENT
Nuansa keindahan alam yang tampak di pagi atau senja hari, tentu memberikan kesan tersendiri dalam berbagai kisah bagi para wisatawan di sini. Sikap ramah seolah telah menjadi tradisi bagi para penduduk sekitar yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan.
Mencari healing saat ini sudah menjadi trend yang tidak dapat dilepaskan ketika memasuki hari libur. Baik dari sekitar Rawa Pening, hingga dari berbagai kota yang singgah di lokasi ini.
Memiliki luas 2.670 Hektar, area Rawa Pening tengah diproyeksikan sebagai destinasi wisata berbasis alam dengan tujuan edukasi. Dalam hal ini edukasi berbasis historis ataupun budaya. Sudah menjadi upaya sosialisasi baik dari pemerintah provinsi hingga masyarakat setempat.
Dokpri. Masyarakat nelayan Rawa Pening
Secara historis, area Rawa Pening terkenal sebagai "gudangnya" peninggalan sejarah. Seperti penemuan pesawat tempur Mustang yang jatuh ketika perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia berlangsung. Selain itu ada kisah Baru Klinting, yang memberikan edukasi humanistik dengan kisahnya.
ADVERTISEMENT
Diceritakan bahwa, Baru Klinting adalah seekor ular besar yang merupakan perwujudan dari seorang anak kecil. Sebelum menjelma menjadi ular besar, anak kecil itu mengimbau kepada penduduk desa agar saling mengasihi antar sesama. Sikap acuh penduduk desa tersebutlah yang diceritakan telah menenggelamkan seluruh desa yang kini dikenal dengan nama Rawa Pening.
Tentunya, kebutuhan healing kita akan dapat terpenuhi ketika kita tiba di Rawa Pening. Terlebih lagi, menikmati keindahan alamnya melalui sampan-sampan yang disediakan oleh para nelayan di sini. Dari area tengah danau, tentu akan banyak spot terbaik yang akan kita dapatkan.
Dalam aspek kuliner, sajian hasil dari para nelayan dengan bumbu tradisional sudah tentu akan menambah kesan tersendiri. Mengenai harga, dapat dikatakan sesuai kantong para wisatawan, wajar dan tidak mahal. Sekiranya dapat saling berkontribusi di masa pandemi. Semoga bermanfaat.
ADVERTISEMENT